Fimela.com, Jakarta Mengantuk adalah salah satu pertanda bahwa tubuh membutuhkan istirahat dan tidur. Jika sudah mengantuk, maka hal yang tepat untuk dilakukan adalah tidur dan beristirahat. Namun ada beberapa keadaan yang membuat tidak bisa tidur meskipun sudah mengantuk.
Mengantuk biasanya terjadi ketika badan sudah merasa lelah. Mungkin saja kamu sudah seharian bekerja dan beraktivitas, hingga akhirnya di malam hari kamu merasa lelah dan mengantuk, kemudian ingin langsung beristirahat di tempat tidur. Namun kamu tak kunjung bisa tertidur meskipun mata sudah mengantuk.
Ternyata kondisi ini bisa terjadi karena berbagai hal. Berikut penyebab tak bisa tidur meskipun sudah mengantuk.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Mengantuk Tapi Tak Bisa Tidur
1. Ketidakseimbangan Hormon Kortisol
Ketidakcukupan hormon kortisol dapat mengakibatkan peningkatan gula darah, penekanan sistem imun, peningkatan metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat, serta regulasi metabolisme dan jam biologis tubuh. Gangguan pada kelenjar adrenal dapat melemahkan sistem imun saat menghadapi stres, mengakibatkan ketidakseimbangan kadar kortisol yang mempengaruhi ritme biologis tubuh. Pada individu tanpa gangguan, kadar kortisol biasanya meningkat di pagi hari dan menurun di malam hari, mempromosikan tidur. Namun, gangguan kelenjar adrenal dapat mengubah pola ini, meningkatkan hormon kortisol pada malam hari, menyebabkan rasa gelisah dan insomnia. Gangguan kelenjar adrenalin juga dapat berkontribusi pada sindrom kelelahan kronis, memperburuk kesulitan tidur malam.
2. Gangguan Mental
Keadaan mengantuk namun sulit tidur dapat menjadi tanda adanya gangguan mental seperti depresi atau kecemasan. Kecemasan berlebihan dapat menguras energi fisik dan emosional, menghambat kualitas tidur. Depresi, dengan gejala kesedihan kronis dan sulit tidur, juga dapat mempengaruhi pola tidur. Kedua gangguan ini dapat menyebabkan kurangnya tidur, meningkatkan tingkat kelelahan, dan menghambat kualitas tidur.
3. Gangguan Tidur
Jika bukan karena masalah kesehatan di atas, rasa lelah namun kesulitan tidur dapat disebabkan oleh sindrom kaki gelisah (RLS) dan sleep apnea. RLS membuat kaki bergerak tanpa kendali saat tidur karena ketidaknyamanan pada kaki, sementara sleep apnea mengakibatkan berhentinya napas beberapa detik, membangunkan kamu. Gerakan terus-menerus pada kaki dan gangguan pernapasan dapat menyebabkan kelelahan tubuh, meskipun sleep apnea dapat menyebabkan bangun dengan perasaan terkejut dan sesak napas.
Cara Mengatasinya
1. Menjaga Jadwal Tidur yang Teratur
Kesulitan tidur dapat disebabkan oleh ketidakreguleran jadwal tidur, yang membuat sulit tidur pada waktu yang sama setiap hari. Oleh karena itu, disarankan untuk bangun dan tidur pada waktu yang konsisten, termasuk pada akhir pekan, untuk membiasakan tubuh dengan rutinitas tidur yang seragam.
2. Mengurangi Paparan Cahaya sebelum Tidur
Cahaya terang di malam hari dapat menghambat produksi melatonin, membuat sulit untuk tertidur lebih awal. Tidak hanya lampu, tetapi perangkat elektronik seperti tablet, smartphone, komputer, dan TV juga dapat mengeluarkan cahaya berenergi tinggi. Disarankan untuk menyimpan perangkat elektronik sebelum tidur guna menghindari gangguan cahaya.
3. Menerapkan Rutinitas Malam
Mempertahankan jadwal tidur dapat dicapai dengan menerapkan kebiasaan tidur yang teratur setiap hari. Ketika merasa mengantuk namun sulit tidur, beberapa aktivitas ringan seperti mandi air hangat, membaca buku, mendengarkan musik, menulis daftar tugas hari esok, atau meditasi dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk tidur lebih awal.
4. Mengurangi Konsumsi Kafein pada Siang Hari
Kafein dapat mengganggu regulasi waktu tidur, sehingga disarankan untuk mengurangi konsumsi kafein pada sore dan malam hari. Selain itu, menghindari alkohol dan nikotin juga dapat mendukung kualitas tidur yang lebih baik.
5. Rutin Melakukan Olahraga
Penelitian dalam Journal of Sleep Research (2015) menunjukkan bahwa olahraga rutin dapat meningkatkan kualitas tidur. Namun, disarankan untuk menghindari olahraga berat kurang dari satu jam sebelum tidur, dan lebih baik memilih olahraga ringan seperti yoga, qigong, tai chi, atau kombinasi latihan peregangan dan pernapasan. Latihan ini dapat membantu menciptakan rasa relaksasi sebelum tidur dan mengurangi tingkat stres.