Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu melihat seseorang dengan kaki berbentuk X? Bentuk kaki X mungkin tidak terlalu terlihat, namun terlihat sedikit berbeda daripada bentuk kaki umumnya.
Kaki yang berbentuk X termasuk kelainan. Kaki X atau knock knee adalah kelainan pada bentuk tungkai yang ditandai dengan kedua lutut saling atau hampir bersentuhan sehingga menyerupai huruf X saat berdiri. Dalam istilah medis, kaki X dikenal dengan istilah genu valgum. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak, tetapi orang dewasa juga dapat mengalaminya.
Bentuk kaki X tidak bisa dicegah, tapi dampaknya bisa diminimalisir. Berikut penjelasan mengenai penyebab kaki berbentuk X serta cara mengatasinya yang perlu kamu ketahui.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Kaki X
Kaki X umumnya terlihat paling jelas ketika anak berusia 4 tahun. Kondisi ini sebenarnya normal terjadi dan merupakan bagian dari pertumbuhan anak-anak. Biasanya, kedua tungkai anak akan lurus atau normal kembali saat anak memasuki usia 6 atau 7 tahun.
Selain disebabkan oleh proses pertumbuhan, ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan anak atau seseorang memiliki kaki X, yaitu:
- Radang sendi, misalnya osteoarthritis atau rheumatoid arthritis
- Kelainan genetik yang memengaruhi pertumbuhan tulang atau persendian
- Penyakit rakitis, yaitu kelainan pada tulang karena kekurangan vitamin D dan kalsium
- Cedera pada tulang lutut, tungkai, atau tulang kering
- Infeksi tulang atau osteomielitis
- Berat badan berlebih atau obesitas
Gejala Kaki X
Kaki berbentuk X biasanya dialami oleh anak-anak dan bisa terbawa sampai usia dewasa. Namun ada beberapa pertanda yang perlu disadari para orang tua sejak anak masih kecil yaitu:
- Terjadi pada anak berusia di bawah 2 tahun atau di atas 7 tahun
- Hanya terjadi pada satu kaki
- Jarak antara kedua kaki menjadi lebih panjang (lebih dari 8 cm) saat berdiri
- Disertai gejala lain, seperti rasa sakit atau sulit berjalan
- Kaki X semakin parah atau muncul ketika usia dewasa
Jika anak sudah mengalami gejala ini, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganan yang dilakukan untuk mengatasi kondisi ini biasanya dilakukan berdasarkan keparahannya, contohnya seperti pemberian obat-obatan, menggunakan alat bantu jika penderita memiliki panjang kaki yang berbeda, melakukan fisioterapi, hingga operasi jika kondisinya sangat parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.