Fimela.com, Jakarta Pernah mengalami masalah jerawat di kulit kepala? Jerawat di kulit kepala juga dikenal sebagai folikulitis, terjadi ketika folikel rambut atau pori-pori kulit kepala tersumbat. Penyumbatan ini dapat disebabkan oleh penumpukan sel-sel kulit mati, kotoran, dan minyak yang menyumbat folikel rambut, hingga menciptakan lesi jerawat.
Beberapa faktor yang dapat memicu jerawat di kulit kepala meliputi produksi minyak berlebih, penumpukan produk rambut, kepekaan terhadap produk rambut, infeksi bakteri, jamur, serta ketidakseimbangan hormon atau perubahan hormonal. Biar makin paham, simak penyebab jerawat di kulit kepala dan cara mengatasinya yang tepat selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Penyebab Jerawat di Kulit Kepala
Folikulitis
Seperti disebutkan sebelumnya, jerawat di kulit kepala disebabkan karena folikulitis. Secara umum folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut atau tempat rambut tumbuh yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Kondisi ini dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, tetapi sering muncul di leher, paha, ketiak, dan pantat.
Folikulitis umumnya tidak menular, namun folikulitis yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dapat menular kepada orang lain. Infeksi bakteri ini dapat terjadi ketika bakteri Staphylococcus masuk dan menginfeksi lapisan kulit, termasuk ke folikel rambut.
Folikulitis dapat berkembang menjadi benjolan merah kecil mirip jerawat di sekitar folikel rambut, yang kemudian dapat membengkak, terasa gatal, dan perih. Infeksi dapat menyebar dan berubah menjadi luka berkerak yang sulit sembuh jika folikulitis tidak segera ditangani.
Folikulitis dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri dan jamur, serta faktor-faktor seperti kebersihan kulit, luka pada kulit, dan penggunaan antibiotik dalam jangka waktu panjang. Folikulitis umumnya dapat ditangani dengan perawatan sederhana, namun dalam kasus tertentu, dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Kurang Menjaga Kebersihan Rambut
Kurang menjaga kebersihan rambut dapat menyebabkan jerawat di kulit kepala karena dapat menyebabkan penumpukan minyak, kotoran, dan sel-sel kulit mati. Hal ini dapat menyumbat pori-pori kulit kepala dan folikel rambut, yang kemudian memicu timbulnya jerawat di kepala.
Selain itu, kurang menjaga kebersihan rambut juga dapat membuat kulit kepala lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan jamur, yang merupakan faktor penyebab utama dari jerawat di kulit kepala. Oleh karena itu, menjaga kebersihan rambut dengan baik sangat penting untuk mencegah jerawat di kulit kepala.
Jarang Keramas
Jarang keramas dapat menyebabkan jerawat di kulit kepala karena kulit kepala yang tidak bersih dan kotor menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman. Bakteri dan kuman pada kulit kepala ini dapat dengan mudah merayap ke area kulit kepala lainnya dan mempercepat timbulnya jerawat.
Bukan hanya itu, jarang keramas juga dapat menyebabkan penumpukan minyak, kotoran, dan sel-sel kulit mati, yang kemudian dapat menyumbat pori-pori kulit kepala dan folikel rambut, memicu timbulnya jerawat. Itulah kenapa menjaga kebersihan kulit kepala dengan rajin keramas sangat penting untuk mencegah jerawat di kulit kepala.
Lebih lanjut, jarang keramas dapat menyebabkan sekresi sebaceous yang memicu infeksi pada folikel rambut, yang dapat menyebabkan folikulitis, yaitu peradangan pada folikel rambut yang dapat memicu timbulnya jerawat di kulit kepala.
Penumpukan minyak dan sel-sel kulit mati akibat jarang keramas dapat menyebabkan timbulnya ketombe. Hal tersebut dapat mengganggu kesehatan kulit kepala dan rambut. Jarang keramas dapat menyebabkan kulit kepala menjadi gatal akibat penumpukan sebum dan kotoran yang menumpuk.
Tak sampai di situ, penumpukan sebum dan kotoran akibat jarang keramas dapat menyebabkan rambut menjadi bau apek. Selain itu, tidak keramas dalam jangka waktu tertentu dapat membuat kulit kepala menjadi kasar. Rambut yang jarang keramas juga dapat menjadi kusam dan kurang sehat.
