Fimela.com, Jakarta Buah hati adalah harapan semua orang tua. Kehadirannya dinanti-nantikan oleh kebanyakan pasangan yang telah menikah. Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk buah hatinya. Segala cara dilakukan agar si kecil bahagia.
Seluruh orang tua pasti berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Baik itu ketika masih berada di dalam kandungan maupun ketika sudah lahir.
Oleh karena itu, jika ada suatu hal yang terjadi pada janin ketika di dalam kandungan, tentu para calon orang tua akan merasa panik dan khawatir. Contohnya ketika janin terlilit tali pusar.
Advertisement
Pada dasarnya, janin terlilit tali pusar bukanlah kondisi yang berbahaya. Hal ini dikarenakan tali pusar yang sehat telah dilindungi oleh jelly yang disebut Wharton’s jelly. Jelly ini berfungsi menjaga tali pusar tetap elastis, sehingga bayi tetap bisa bergerak leluasa.
Namun kamu tetap perlu memahami mengenai kondisi ini. Berikut berbagai penyebab janin terlilit tali pusar yang harus kamu ketahui.
Advertisement
Penyebab Janin Terlilit Tali Pusar
Berikut berbagai penyebab janin terlilit tali pusar yang perlu kamu ketahui:
- Pergerakan janin terlalu aktif
- Mengandung anak kembar
- Memiliki cairan ketuban yang berlebihan
- Memiliki tali pusar yang panjang
Penting untuk diketahui bahwa bayi terlilit tali pusar bukan disebabkan oleh apa yang dilakukan ibunya, tetapi karena bayi bergerak dalam kandungan, dan ini merupakan hal yang normal. Ibu hamil kemungkinan tidak mengalami gejala apa pun, sehingga tidak dapat mengetahui bahwa bayinya terlilit tali pusar.
Tanda Janin Terlilit Tali Pusar
Meskipun ibu bisa saja tidak merasakan kalau janinnya sedang terlilit tali pusar, namun ada beberapa pertanda yang bisa menunjukkan kalau janin sedang terlilit tali pusar, yaitu:
- Pergerakan bayi dalam kandungan terasa berbeda. Bayi yang terlilit tali pusar bisa bergerak dengan cepat dan mendadak. Lalu setelahnya, gerakannya amat melambat.
- Bayi bergerak dengan lambat di minggu-minggu terakhir menjelang kelahiran.
Advertisement
Apakah Janin Terlilit Tali Pusar Berbahaya?
Umumnya kondisi ini tidak berbahaya karena tali pusar bersifat elastis karena dilindungi oleh lapisan berbentuk jelly yang disebut Wharton’s jelly. Namun akan berbahaya jika tali pusar melilit terlalu erat hingga menghambat aliran darah janin.
Untuk mengatasinya, dokterakan memperhatikan erat atau tidaknya lilitan tali pusar tersebut agar aliran darah ke bayi tidak terhambat. Jika tali pusar tidak terlalu erat melilit leher bayi, dokter dapat dengan mudah melepasnya dengan cara melonggarkan tali pusar melewati kepala. Akan tetapi, jika tali pusar melilit lebih dari 1 kali lilitan atau jika tali pusar melilit pada leher bayi dengan sangat erat, kemungkinan tali pusar akan dijepit dan dipotong sebelum bahu bayi keluar dari vagina. Pada bayi yang mengalami gangguan pernapasan akibat terlilit tali pusar, umumnya tindakan resusitasi bayi baru lahir akan dibutuhkan.