Fimela.com, Jakarta Pernah melihat orang melompat menggunakan tali kemudian dihempaskan kembali ke titik awal? Atau melihat orang melakukan aktivitas olahraga ekstrim dari ketinggian seperti itu? Aktivitas yang satu ini memang populer dan sedang tren dilakukan. Mari mengenal bungee jumping, sebuah olahraga di mana seseorang melompat dari tempat yang tinggi menggunakan tali atau bungee yang dipasangkan dikaki mereka. Setelah melesat menuju ke bawah, mereka akan dihempaskan kembali ke atas dengan kecepatan maksimal.
Menurut Britanica, akar olahraga ini berasal dari "land diving" yang dilakukan di Pulau Pentecost, Vanuatu. Para praktisi tersebut melompat dari menara tinggi dan kaki mereka terhubung ke sebuah vine yang dapat membuat mereka melompat hingga rambutnya nyaris menyentuh tanah.
Dari situ lah, The Oxford Dangerous Sports Club terinspirasi dari praktisi Pulau Pentecost meluncurkan bungee jumping versi Barat pertama dan secara publik ditawarkan oleh mereka di Selandia Baru pada tahun 1988. Hingga kini, olahraganya semakin populer dan juga ada di Indonesia.
Advertisement
Terlepas dari olahraga yang terkenal karena cukup ekstrim, ternyata bungee jumping ini juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan lho. Apa saja manfaat bungee jumping untuk kesehatan? Simak informasi dari Dovemed dan outdoorsaurus yang sudah dirangkum untuk kamu, Sahabat FIMELA.
Advertisement
1) Kamu dapat melepas rasa khawatir dan stres yang menumpuk
Bayangkan saja berdiri di atas platform sepanjang 130 meter dan melompat ke bawah, apa yang akan kamu lakukan jika berada di posisi ini?
Tentu saja akan merasakan insting untuk survive serta rasa akan melawan rasa takut. Kamu tidak akan memikirkan kembali pekerjaan yang kamu lakukan mulai dari jam 9 hingga 5 sore itu. Rasa khawatir dan stres akan menghilang setelah melompat. Mendapatkan sedikit adrenalin dapat menjadi hal yang bagus asalkan tidak berlebihan.
2) Meningkatkan kekuatan otot
Selain melepas rasa stres dan khawatir yang berlebih, melakukan bungee jumping kamu dapat meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan refleks tubuh serta dapat melakukan kardio jangka pendek. Tidak hanya itu saja, bungee jumping juga dapat membuatmu memiliki pemikiran yang positif dan sehat juga lho.
3) Meningkatkan keseimbangan dan kordinasi tubuh
Untuk melakukan bungee jumping kamu harus memiliki keseimbangan dan kordinasi yang baik untuk membantu tubuh ketika sedang melompat dan ketika sudah mendarat. Pada saat tubuh sudah melompat dan mendarat dengan sempurna, badan otomatis akan melakukan beberapa penyesuaian untuk mempertahankan stabilitas yang dapat membantumu untuk meningkatkan keseimbangan dan kordinasi tubuh dengan baik.
4) Meningkatkan fleksibilitas
Bungee jumping dapat meningkatkan fleksibilitas pada otot dan lutut kamu. Hal ini juga menguntungkan untuk orang-orang yang sering duduk ketika sedang beraktivitas. Ketika beraktivitas sembari duduk kita akan jarang untuk berdiri dan mondar-mandir. Namun dengan bungee jumping ini dapat membantu untuk mengatasi efek samping dari kegiatan sedentari tersebut.
5) Menjaga dan meningkatkan kualitas mental seseorang
Tidak hanya kesehatan fisik saja, rupanya bungee jumping ini juga bermanfaat untuk kesehatan mental pula. Bungee jumping termasuk bagian olahraga yang membutuhkan rasa berani untuk mengambil risiko dan melawan rasa takut. Dengan berani mengambil risiko maka kamu juga akan meningkatkan kepercayaan diri dan self-esteem.
Hindari melakukan bungee jumping jika kamu memiliki gangguan berikut ini:
- Memiliki gangguan dibagian persendian dan kaki
- Memiliki gangguan dibagian punggung, leher, hingga saraf tulang belakang
- Memiliki kondisi tulang patah, dislokasi, hingga keretakan tulang
- Memiliki epilepsi
- Memiliki gangguan pada jantung
- Memiliki tekanan darah tinggi
- Sedang dalam kondisi hamil
Pada saat melakukan bungee jumping, detak jantung seseorang dapat mencapai 160 beat per menit. Jangan memaksakan melakukan bungee jumping jika memiliki kondisi di atas sebab kamu juga dapat berisiko pendarahan pada mata, cedera pada leher, dan yang lebih parah bisa berakibat fatal dibagian tubuh yang berdampak.
Penulis: Tisha Sekar Aji
Hashtag: #Breaking Boundaries