Fimela.com, Jakarta Buah hati adalah harapan semua orang tua. Kehadirannya dinanti-nantikan oleh kebanyakan pasangan yang telah menikah. Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk buah hatinya. Segala cara dilakukan agar si kecil bahagia.
Seluruh orang tua pasti berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Baik itu ketika masih berada di dalam kandungan maupun ketika sudah lahir.
Oleh karena itu, jika ada suatu hal yang terjadi pada janin ketika di dalam kandungan, tentu para calon orang tua akan merasa panik dan khawatir. Contohnya ketika detak jantung janin berdetak cepat.
Advertisement
Lalu sebenarnya apa penyebab penyebab detak jantung janin cepat? Berikut beberapa hal yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi.
Advertisement
Penyebab Detak Jantung Janin Cepat
Beberapa hal yang menjadi penyebab detak jantung janin cepat adalah sebagai berikut:
- Hipoksia (kekurangan oksigen)
- Kelainan pada plasenta
- Terlilit tali pusar
- Infeksi atau cidera dalam kehamilan
- Penyakit kronis ibu yang tidak terkontrol dengan baik
- Gaya hidup ibu yang tidak sehat
- Kecemasan
- Peningkatan kadar gula darah
- Dehidrasi
- Demam
- Infeksi
- Sel darah merah rendah (anemia)
- Asupan obat atau kafein yang dikonsumsi oleh ibu hamil
- Gangguan pada kelenjar tiroid
Detak Jantung Janin Normal
Detak jantung janin yang normal berbeda-beda, sesuai dengan usia kehamilan. Berikut detak jantung janin normal sesuai usia kehamilan:
1. Trimester Pertama
Jantung bayi mulai berkembang sekitar minggu kelima kehamilan. Pada tahap awal ini, jantung sudah mulai berdetak, tetapi lambat. Seminggu kemudian, detak jantung rata-rata adalah sekitar 110 bpm.
2. Trimester Kedua
Sekitar minggu kesembilan kehamilan, detak jantung meningkat yakni sekitar 140 hingga 170 bpm. Pada minggu ke-12, detak jantung jadi sedikit melambat.
Sepanjang sisa kehamilan, rata-rata detak jantung sekitar 110 hingga 160 bpm. Namun, angkat tersebut dapat bervariasi pada masing-masing bayi. Perbedaannya sekitar 5 hingga 25 denyut per menit.
3. Trimester Ketiga
Selama trimester ketiga, detak jantung janin terus berada di kisaran angka 110 hingga 160 bpm. Namun, angkanya cenderung menurun menurun dalam 10 minggu terakhir. Sebab, janin sudah mulai bergerak menuju panggul.
Detak jantung janin normal akan bervariasi sepanjang hari dan malam karena tingkat aktivitas bayi. Denyutnya cenderung meningkat saat mereka bergerak dan berkurang saat mereka tidur. Perubahan ini mirip dengan yang dialami oleh orang dewasa saat berolahraga dan beristirahat.
Advertisement
Cara Mengatasinya
Berikut berbagai cara yang bisa dilakukan ibu hamil untuk mengatasi detak jantung janin yang cepat:
- Istirahat cukup 7-9 jam setiap hari
- Kenakan pakaian yang nyaman, jangan terlalu ketat
- Jalani diet bergizi seimbang, jangan sembarangan dan banyak minum air putih
- Jangan terlalu stres dan beraktivitas fisik terlalu berat
- Jauhi rokok, NAPZA, alkohol, dan jangan sembarangan minum obat selama hamil
Selain melakukan berbagai hal di atas, sangat disarankan untuk memeriksakan kondisi janin ke dokter kandungan untuk mengetahui lebih pasti penyebab serta kondisi tersebut dapat diatasi dan kondisi janin bisa pulih seperti sedia kala.