Fimela.com, Jakarta Dari berbagai macam jenis kelainan mata yang ada di dunia ini, salah satu jenis kelainan mata yang paling banyak diderita adalah mata minus. Apalagi mata minus sekarang ini banyak sekali menyerang anak-anak muda dan kalangan umur lainnya.
Mata minus umumnya bisa diderita seseorang karena faktor genetik, gaya hidup, anak yang lahir prematur, dan orang-orang yang kurang terpapar dengan sinar matahari (karena sinar matahari mengandung vitamin D yang dapat membantu mengontrol perkembangan mata). Apalagi gaya hidup sekarang ini dimana semua orang dituntut untuk bekerja menggunakan gadget. Bahkan untuk menghibur diri, gadget merupakan salah satu penunjangnya.
Mata minus atau yang dikenal sebagai ramping jauh adalah kelainan mata dimana seseorang mengalami kesulitan saat melihat sebuah objek yang berada di kejauhan. Kondisi ini muncul saat cahaya yang memasuki mata difokuskan di depan retina, menyebabkan gambar terlihat kabur.
Advertisement
Di Amerika, sekitar 25% orang tua memiliki anak yang mengalami miopi, dan sekitar 75% dari anak-anak ini didiagnosis dengan mata minus pada rentang usia 3 hingga 12 tahun. Yang menarik, hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi miopia telah naik sebanyak 8% selama 15 tahun terakhir.
Advertisement
Diagnosa Mata Minus
Melalui pemeriksaan mata dasar, mata minus dapat teridentifikasi. Disarankan untuk mengunjungi pusat kesehatan mata terpercaya guna mendeteksi mata minus secara akurat.
Dokter akan melakukan pemeriksaan penglihatan menggunakan alat-alat seperti papan uji mata atau proyektor. Kamu diminta membaca baris huruf atau angka dari jarak tertentu, membantu dokter menilai kemampuan melihat dengan jelas.
Dokter dapat menggunakan berbagai tes dan instrumen untuk menguji penglihatan jarak jauh dan dekat.
Setelah pemeriksaan, dokter memberikan diagnosis dan merekomendasikan langkah selanjutnya, seperti kacamata, lensa kontak, atau perawatan lain yang sesuai.
Rutin menjalani pemeriksaan mata penting, terutama jika ada riwayat masalah mata dalam keluarga atau gejala penglihatan tidak normal. Dengan mendiagnosis mata minus secara dini, langkah-langkah pengelolaan dapat diambil lebih efektif.
Cara Mengatasi Mata Minus
Kacamata
Umumnya orang yang memiliki permasalahan mata minus akan disarankan dokter untuk mengenakan kacamata yang dibuat sesuai dengan permasalahan penglihatan yang individu alami. Kacamata berguna untuk membantu mata memfokuskan cahaya secara akurat pada retina. Mengenakan kacamata adalah solusi paling sederhana untuk orang yang mengalami kelainan mata ini.
Lensa Kontak
Selain kacamata, lensa kontak merupakan solusi yang bisa kalian gunakan. Bukan hanya dapat memperindah mata, lensa kontak juga tidak akan mengganggu aktivitas, bisa dikatakan lensa kontak adalah solusi yang lebih fleksibel daripada kacamata.
LASIK
LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) adalah LASIK merupakan salah satu prosedur bedah refraktif yang digunakan untuk menangani masalah penglihatan seperti mata minus.
Dalam prosedur LASIK, dibentuk flap tipis pada kornea dan kemudian dilakukan aplikasi laser pada lapisan bawahnya untuk mengubah fokus cahaya. Teknologi laser yang diterapkan dalam LASIK memungkinkan penyesuaian yang sangat presisi untuk koreksi mata minus, menghasilkan tingkat akurasi penglihatan yang tinggi.
Sebagian besar pasien yang menjalani LASIK mengalami pemulihan yang cepat dan dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu singkat. Risiko infeksi dan komplikasi setelah operasi umumnya sangat rendah.
Jika Sahabat FIMELA tertarik untuk melakukan beda LASIK, kalian bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis mata yang sudah berkualifikasi di KMN EyeCare. Untuk informasi lebih lanjut bisa langsung mengunjungi klinik mata KMN EyeCare atau media sosial resmi KMN EyeCare.
Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim