Fimela.com, Jakarta Alergi, mungkin sebagain besar orang mengalaminya, entah alergi debu, makanan atau suhu dingin. Alergi dapat menyebabkan beberapa keluahan bagi penderitanya.
Memasuki musim penghujan seperti ini, akan menjadi masalah bagi sebagian orang yang mengalami alergi dingin. Alergi dingin akan muncul ketika seseorang terkena paparan suhu dingin yang menyebabkan timbulnya ruam dan rasa gatal-gatal.
Advertisement
BACA JUGA
Gejala alergi dingin pada setiap orang juga bisa berbeda, pada tingkat yang lebih ekstrem gejalanya bisa sampai membuat jantung berdebar, kesulitan bernapas, dan pingsan. Lalu, bagaimana cara menanganinya?
Untuk menangani alergi dingin, kamu perlu mengetahui faktor penyebab beserta cara pencegahannya. Dilansir dari Liputan6.com, berikut beberapa faktor penyebab alergi dingin beserta tips pencegahannya:
Advertisement
Faktor Penyebab Alergi Dingin
Berdasarkan penyebabnya ada dua jenis bentuk dari alergi dingin atau cold urticaria, yaitu primer dan sekunder. Primary cold urticaria sendiri merupakan jenis alergi dingin yang timbul akibat kulit terpapar udara dingin, air dingin, atau es. Sementara secondary cold urticaria timbul akibat adanya penyakit yang mendasari seperti cacar air, hepatitis, sarkoma limfe, leukemia kronis, dan sindrom Raynaud.
Risiko mengalami alergi dingin akan meningkat bila kamu memiliki beberapa kondisi seperti di bawah ini, yaitu:
Faktor usia. Pada umumnya, primary cold urticaria sering dialami oleh seseorang yang berusia 18-25 tahun.
Memiliki masalah kesehatan tertentu. Alergi dingin jenis secondary cold urticarial bisa disebabkan oleh beberapa penyakit tertentu, seperti hepatitis atau kanker.
Riwayat turunan. Alergi dingin memang bisa diturunkan secara genetik. Namun, kondisi ini jarang terjadi.
Gejala Alergi Dingin yang Paling Umum
1. Gatal-gatal dan Muncul Ruam Kemerahan
Merasa gatal-gatal dan muncul ruam kemerahan di kulit adalah gejala yang paling umum dari alergi dingin. Gejala alergi ini cenderung sulit hilang meski penderitanya berpindah ke lingkungan yang lebih hangat. Dalam beberapa kasus, gejala alergi dapat memburuk dan bertahan hingga 24 jam atau bahkan lebih.
2. Pembengkakan pada Tangan
Jika setelah melakukan kontak dengan benda yang bersuhu dingin tangan membengkak, maka bisa jadi itu merupakan gejala alergi dingin. Pembengkakan ini biasanya terjadi saat kamu memegang minuman dingin, mandi di pagi hari, dan terkena paparan suhu dingin lainnya. Selain di tangan, pembengkakan akibat alergi juga bisa terjadi di bagian tubuh lainnya.
3. Pembengkakan pada Lidah dan Tenggorokan
Dalam kasus yang paling berbahaya, pembengkakan dapat terjadi di bagian lidah dan tenggorokan dan membuat seseorang mengalami edema faring. Apabila tidak segera mendapatkan tindakan atau penanganan medis, maka gejala ini dapat menyebabkan seseorang sulit bernapas dan bisa berujung pada kematian.
4. Muncul Bentol-bentol Merah
Seseorang yang mengalami alergi dingin juga umumnya akan mengalami bentol-bentol kemerahan atau biduran. Paparan alergen membuat sel darah putih melepaskan histamin ke aliran darah.
Akibatnya, tubuh memberikan respon peradangan dengan memunculkan bentol merah, bengkak, gatal, dan perubahan kulit lainnya yang umum terjadi sebagai reaksi alergi.
5. Berbagai Gejala Lainnya
Penderita alergi dingin umumnya mengalami kulit kemerahan dan gatal disertai dengan demam, sakit kepala, nyeri persendian (artralgia), dan reaksi sel darah putih yang berlebihan (leukositosis) dalam darah.
Dalam kasus yang parah, alergi dingin dapat menimbulkan stres. Hal ini disebabkan karena gejalanya sering disalahartikan dengan penyakit lain.
Itu sebabnya, gejala alergi dingin sebaiknya tidak dianggap sepele. Jika kamu memiliki gejala alergi dingin, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Advertisement
Tips Mencegah Alergi Dingin
Mengobati alergi udara dingin secara mutlak mungkin sulit dilakukan. Tapi ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk mencegah alergi udara dingin. Berikut beberapa tips mencegah alergi dingin yang bisa kamu lakukan:
1. Menghindari Pemicunya
Cara terbaik terhindar dari alergi udara dingin adalah dengan menghindarinya. Pahami betul pemicu alergi kita dan usahakan untuk selalu menghindarinya. Bila terpaksa beraktivitas di tengah udara dingin, lindungi diri dengan baju tebal dan hangat. Kenakan jaket, syal, kaos kaki, dan sarung tangan bila perlu.
2. Mengonsumsi Obat
Obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi dingin adalah obat antihistamin. Obat yang biasanya diberikan untuk meredakan gejala alergi dingin adalah cetirizine, loratadine, atau desloratadine. Pastikan konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan gejala udara dingin ini, ya.
3. Hindari Makanan dan Minuman Dingin
Makanan dan minuman yang terlalu dingin juga perlu dihindari. Untuk mencegah terjadinya pembengkakan pada tenggorokan yang dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan pernapasan.
Alergi udara dingin masing-masing bisa berbeda reaksinya. Bila kondisinya parah dan mengkhawatirkan, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
4. Mandi Dengan Air Hangat
Alergi dingin dapat dipicu dari penggunaan air dingin ketika mandi. Jika berkunjung di sebuah tempat yang memiliki suhu udara yang rendah, sebaiknya jaga tubuh agar tetap hangat. Usahakan jika hendak mandi baiknya menggunakan air hangat. Meskipun tidak sedang bepergian, jika suhu udara dirumah lebih dingin, sebaiknya tetap gunakan air hangat untuk mandi.
5. Jangan Menggaruk Bagian yang Gatal
Jika mengalami alergi dingin, muncul rasa gatal yang luar biasa, usahakan untuk tidak menggaruknya. Menggaruk hanya akan memperparah muculnya bentolan dan rasa gatal itu sendiri. Jika terasa gatal baiknya usap halus saja, atau mengoleskan minyak kayu putih untuk meringankan rasa gatal.