Fimela.com, Jakarta Di tengah kesibukan sehari-hari yang kian membebani, seringkali olahraga menjadi bagian yang terabaikan dari rutinitas hidup. Namun, apakah kamu tahu kalau tidak berolahraga nyatanya dapat memberikan dampak yang berbahaya untuk kesehatan fisik dan mental.
Perlu diingat kalau olahraga merupakan salah satu aktivitas yang paling penting untuk dilakukan setiap orang. Hal ini dikarenakan seringnya kamu berolahraga maka tingkat kesehatan tubuh secara fisik dan mental juga akan meningkat. Sayangnya sekarang ini banyak sekali orang yang memiliki berbagai macam alasan untuk tidak mulai melakukan olahraga.
Padahal nyatanya olahraga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dilakukan. Dilansir oleh healthline.com, mengungkapkan bahwa setidaknya dalam satu minggu seseorang meluangkan 150 menit untuk berolahraga. Bahkah berjalan juga termasuk berolahraga dan kebutuhan olahraga disesuaikan dengan diri masing-masing orang. Jika kamu melakukan olahraga yang bisa dikategorikan berat maka 20 sampai 30 menit per hari sudah cukup dan jika tidak berat, harus dilakukan lebih dari itu.
Advertisement
Namun, apakah Sahabat FIMELA tahu tentang dampak buruk dari tidak berolahraga sama sekali, apalagi diikuti dengan pola makan yang tidak seimbang. Nah, tanpa berlama-lama lagi berikut adalah dampaknya menurut Realsimple.com dan Lalpathlabs.com.
Advertisement
Resiko Tinggi Terpapar Anxiety dan Depresi
Jika orang tidak melakukan olahraga sama sekali, kemungkinan ia akan terpapar dengan anxiety atau yang dikenal dengan gangguan kecemasan dan depresi akan tinggi. Hal ini dikarenakan dengan tidak berolahraga maka seseorang akan lebih sulit untuk mengeluarkan bahan kimia alami dalam tubuh yaitu endorfin. Singkatnya endorfin adalah hormon pemicu kesenangan.
Katy Firsin, N.D., MPST selaku seorang dokter naturopati, mengungkapkan bahwa Olahraga dapat meningkatkan mood dan mengurangi rasa sakit hati. Saat berolahraga, tubuh melepaskan bahan kimia yang disebut endorfin, yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi rasa sakit hati. Olahraga juga dapat membantu mengurangi stres, yang dapat berkontribusi pada rasa sakit hati dan suasana hati yang buruk.
Olahraga tidak perlu dilakukan dalam waktu lama atau dengan intensitas tinggi untuk mendapatkan manfaatnya. Cukup lakukan 30 menit aktivitas fisik intensitas sedang sebagian besar hari dalam seminggu. Kamu juga bisa meningkatkan jumlah langkah kamu setiap hari.
Kolesterol
Sekilas info, kolesterol adalah salah satu faktor utama orang bisa terpapar dengan penyakit jantung (serangan jantung, stroke, dan masalah jantung lainnya) . Hal ini dikarenakan kolesterol akan menyebabkan penyumbatan dalam sel peredaran darah. Dimana jika penyumbatan semakin parah, berarti penyakit jantung akan menyerang dengan mudah.
Olahraga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL, yang dikenal sebagai "kolesterol jahat", dan meningkatkan kadar kolesterol HDL, yang dikenal sebagai "kolesterol baik".
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation pada tahun 2014 menemukan bahwa orang yang tidak aktif secara fisik memiliki risiko 20% lebih tinggi terkena kolesterol tinggi daripada orang yang aktif secara fisik.
Advertisement
Mudah Terluka
Otot yang tidak digunakan akan mengalami dekondisi. Dekondisi otot dapat menyebabkan hilangnya fleksibilitas, kekuatan, atau mobilitas. Hal ini dapat meningkatkan risiko cedera saat kamu mengangkat benda berat atau melakukan gerakan yang tiba-tiba.
Oleh karena itu, penting untuk rutin berolahraga untuk menjaga otot tetap kuat dan fleksibel. Olahraga yang baik untuk menjaga otot adalah olahraga yang melibatkan gerakan-gerakan yang melatih semua kelompok otot, seperti berjalan, berlari, berenang, atau bersepeda.
Jika kamu merasa kaku dan nyeri saat bangun di pagi hari, mungkin ini adalah tanda bahwa otot kamu mengalami dekondisi. Kamu dapat mulai berolahraga dengan intensitas ringan dan secara bertahap meningkatkan intensitasnya.
Melihat banyak sekali manfaat berolahraga untuk tubuh, FIMELA harap semua Sahabat FIMELA agar rajin berolahraga agar terhindar dari berbagai macam penyakit yang ada.
Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim