Fimela.com, Jakarta Kalium adalah salah satu jenis mineral yang sangat penting untuk tubuh. Fungsi kalium bagi tubuh adalah sebagai elektrolit larut yang menghantarkan listrik. Listrik tersebut akan digunakan untuk mengelola berbagai fungsi organ tubuh, termasuk kontraksi otot dan keseimbangan elektrolit dan cairan di dalam tubuh.
Sama seperti mineral lainnya, kalium juga memiliki peran besar untuk tubuh. Kekurangan kalium bisa berakibat fatal bahkan bisa mengakibatkan kematian. Kondisi ini disebut dengan hipokalemia.
Hipokalemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan kalium atau potasium. Hipokalemia tidak boleh diremehkan karena bisa mengakibatkan komplikasi serius seperti gangguan jantung.
Advertisement
Berikut berbagai penyebab hipokalemia serta cara mencegahnya agar tidak terjadi komplikasi serius pada tubuh.
What's On Fimela
powered by
Advertisement
Penyebab Hipokalemia
Faktor penyebab kekurangan kalium yang paling umum adalah:
- Muntah-muntah
- Diare berlebih
- Penyakit ginjal atau gangguan pada kelenjar adrenal
- Konsumsi obat diuretik
Meskipun jarang terjadi, kekurangan kalium juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor di bawah ini:
- Kekurangan asam folat
- Ketoasidosis diabetik
- Rendahnya kadar magnesium dalam tubuh (hipomagnesemia)
- Konsumsi obat asma atau antibioitik
- Penggunaan obat pencahar dalam jangka panjang
- Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
- Kebiasaan merokok
Beberapa sindrom juga dapat menyebabkan rendahnya kadar kalium dalam tubuh, di antaranya sindom Cushing, sindrom Gitelman, sindrom Liddle, sindrom Bartter, dan sindrom Fanconi.
Gejala Hipokalemia
Gejala bisa muncul ketika kadar kalium dalam tubuh rendah, yaitu di bawah 3,6 mmol/L. Meski begitu, hipokalemia ringan umumnya tidak menimbulkan gejala. Berikut adalah keluhan awal yang muncul pada penderita hipokalemia:
- Mual dan muntah
- Hilang nafsu makan
- Sembelit atau konstipasi
- Tubuh terasa lemah
- Kesemutan
- Kram otot
- Jantung berdebar
Kadar kalium dalam darah yang sangat rendah, yaitu kurang dari 2,5 mmol/L, dapat berakibat fatal. Kondisi ini tergolong hipokalemia berat. Beberapa gejala hipokalemia berat yang dapat muncul adalah:
- Ileus paralitik
- Kelumpuhan
- Gangguan irama jantung (aritmia)
- Henti napas
Gangguan irama jantung akibat hipokalemia bisa terlalu lambat (bradikardia), terlalu cepat (takikardia), atau tidak beraturan seperti atrial fibrilasi. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada orang yang mengonsumsi obat digoxin.
Advertisement
Komplikasi Hipokalemia
Kekurangan kalium juga berisiko menyebabkan komplikasi lain jika tidak ditangani dengan tepat. Komplikasi tersebut meliputi:
- Rhabdomyolysis
- Ileus paralitik
- Gangguan otak pada penderita sirosis (ensefalopati hepatik)
- Penyakit ginjal
- Kelumpuhan otot pernapasan
Cara Mencegah Hipokalemia
Kekurangan kalium juga dapat dihindari dengan mengonsumsi makanan tinggi kalium sehingga kadar kalium dalam darah tetap terjaga. Beberapa jenis makanan yang tinggi kalium adalah:
- Buah-buahan, seperti pisang, jeruk, dan alpukat
- Sayur-sayuran, seperti tomat, bayam, dan wortel
- Daging sapi
- Ikan
- Kacang-kacangan
- Gandum
- Susu
Kamu juga bisa konsultasi pada dokter gizi untuk mencegah terjadinya risiko hipokalemia. Jangan lupa untuk memeriksakan kondisi kesehatanmu secara berkala. Semoga membantu ya, Sahabat Fimela.