Sukses

Health

Pentingnya Vaksinasi PCV15 untuk Cegah Pneumonia pada Anak

Fimela.com, Jakarta Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang bisa dicegah dan diobati. Ironisnya, UNICEF mencatat satu anak meninggal akibat pneumonia setiap 43 detik di seluruh dunia, menjadikannya penyebab utama kematian bayi dan anak - lebih banyak dari AIDS, malaria, dan campak sekaligus. 

Sementara di Indonesia, pneumonia adalah penyebab 14,5% kematian pada bayi dan 5% kematian pada anak usia di bawah lima tahun. Terlebih saat ini polusi udara semakin merajalela baik di pedesaan maupun perkotaan yang menjadikan sumber utama kekhawatiran akan keamanan bayi dan anak-anak untuk mendapatkan udara yang bersih dan segar. 

Tubuh bayi dan anak-anak termasuk dalam kategori yang rentan atau fragile. Artinya antibodi mereka belum cukup baik untuk melawan berbagai penyakit. Maka dari itu untuk menjaga ketahanan tubuhnya pemberian ASI ekslusif dapat menjadi salah satu cara untuk terhindar dari pneumonia

Akan tetapi, secara mengejutkan pneumonia ini juga tidak hanya disebabkan melalui udara kotor saja. Faktanya pneumonia pada anak juga disebabkan melalui interaksi dengan orang sekitar. Betul, kamu tidak salah membaca ini. Dalam tubuh manusia ada sebuah organ yang terletak pada bagian hidung yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang masuk. Namun di sana juga terdapat bakteri yang tersimpan. Jika kita salah cara berinteraksi dengan bayi maupun anak-anak, maka bakteri yang tersimpan ini dapat menular ke mereka. 

Dari hal tersebut, Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou dalam sambutannya menyatakan, “Dimomen Hari Pneumonia Sedunia kali ini, kami mengajak masyarakat Indonesia khususnya para orang tua untuk #CegahPneumoniaAnak, salah satunya melalui vaksinasi. MSD Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi aktif dalam meningkatkan kualitas kehidupanmasyarakat dunia dan terutama di Indonesia." 

"Kami percaya bahwa dengan meningkatnya kesadaran dan literasi masyarakat mengenai pneumonia dapat mencegah penambahan kasuspneumonia anak di Indonesia, dan dapat mewujudkan Indonesia sehat.” Tambahnya. Apa yang membuat pneumonia dapat menjadi penyebab kematian anak dan balita di Indonesia dan apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah pneumonia selain dengan vaksinasi? Berikut informasinya. 

Ketahui semua fakta pneumonia pada anak

Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi, Prof. dr. Cissy Kartasasmita, Sp.A (K),M.Sc, PhD mengungkapkan, “Pneumonia merupakan peradangan paru yang terutama disebabkan oleh infeksi kuman. Berbagai bakteri dan virus dapat menyebabkan pneumonia, menurut penelitian dan laporan penyebab utama pneumonia bakteria adalah pneumokokus." jelasnya.

Pneumonia sampai detik ini merupakan penyebab terbesar kematian balita secara global. Setiap 30 detik, seorang anak berusia kurang dari 5 tahun meninggal karena pneumonia. Data pendukung yang ditemukan pada tahun 2019 juga menunjukan bahwa prevalensi pneumonia sekitar 3.55% dari total anak (855.551 kasus.) 

Gejala awal pneumonia sulit dibedakan dengan penyakit saluran pernapasan lain seperti batuk, demam, dan sesak napas sehingga seringkali terlewatkan. Namun, laju nafas anak menjadi poin penting untuk diperhitungkan. "Ketika laju nafas anak lebih cepat, itu menjadi awal screening untuk pneumonia. Selain itu juga, kita harus melihat bagaimana cara anak menarik nafas, harusnya ketika menarik nafas, diafragma mereka akan mengembung. Jika tidak, harus waspada."  Tambah Prof. dr. Cissy.

Berbagai faktor risiko juga mempengaruhi terjadi dan beratnya pneumonia, seperti malnutrisi, berat badan lahir rendah, tidak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, imunisasi tidak lengkap, asap rokok dan polusi udara di dalam dan di luar rumah, perubahan cuaca, cuaca dingin, dan lain sebagainya.