Kulit Kepala Berkeringat dan Kotor
Kulit kepala yang berkeringat dan kotor juga dapat menyebabkan jerawat karena kondisi tersebut menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur. Ketika kulit kepala berkeringat, kotor, dan tidak terjaga kebersihannya, hal ini dapat menyebabkan penumpukan minyak, kotoran, dan sel-sel kulit mati.
Penumpukan ini kemudian dapat menyumbat pori-pori kulit kepala dan folikel rambut, yang memicu timbulnya jerawat. Selain itu, kondisi kulit kepala yang lembab akibat keringat juga dapat memicu pertumbuhan bakteri dan jamur, yang dapat menyebabkan peradangan dan jerawat di kulit kepala.
Biasanya, kulit kepala yang kotor seringkali dapat menyebabkan rasa gatal yang mengganggu. Selain itu, penumpukan minyak dan sel-sel kulit mati akibat kulit kepala yang kotor dapat menyebabkan timbulnya ketombe. Selain itu, kulit kepala yang kotor juga dapat terlihat berkerak, kering, dan bersisik.
Di samping itu, penumpukan kotoran dan minyak juga dapat menyebabkan munculnya sisik putih pada rambut dan kulit kepala. Kemudian, kondisi kulit kepala yang lepek dan kotor dapat menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur. Inilah kenapa kulit kepala yang kotor seringkali dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman.
Terlalu Sering Terpapar Sinar Matahari
Terlalu sering terpapar sinar matahari dapat menyebabkan jerawat di kulit kepala karena paparan sinar matahari secara berlebihan dapat membuat kulit mengalami dehidrasi. Kondisi ini bisa membuat kulit menghasilkan minyak berlebih dan menyumbat pori-pori, sehingga dapat memicu munculnya jerawat.
Selain itu, paparan sinar matahari yang terlalu sering juga dapat memicu peradangan pada kulit kepala, yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Bukan itu saja, sinar matahari yang berlebihan djuga apat menyebabkan kulit kepala menjadi kering, bersisik, dan berwarna kemerahan.
Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit, membuat kulit terlihat lebih kering, kusam, dan bahkan timbul bintik atau noda hitam serta keriput pada kulit. Dampak lainnya, sinar matahari juga bisa memberikan efek cedera pada mata, karena sinar UV yang dimiliki sinar matahari bisa merusak kornea mata
Produksi Kelenjar Minyak Berlebih
Produksi kelenjar minyak berlebih dapat menyebabkan jerawat di kulit kepala karena sebum, yang merupakan hasil produksi kelenjar minyak untuk mencegah kulit kering, dapat menyumbat pori-pori kulit. Hal ini dapat menyebabkan peradangan dan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit, yang pada akhirnya dapat menyebabkan jerawat.
Jerawat di kulit kepala juga bisa disebut folikulitis, yang muncul akibat gangguan berlebih pada produksi kelenjar minyak. Sebum yang berlebihan dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur, yang juga dapat menyebabkan peradangan dan jerawat di kulit kepala.
Adapun yang dimaksud kelenjar minyak, atau kelenjar sebasea ini sendiri merupakan kelenjar mikroskopik pada kulit yang menghasilkan bahan berminyak/berlilin yang dikenal sebagai sebum. Sebum berperan dalam melicinkan kulit dan rambut, serta menjaga kelembapan kulit. Kelenjar sebasea terdapat di hampir seluruh bagian tubuh, terutama di wajah dan kulit kepala.
Fungsi kelenjar minyak ini sangat penting bagi kesehatan kulit, namun produksi kelenjar minyak yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat. Produksi sebum yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit dan folikel rambut, yang pada akhirnya dapat menyebabkan jerawat.
Kelenjar minyak juga berperan dalam mengatur suhu tubuh agar tetap stabil. Jadi, meskipun kelenjar sebasea memiliki fungsi penting bagi kesehatan kulit, produksi minyak yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat di kulit kepala.
Penumpukan Produk Rambut
Penumpukan produk rambut dapat menyebabkan jerawat di kulit kepala karena penumpukan sel-sel kulit mati, kotoran, dan minyak dapat menyumbat folikel rambut dan menciptakan lesi jerawat. Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko jerawat di kulit kepala adalah produksi minyak yang meningkat dan penumpukan produk rambut atau kepekaan terhadap produk rambut.
Jerawat di kulit kepala dapat tampak kemerahan dan muncul di kulit kepala serta garis rambut. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kulit kepala dan memilih produk perawatan rambut yang tepat sangat penting untuk mencegah penumpukan yang dapat menyebabkan jerawat.
Gaya Hidup Tak Sehat
Gaya hidup yang kurang sehat seperti pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik dapat berkontribusi pada munculnya jerawat di kulit kepala. Makanan tak sehat yang dapat memicu jerawat di kulit kepala meliputi makanan tinggi karbohidrat, makanan berminyak, junk food, produk susu, makanan tinggi gula olahan, dan makanan yang kurang nilai gizinya.
Konsumsi makanan tersebut dapat mempengaruhi kondisi kesehatan kulit dan memicu peradangan yang menyebabkan jerawat di kulit kepala. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola makan dan mengonsumsi makanan yang sehat serta bergizi untuk menjaga kesehatan kulit kepala.
Selain itu, aktivitas fisik membantu menstabilkan level gula darah yang dapat memicu kulit berminyak dan berjerawat apabila terlalu tinggi. Selain itu, olahraga juga membantu melancarkan aliran darah ke seluruh bagian tubuh, termasuk kulit kepala, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
Kurangnya aktivitas fisik juga dapat menyebabkan penumpukan keringat dan kotoran di kulit kepala, yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Oleh karena itu, menjaga aktivitas fisik yang cukup dapat membantu mencegah jerawat di kulit kepala.
Stres Berlebihan
Stres berlebihan dapat menjadi penyebab jerawat di kulit kepala karena stres dapat meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat memicu produksi minyak berlebih pada kulit. Selain itu, saat stres, beberapa orang justru malah lupa untuk merawat kulit, yang dapat menyebabkan munculnya jerawat.
Stres juga dapat mempengaruhi sistem imun dan merangsang kelenjar minyak di kulit kepala, yang dapat menyebabkan jerawat. Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik dan merawat kulit kepala secara teratur dapat membantu mengurangi risiko jerawat di kulit kepala.
Cara Mengatasi Jerawat di Kulit Kepala
Jaga Kebersihan Kulit Kepala
Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala secara rutin dapat membantu mengurangi risiko jerawat di kulit kepala. Hindari penggunaan produk perawatan rambut yang kurang cocok dengan kulit kepala, seperti sampo atau minyak rambut.
Pastikan untuk mencuci rambut dan kulit kepala secara teratur dengan sampo yang sesuai dengan jenis kulit kepala. Jangan menggunakan produk rambut yang dapat menyumbat pori-pori kulit kepala. Bersihkan kulit kepala khususnya setelah beraktivitas fisik, seperti olahraga yang mengeluarkan banyak keringat.
Hindari Faktor Pemicu Jerawat di Kulit Kepala
Hindari faktor pemicu jerawat di kulit kepala, seperti penggunaan helm yang kotor, stres berlebihan, dan kurang tidur. Helm yang kotor dapat menyebabkan jerawat di kulit kepala karena dapat menyebabkan penumpukan kotoran, minyak, dan bakteri di area kulit kepala.
Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada folikel rambut serta pori-pori kulit kepala, yang pada akhirnya dapat menyebabkan jerawat. Selain itu, penggunaan helm yang kotor juga dapat meningkatkan risiko infeksi jamur atau penularan kutu kepala, yang juga dapat berkontribusi pada munculnya jerawat di kulit kepala.
Dengan menjaga kebersihan helm dan rutin membersihkannya, kamu dapat mengurangi risiko penumpukan kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan jerawat di kulit kepala. Selain itu, pastikan untuk membersihkan kulit kepala secara teratur dan menggunakan sampo yang sesuai untuk mengurangi risiko jerawat di kulit kepala.
Lalu untuk menghindari stres, kamu bisa berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Hindari terlalu lama terjebak dalam peristiwa yang telah terjadi dan fokuslah pada saat ini. Jalani hidup dengan perasaan bahagia dan pikiran yang positif.
Kemudian, pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup, karena kurang tidur dapat menyebabkan stres. Jangan lupa konsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi stres.
Tinggalkan kebiasaan buruk seperti merokok, minum minuman beralkohol, dan menggunakan narkoba, yang sering dilakukan untuk mengalihkan stres. Kebiasaan tersebut tidak hanya tidak sehat, tetapi juga tidak efektif untuk mengatasi stres.
Tak kalah penting, hindari makanan yang bisa memperburuk stres, seperti kafein, gula, dan makanan tinggi garam. Sebaliknya, perbanyak konsumsi buah, sayuran, kacang, dan biji-bijian. Batasi atau tinggalkan pula kebiasaan yang tidak sehat, seperti mengisolasi diri, yang dapat memperparah stres.
Pijat Kulit Kepala saat Keramas
Melakukan pijatan lembut pada kulit kepala saat keramas dapat membantu meredakan jerawat di kulit kepala. Pijatan saat keramas dapat membantu memaksimalkan penyerapan nutrisi sampo ke folikel rambut dan kulit kepala. Pijatan kepala dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di daerah kepala, yang dapat menstimulasi pertumbuhan rambut.
Pijatan lembut pada kulit kepala saat keramas dapat membantu merangsang sirkulasi darah dan mengurangi produksi minyak berlebih, yang dapat membantu mengurangi risiko jerawat di kulit kepala. Selain itu, pijatan lembut pada kulit kepala juga dapat membantu menurunkan kadar hormon stres dan tekanan darah, sehingga membantu mengurangi stres psikologis.
Gunakan Produk Rambut Sesuai Tipe Kulit Kepala
Kenali jenis kulit kepala dan gunakan produk rambut yang sesuai. Misalnya, jika kulit kepala sering berminyak, gunakan sampo khusus untuk rambut berminyak. jika memiliki masalah ketombe, pilihlah sampo yang dirancang khusus untuk mengatasi ketombe. Hindari pemakaian conditioner terlalu sering untuk mencegah rambut lepek.
Pastikan untuk memilih sampo dengan bahan yang sesuai dengan kebutuhan kulit kepala. Hindari bahan kimia yang terlalu keras atau kuat, karena dapat menyebabkan kulit kepala menjadi kering dan iritasi. Selalu periksa kandungan yang tertera pada produk sampo sebelum membelinya
Jangan Menggosok Kulit Kepala Terlalu Kencang
Gunakan ujung jari untuk memijat kulit kepala, bukan dengan kuku, untuk menghindari iritasi kulit kepala. Jangan menggosok kulit kepala terlalu kencang, karena dapat mengganggu keseimbangan minyak alami di kulit kepala, yang dapat menyebabkan kulit kepala menjadi kering dan sensitif. Akibatnya, ini dapat meningkatkan risiko masalah kulit kepala seperti ketombe dan iritasi kulit.
Menurut panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan, menggosok kulit kepala terlalu kencang saat keramas dapat menyebabkan kekeringan kulit kepala. Selain itu, hindari mengeringkan rambut dengan digosok. Sebaiknya, keringkan dengan cara meremas rambut dengan handuk secara perlahan.
Jangan Memencet Jerawat
Sama seperti di wajah, hindari memencet jerawat yang ada di kulit kepala. Mencet jerawat di kulit kepala tidak disarankan kerana tindakan ini boleh menyebabkan jerawat menjadi lebih meradang dan sukar sembuh.
Selain itu, memencet jerawat juga boleh menyebabkan penyebaran infeksi dan peradangan ke bahagian kulit kepala lainnya. Tindakan ini juga boleh meningkatkan risiko bekas jerawat. Jadi, disarankan untuk tidak memencet jerawat di kulit kepala.
Gunakan Bahan Alami
Beberapa bahan alami seperti cuka sari apel dapat digunakan untuk membantu mengatasi jerawat di kulit kepala. Campurkan cuka sari apel ke dalam air dan gunakan setelah keramas. Namun, perlu diingat untuk menggunakan dengan hati-hati dan mengencerkan sebelum penggunaan.
Lalu, minyak kelapa memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada jerawat di kulit kepala. Manfaatkan juga gel lidah buaya (Aloe vera), karena memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu meredakan peradangan pada jerawat di kulit kepala.
Selain itu, tomat mengandung salicylic acid yang baik untuk membasmi jerawat. Kamu dapat menggunakan jus tomat sebagai masker rambut dengan didiamkan selama 15-20 menit untuk membantu menghilangkan jerawat di kulit kepala.
Konsultasi dengan Dokter
Jika jerawat di kulit kepala tidak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang sesuai. Dokter dapat membantu menentukan penyebab jerawat, apakah itu akibat infeksi bakteri, kondisi kulit tertentu, atau faktor lainnya.
Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat-obatan atau perawatan khusus yang sesuai dengan kondisi kulit kepala. Dengan konsultasi dokter, kamu dapat memperoleh penanganan yang tepat dan menghindari risiko masalah kulit kepala yang lebih serius.