Fimela.com, Jakarta Bradikardia adalah kondisi medis di mana detak jantung seseorang melambat di bawah 60 denyut per menit. Gejala bradikardia bisa berkisar dari pusing, lemas, sampai pada pingsan. Kondisi ini dapat menjadi masalah serius jika tidak diatasi dengan tepat.
Penyebab bradikardia bisa bermacam-macam, mulai dari gangguan pada jantung seperti gagal jantung, penyakit jantung koroner, hingga faktor non-jantung seperti ketidakseimbangan zat kimia dalam tubuh atau efek samping obat. Selain itu, bradikardia juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti cedera pada dada atau kondisi medis tertentu seperti hipotiroidisme.
Bradikardia adalah kondisi yang cukup berbahaya dan perlu diwaspadai. Oleh karena itu, penting untuk memahami mengenai permasalahan kesehatan ini. Berikut penyebab bradikardia serta cara mencegahnya yang perlu diketahui.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Bradikardia
Bradikardia merupakan kondisi medis dimana detak jantung seseorang berdetak lebih lambat dari normalnya, yaitu kurang dari 60 denyut per menit. Terjadinya bradikardia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat fisik maupun medis. Salah satu penyebab utama bradikardia adalah gangguan pada sistem listrik jantung, seperti gangguan pada nodus sinoatrial atau nodus atrioventrikular. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan bradikardia, terutama obat-obatan antiaritmia atau obat penenang.
Selain faktor medis, beberapa kondisi seperti hipotiroidisme, gangguan pada kelenjar adrenal, atau infeksi jantung juga dapat menjadi penyebab terjadinya bradikardia. Selain itu, beberapa faktor gaya hidup seperti kelelahan, kadar kalsium yang rendah dalam darah, atau konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat menyebabkan detak jantung melambat.
Gejala Bradikardia
Gejala bradikardia dapat bervariasi mulai dari rasa lelah, pusing, sesak napas, hingga pingsan. Kondisi ini sering kali diakibatkan oleh gangguan pada sistem jantung, seperti gangguan pada nodus sinoatrial atau blokade pada sistem penghantaran listrik jantung. Bradikardia dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih umum terjadi pada orang lanjut usia. Diagnosa bradikardia biasanya didapatkan melalui pemeriksaan jantung dan electrocardiogram (EKG) untuk menilai denyut jantung dan aktivitas jantung.
Advertisement
Pencegahan Bradikardia
Meskipun bradikardia biasanya tidak menimbulkan gejala yang serius, namun kondisi ini dapat menyebabkan pusing, lemas, atau bahkan pingsan jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, pencegahan bradikardia adalah hal yang penting untuk diperhatikan.
Salah satu cara untuk mencegah bradikardia adalah dengan menjaga kesehatan jantung. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan merokok. Selain itu, berkonsultasi dengan dokter secara rutin juga penting untuk mengecek kondisi jantung dan mengidentifikasi potensi risiko bradikardia. Penting juga untuk memperhatikan penggunaan obat-obatan yang berpotensi menyebabkan efek samping bradikardia dan berkonsultasi dengan dokter jika terdapat gejala yang mengkhawatirkan.