"Pneumonia perlu dicegah dan mendapatkan penanganan segera. Jika dibiarkan, dampaknya bisa berbahaya hingga menyebabkan kematian. Itulah mengapa, pneumonia disebut sebagai the silent killer bagi anak usia di bawah lima tahun. Penting bagi orang tua untuk mengenali berbagai gejala dan faktor risiko pneumonia yang telah disebutkan.” tutupnya. 

Pemberian vaksinasi dapat menjadi cara untuk mencegah pneumonia pada anak

Dalam kesempatan yang sama, Prof. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi., Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak dan Magister Sains Psikologi Perkembangan menyatakan, “Bagi orang tua, jangan meremehkan pneumonia pada anak karena dapat berdampak pada pertumbuhan anak untuk jangka panjang. Berbagai langkah pencegahan perlu diterapkan orang tua.”

Lima langkah yang perlu dilakukan orang tua untuk #CegahPneumoniaAnak, antara lain:

  1. Memberikan ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup protein hewani dan nabati
  2. Menghindari anak dari orang yang sedang batuk pilek, polusi asap rokok, kompor, kendaraan, pembakaran sampah, dan debu jalanan;
  3. Menjaga sirkulasi udara di rumah;
  4. Memakai masker di tempat yang banyak polusi asap dan debu;
  5. Melengkapi imunisasi sejak bayi, terutama PCV.

Namun yang menjadi hambatan nomor satu adalah awareness atau edukasi khususnya para orangtua yang tidak menginginkan anak untuk diobati. Prof. Miko menjelaskan hambatan terbesar adalah pengobatan ketika orangtua terutama para ibu ingin mengobati anak, biasanya suami maupun orangtua tidak mendukung. Jika orangtuanya juga adalah perokok aktif maka risiko penularan ke anak juga meningkat sebanyak 7 kali lipat. Maka dari itu pemberian vaksinasi pneumonia pada anak harus dilakukan. 

Beliau melanjutkan, inisiasi vaksinasi pneumonia ini telah dilakukan oleh  pemerintah Indonesia untuk  melindungi anak dari pneumonia. Sejak tahun 2022 vaksinasi PCV13 untuk mencegah pneumonia masuk ke dalam Program Imunisasi Nasional, artinya setiap bayi umur 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan bisa mendapat vaksin untuk mencegah pneumonia gratis.

Kemajuan teknologi menghasilkan vaksin baru PCV15 dengan perlindungan yang lebih luas karena memberikan perlindungan tambahan untuk dua serotipe yang berbahaya untuk bayi dan anak. PCV15 telah teruji secara klinis aman, dan bermanfaat untuk melindungi 15 serotipe pneumokokus yang berbahaya, sehingga telah mendapat izin edar dari Badan POM untuk digunakan di seluruh wilayah Indonesia.

 

 

dr. Ariska Putri Pertiwi menyambut baik hadirnya vaksin PCV 15 yang dapat memproteksi anak

Sebagai ibu dari dua anak, figur publik dr. Ariska Putri Pertiwi menyambut baik hadirnya vaksin PCV 15 yang memperkaya pilihan orang tua untuk melindungi anak terhadap pneumonia. “Sebagai seorang ibu, kesehatan anak tentu menjadi prioritas." ujarnya.

dr. Ariska juga menceritakan pengalamannya ketika saat menjadi ibu dia sempat merasa panik. Namun dia juga harus berkorban untuk kesehatan anak, salah satunya melalui vaksinasi rutin. "Berbagai upaya untuk mencegah si kecil dari berbagai penyakit, juga saya lakukan, mulai dari menjaga nutrisi, kebersihan, hingga memberikan vaksin yang direkomendasikan bagi anak." lanjutnya.

ia juga menambahkan, 'Kehadiran vaksindengan proteksi yang lebih luas, dan mampu melindungi si kecil dari berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri pneumococcus berbahaya tentu menjadi pilihan utama bagi saya dankeluarga. Saya yakin dengan memberikan vaksinasi PCV dapat menjadi salah satu upaya terbaik dalam menjaga kesehatan si kecil.” 

Melalui edukasi dan intervensi berupa pemberian vaksin PCV lengkap pada anak, diharapkandapat menghasilkan dampak positif yang menyeluruh dalam upaya melawan Pneumonia. Mari#CegahPneumoniaAnak, untuk membangun generasi Indonesia yang lebih sehat.

 

Penulis: Tisha Sekar Aji 

Hashtag: #Breaking Boundaries 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading