Sukses

Health

Penyebab Kaki Gajah Serta Cara Mengatasinya

Fimela.com, Jakarta Kaki gajah atau filariasis merupakan salah satu kondisi yang perlu diwaspadai karena sering kali tidak menimbulkan gejala dan baru terdeteksi saat sudah parah. Kaki gajah sering kali ditemukan di negara-negara beriklim tropis, termasuk Indonesia.

Dampak serius dari kondisi yang dikenal sebagai kaki gajah atau filariasis dapat dengan mudah terabaikan karena seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Penyakit ini umumnya teridentifikasi setelah mencapai tingkat parah, membuatnya menjadi suatu kekhawatiran kesehatan yang perlu diwaspadai. Gejala kaki gajah, yang melibatkan pembengkakan pada anggota tubuh, dapat mengakibatkan konsekuensi serius, bahkan mencapai tingkat kecacatan.

Pentingnya kesadaran terhadap penyebab kaki gajah menjadi semakin nyata, terutama di negara-negara beriklim tropis seperti Indonesia, di mana kondisi ini sering kali ditemukan. Meskipun banyak penderita kaki gajah yang tidak menunjukkan tanda-tanda awal, kesadaran akan faktor pemicu penyakit ini dapat membuka pintu bagi penanganan yang lebih efektif dan sedini mungkin.

Mengetahui lebih lanjut tentang penyebab kaki gajah bukan hanya suatu kebijakan preventif, tetapi juga merupakan langkah proaktif dalam upaya penanganan kesehatan. Dengan pemahaman mendalam tentang penyebabnya, masyarakat dapat teredukasi tentang cara mencegah, mendeteksi, dan mengelola kaki gajah, memberikan peluang lebih besar untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul.

Penyebab Kaki Gajah

Penyakit kaki gajah disebabkan jenis cacing filaria yang menyerang kelenjar getah bening. Cacing ini dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui gigitan nyamuk yang telah terinfeksi.

Di dalam tubuh, cacing filaria dapat menyebar melalui pembuluh darah dan kelenjar getah bening. Selanjutnya, cacing tersebut akan berkembang biak di pembuluh getah bening dan menyumbat peredaran getah bening hingga menyebabkan kaki bengkak.

Gejala Kaki Gajah

Gejala utama kaki gajah adalah pembengkakan di bagian tungkai. Selain tungkai, pembengkakan juga bisa terjadi di bagian tubuh lain, seperti lengan, alat kelamin, dan dada.

Perkembangan penyakit kaki gajah dapat terjadi dalam beberapa fase. Berikut ini adalah penjelasan mengenai fase kaki gajah beserta gejala yang menyertainya:

Fase tanpa gejala

Pada fase awal, penderita kaki gajah biasanya tidak mengalami gejala apa pun. Hal ini membuat penderitanya tidak menyadari bahwa dirinya telah tertular penyakit kaki gajah, sehingga terlambat mendapatkan penanganan.

Meski tidak menimbulkan gejala, cacing penyebab kaki gajah telah menyebabkan kerusakan pada sistem aliran getah bening, ginjal, dan penurunan daya tahan tubuh.

Fase akut

Fase akut ditandai dengan peradangan lokal yang melibatkan kulit, kelenjar getah bening, dan pembuluh limfatik. Kondisi ini terjadi sebagai respons daya tahan tubuh terhadap parasit.

Gejala yang muncul pada fase akut meliputi demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan bengkak pada tungkai kaki. Pada pria, pembengkakan juga dapat terjadi di kantung zakar.

Fase kronis

Ketika penyakit kaki gajah berkembang menjadi kronis, hal ini menyebabkan jaringan limfa membengkak serta penebalan pada kulit kaki. Pada pria, kondisi ini juga ditandai dengan penebalan pada kulit kantung zakar. Sedangkan pada wanita, kaki gajah dapat menyebabkan payudara dan vagina bengkak.

Tidak hanya kaki yang mulai terlihat besar, terkadang kaki gajah juga disertai gejala lain, seperti kulit terasa kaku dan keras, sakit di area yang bengkak, menggigil, demam, dan merasa tidak enak badan.

Jika kaki Anda terlihat bengkak atau mengalami gejala penyakit kaki gajah lainnya, segera periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat sedini mungkin sehingga risiko terjadinya komplikasi pun bisa dicegah.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading