Fimela.com, Jakarta Tulang yang sehat dan utuh biasanya sulit terserang infeksi. Namun, risiko infeksi meningkat ketika terdapat luka terbuka yang luas, patah tulang terbuka, atau luka tusuk yang dalam. Osteomielitis, sebuah infeksi tulang, umumnya dipicu oleh penyebaran bakteri, baik yang berasal dari area tubuh lain atau bahkan dari tulang itu sendiri.
Osteomielitis dapat menimpa siapa saja, dengan anak-anak cenderung mengalami infeksi pada tulang panjang seperti lengan atau tungkai. Sementara itu, orang dewasa lebih rentan terkena osteomielitis pada tulang pinggul, tungkai, atau tulang belakang.
Meskipun osteomielitis termasuk penyakit yang jarang, namun perlu diingat bahwa infeksi tulang ini bisa muncul secara tiba-tiba dan berkembang dalam jangka waktu yang cukup lama. Tanpa pengobatan yang tepat waktu, osteomielitis dapat menyebabkan kerusakan permanen pada struktur tulang.
Advertisement
Berikut penjelasan mengenai penyebab osteomielitis serta gejalanya yang harus segera diatasi.
Advertisement
Penyebab Ostemielitis
Penyebab utama osteomielitis adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat ditemukan di kulit atau hidung dan umumnya tidak menimbulkan masalah kesehatan. Namun, ketika daya tahan tubuh seseorang sedang lemah karena suatu penyakit atau kondisi tertentu, maka bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi.
Semua orang dapat mengalami osteomielitis. Namun, terdapat faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi tulang ini, yaitu:
- Menderita penyakit maupun kondisi tertentu, seperti diabetes, anemia sel sabit, penyakit arteri perifer, HIV/AIDS, atau rheumatoid arthritis
- Sedang menjalani kemoterapi atau hemodialisa (cuci darah)
- Memiliki riwayat cedera atau luka, misalnya patah tulang
- Pernah menderita osteomielitis
- Pernah menjalani operasi tulang
- Memiliki prostesis atau alat bantu yang terpasang di tubuh, seperti panggul buatan atau pen untuk patah tulang
- Menderita kecanduan alkohol
- Mengonsumsi kortikosteroid dalam waktu yang lama
Gejala Osteomielitis
Berdasarkan lama terjadinya, osteomielitis dapat terbagi menjadi akut atau kronis. Berikut ini adalah penjelasannya:
Osteomielitis akut
Osteomielitis jenis ini terjadi secara mendadak dan berkembang dalam waktu 7–10 hari.
Osteomielitis kronis
Osteomielitis kronis dapat terjadi tanpa menimbulkan gejala selama beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun, sehingga penyakit ini terkadang sulit untuk dideteksi. Osteomielitis jenis ini juga dapat terjadi akibat osteomielitis akut yang sulit ditangani dan terjadi secara berulang dalam waktu yang lama.
Anak-anak yang menderita osteomielitis umumnya mengalami jenis akut. Sementara itu, orang dewasa bisa mengalami osteomielitis akut maupun kronis. Sedangkan penderita diabetes, HIV/AIDS, atau penyakit pembuluh darah, cenderung mengalami osteomielitis yang berulang dan berkepanjangan.
Kemunculan gejala osteomielitis akut atau kronis akan tampak sangat mirip, di antaranya:
- Nyeri di lokasi infeksi
- Bengkak dan kemerahan di area yang terinfeksi
- Kaku dan keterbatasan gerak di area yang terinfeksi
- Keluarnya cairan nanah dari area infeksi
- Demam dan menggigil
- Mual dan muntah
- Hilang nafsu makan
- Berat badan menurun
- Nyeri di bagian punggung bawah
- Rasa lelah dan lemas tanpa sebab
- Perasaan gelisah atau tidak enak badan
Selain itu, gejala osteomielitis pada tulang belakang adalah nyeri punggung yang memburuk ketika bergerak, serta berlangsung dalam jangka lama (kronis). Nyeri ini biasanya tidak berkurang walaupun sudah beristirahat, mengonsumsi obat pereda nyeri, atau menggunakan kompres.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, terutama jika nyeri bertambah parah dan disertai demam. Anda juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan jika memiliki faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena osteomielitis.