Fimela.com, Jakarta Sakit rahang sebenarnya merupakan kondisi yang cukup umum dialami oleh banyak orang. Sakit rahang juga bisa dibilang merupakan suatu kondisi yang cukup ringan dan bisa ditangani sendiri. Sakit rahang bisa diatasi menggunakan obat-obatan OTC (Over the Counter).
Meskipun bisa terbilang ringan, namun sakit rahang tidak bisa diremehkan atau dianggap enteng. Sakit rahang yang diabaikan dan tidak segera ditangani bisa membuat kondisi ini semakin parah bahkan bisa menjadi gejala suatu penyakit.
Rahang yang sakit memang rasanya sangat tidak nyaman bahkan hingga mengganggu kegiatan sehari-hari. Lalu sebenarnya apa penyebab rahang sakit? Simak penjelasannya berikut ini.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Sakit Rahang
1. Gangguan pada sendi temporomandibular (TMD)
Gangguan pada sendi dan otot rahang, dikenal sebagai temporomandibular joint disorder (TMD), dapat menyebabkan nyeri rahang. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti kebiasaan menggemeretakkan gigi, arthritis, atau trauma pada rahang, kepala, atau leher. Gejala TMD melibatkan nyeri rahang, rasa sakit di sekitar telinga, kesulitan saat mengunyah, dan terkuncinya sendi.
Berita baiknya, penanganan rahang sakit ini meliputi obat pereda nyeri, terapi peregangan otot rahang, suntikan kortikosteroid, dan jika perlu, operasi.
2. Masalah pada gigi
Berbagai masalah gigi seperti penyakit gusi, gigi berlubang, celah gigi, dan lainnya bisa menjadi penyebab nyeri rahang. Abses gigi bahkan dapat menyebabkan sensasi nyeri yang menjalar ke rahang.
3. Sakit kepala cluster
Sakit kepala cluster, jenis sakit kepala yang sangat menyakitkan, dapat menimbulkan nyeri di dalam kepala atau di sekitar mata hingga ke rahang. Rasa sakit yang kuat dan tetap ini bisa berpindah-pindah ke bagian dahi, pelipis, dan pipi.
4. Sinusitis
Peradangan pada sinus dekat sendi rahang, disebut sinusitis, dapat menyebabkan tekanan pada rahang dan nyeri. Infeksi sinus juga dapat menyebabkan gejala mirip pilek dan tekanan pada hidung yang menjalar hingga ke mata. Pengobatan melibatkan obat pereda nyeri, kortikosteroid semprot, atau antibiotik jika disebabkan oleh bakteri.
5. Serangan jantung
Serangan jantung dapat menyebabkan nyeri rahang, terutama pada wanita. Gejala lainnya melibatkan nyeri dada, sesak napas, berkeringat, mual, dan rasa akan pingsan. Segera cari bantuan medis jika mengalami gejala serangan jantung. Pengobatan termasuk angioplasti, pemasangan stent, atau perubahan gaya hidup.
6. Osteomielitis
Infeksi bakteri pada tulang, termasuk tulang rahang, dapat menyebabkan osteomielitis. Pengobatan melibatkan operasi untuk mengangkat area terinfeksi dan memulihkan aliran darah.
7. Neuralgia trigeminal
Kelainan pada saraf trigeminal dapat menyebabkan neuralgia trigeminal, yang menyebabkan nyeri hebat pada rahang dan bagian wajah lainnya. Pengobatan melibatkan obat penghilang rasa sakit atau, jika diperlukan, operasi.
Cara Mengatasinya
1. Istirahatkan Rahang
Langkah pertama dalam mengatasi rahang yang sakit adalah dengan memberinya istirahat. Hindari makanan keras, permen karet, dan makanan bertekstur keras. Jika rahang terasa sakit, prioritaskan makanan lunak seperti bubur, sup, atau jus buah-buahan.
Selain itu, hindari kebiasaan menggigit kuku atau benda keras lainnya yang dapat menyebabkan ketegangan pada rahang. Jika Anda cenderung menggemeretakkan gigi (bruxism), pertimbangkan untuk menggunakan mouthguard.
2. Kompres Dingin/Panas
Pilihan antara kompres dingin atau panas tergantung pada sensasi sakit yang Anda rasakan. Untuk rasa sakit tajam, gunakan kompres dingin dengan handuk yang dicelupkan ke dalam air es, ditempelkan pada area yang sakit selama 10 menit. Jika rasa sakit lebih samar dan berlanjut, gunakan kompres panas dengan merendam handuk dalam air hangat selama sekitar 20 menit.
3. Gunakan Obat Pereda Nyeri
Jika rahang Anda mengalami rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari, pertimbangkan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri. Untuk keluhan ringan, obat pereda nyeri tanpa resep seperti ibuprofen atau aspirin dapat membantu. Namun, jika dibutuhkan obat dengan resep dokter, pastikan sesuai dengan area yang sakit dan tingkat keparahannya.
4. Lakukan Pijatan Ringan
Pijatan lembut di sekitar area rahang yang sakit dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan aliran darah. Beberapa kali sehari, buka mulut perlahan dan pijat persendian temporomandibular di dekat telinga dengan jari telunjuk. Lakukan gerakan memutar dengan sedikit tekanan untuk merilekskan otot dan mengurangi rasa sakit pada rahang. Pijat juga area sisi leher untuk mengurangi ketegangan otot yang bisa menjadi penyebab rahang sakit.
5. Koreksi Posisi Duduk
Jika Anda sering duduk dalam waktu lama, perbaiki posisi duduk Anda. Hindari duduk membungkuk, karena dapat menyebabkan ketegangan pada leher dan punggung yang berdampak pada rahang.
Jika nyeri rahang tidak reda, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan solusi yang sesuai dengan masalah Anda.