Fimela.com, Jakarta Khawatir dengan menstruasi yang terlambat tentu merupakan hal yang wajar, selama kita menstruasi tentu akan mencatat berapa lama kira menstruasi dan berapa lama kita terlambat dari masa haid yang biasanya. Menstruasi yang terlambat biasanya terjadi karena berbagai alasan selain kehamilan.
Padahal penyebab umum lainnya dapat berkisar dari ketidakseimbangan hormon hingga kondisi medis yang cukup serius. Ketika kita masih remaja dan belum menikah tentu akan sangat khawatir apakah kita akan hamil? Meskipun kehamilan merupakan penyebab paling umur dari keterlambatan menstruasi tetapi percayalah bahwa beberapa faktor medis maupun kehidup dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
Penurunan berat badan yang ekstrim, ketidakteraturan Hormonal, dan menopause merupakan penyebab yang paling umum kamu mengalami menstruasi terlambat. Mungkin kamu akan melewatkan periode selama satu atau dua pulang dan mengkhawatirkannya, untuk itu berikut beberapa penyebab bikin khawatir:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
1. Stres
Sedikit stress dalam hidup merupakan masalah yang baik-baik saja akan tetapi setelah tetapi jika memiliki stress yang cukup pasarah akan membuat masalah yang serius. Stress dapat membuat hormon, mengubah rutinitas harian, dan bahkan mempengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur periode menstruasi. Waktu stress dapat menyebabkan penyakit atau kenaikan serta penurunan berat badan secara tiba tiba yang akan membuat tubuh mempengaruhi siklus.
Kehilangan satu periode saat mengalami situasi menegangkan bukanlah hal yang aneh akan tetapi jika kamu mengalami stres berkepanjangan dan dapat melibatkan lebih dari satu periode pertimbangkan untuk menjadwalkan kunjungan dengan penyedia layanan kesehatan. Jika menurut kamu stress dapat mengganggu menstruasi cobalah berlatih relaksasi dan lakukan perubahan gaya hidup.
2. Berat Badan Rendah
Perempuan dengan gangguan makan, seperti Anoreksia nervosa atau Bulimia, mungkin akan mengalami keterlambatan nya semua. Beratnya 10% di bawah kisaran normal untuk tinggi badan yang kau miliki tentu hal ini dapat mengubah cara tubuh berfungsi dan menghentikan ovulasi. Selain itu berat badan yang rendah dapat dipengaruhi oleh gangguan makanan atau pengobatan yang sedang kamu jalani saat ini, ada baiknya jika saat ini kamu melakukan olahraga dan makan yang cukup.
Advertisement
3. Obesitas
Tak hanya berat badan yang Lendah ternyata badan yang memasuki masa obesitas juga dapat menyebabkan perubahan Hormonal. Berat badan yang terlalu kurus apa terlalu gemuk juga tidak baik untuk kesehatan tubuh, ada baiknya mulai sekarang kamu dapat melakukan atau menjaga pola makan.
4. Sindrom Ovatoum (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon androgen kista terbentuk di ovarium sebagai akibat dari ketidakseimbangan hormon ini, hal ini bisa membuat ovulasi tidak teratur atau dapat menghentikan sama sekali.
Hormon lain seperti insuli in juga tidak bisa seimbang, hal ini dikarenakan resistensi insuli in yang berhubungan dengan PCOS. Perawatan untuk sindrom ovarium polikistik berfokus pada menghilangkan gejala nya, mungkin dokter akan meresepkan alat kan trisep si atau obat lain untuk mengatur siklus Anda.
Advertisement
5. Kontrol Kelahiran
Mungkin kamu akan mengalami perubahan dalam siklus saat mengaktifkan atau menonaktifkan alat kontrasepsi. Pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin yang dapat mencegah ovarium melepaskan sel telur. Membutuhkan waktu hingga enam bulan agar siklus menjadi konsisten lagi setelah menghentikan pil. Jenis kontrasepsi lain yang ditanamkan atau disembunyikan juga dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi.
6. Latihan Ekstrim
Olahraga yang ekstrim dapat menyebabkan perubahan hormon hipofisis dan hormon tiroid, yang dapat mempengaruhi ovulasi dan menstruasi. Berolahraga selama satu atau dua jam perhari seharusnya tidak mempengaruhi siklus menstruasi yang kamu miliki saat ini, dibutuhkan berjam jam latihan yang menuntut setiap hari agar perubahan hormonal ini terjadi. Jika kamu ingin makan olahraga ekstrim ada baiknya berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan kedokteran olahraga.
Advertisement
7. Obat-Obatan
Beberapa obat antidepresan, antipsikotik, obat tiroid, antikonvulsan dan berapa obat kemoterapi ternyata dapat menyebabkan menstruasi terlambat. Kontrasepsi Hormonal minipil mempengaruhi siklus menstruasi, ada baiknya saat kamu mengkonsumsi obat untuk mengetahui efek samping obat yang kamu konsumsi.
8. Baru Memasuki Masa Menstruasi
Siklus menstruasi yang normal berlangsung sari 21 hingga 35 hari pada wanita yang sehat akan tetapi terkadang hal ini bervariasi. Terutama saat kau masih remaja dan baru mendapatkan menstruasi tentu akan mengalami masa yang berbeda dari sebelumnya. Seseorang yang baru memasuki masa menstruasi tentu akan mengalami beberapa sirkus yang dapat membuat kita mengalami menstruasi yang tidak teratur.
Advertisement
9. Perimenopause dan Menopause
Perimenopause adalah masa peralihan antara usia reproduktif ke usia non reproduktif. Menstruasi mungkin akan lebih ringan, lebih berat, lebih sering, atau bah kamu bicara yang dari waktu ke waktu. Dalam kebanyakan kasus ini setiap orang memiliki massa atau siklus yang berbeda dari biasanya yang mereka alami.
10. Menyusui
Kamu mungkin akan mengalami menstruasi yang ringan, menstruasi yang jarang, atau amenore saat menyusui. Setelah kamu melahirkan jika tidak mengalami menstruasi, hal ini merupakan sangat wajar dan normal. Masalah satu ini disebut sebagai amenore laktasi dimana fase yang mengganggu ritme siklus menstruasi kamu.
Terlambat masa menstruasi merupakan hal yang wajar dan normal serta sering dialami oleh beberapa perempuan lainnya. Tetapi jika kamu mengalami beberapa gejala yang dapat periksa ke dokter untuk mendiagnosis alasan terlambat menstruasi yang kamu alami. Selain itu mulai sekarang perhatikan pola makan, kehidupan, dan lebih giat untuk berolahraga.