Sukses

Health

6 Penyebab Keringat Berlebih yang Jarang Disadari Beserta Cara Mengatasinya

Fimela.com, Jakarta Berkeringat memang baik untuk tubuh karena berkeringat adalah tanda bahwa tubuh sehat. Manusia berkeringat bertujuan untuk mendinginkan suhu tubuhnya ketika beraktivitas seperti berolahraga, berada pada lingkungan yang panas, atau mengalami situasi yang emosional. Tapi bagaimana kalau Ladies berkeringat secara berlebihan?

Kondisi keringat berlebih atau dalam istilah ilmiah disebut dengan hiperhidrosis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan keringat yang bisa muncul tanpa terkendali. Keringat berlebih bisa muncul di telapak tangan, ketiak, bawah payudara, leher, hingga kepala.

 

Penyebab keringat berlebih bisa dialami siapa saja. Sejumlah penyebab keringat berlebih bisa menandakan adanya gangguan kesehatan lainnya.

Untuk lebih jelasnya, berikut Fimela.com akan mengulas 6 penyebab keringat berlebih yang jarang disadari beserta cara mengatasinya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

1. Hiperhidrosis Fokal Primer dan Sekunder

Penyebab keringat berlebih yang pertama adalah hiperhidrosis focal primer. Jika keringat berlebih hanya muncul pada kepala dan tidak menunjukkan gejala lain, ini bisa disebabkan oleh kondisi hiperhidrosis focal primer. Dilanisir dari Sweathelp, hiperhidrosis primer mengacu pada keringat berlebih yang tidak disebabkan oleh kondisi medis lain, juga bukan merupakan efek samping dari obat-obatan.

Hiperhidrosis fokal primer terjadi pada area tubuh yang sangat spesifik atau fokal. Keringat berlebih bisa terjadi hanya pada bagian tertentu seperti kepala, ketiak, telapak tangan, atau kaki. Sementara hiperhidrosis dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, ada banyak kelenjar keringat di wajah dan kulit kepala. Area tubuh yang berkeringat biasanya relatif simetris yang berarti bahwa kedua sisi kiri dan kanan tubuh terpengaruh secara serupa.

Hiperhidrosis fokal primer termasuk kelainan langka. Gejala hiperhidrosis primer biasanya dimulai selama masa kanak-kanak atau pubertas dan mungkin sering, meskipun tidak selalu, bertahan sepanjang hidup.

Penyebab pasti dari hiperhidrosis primer tidak diketahui. Keringat berlebih bisa muncul ketika mengalami reaksi tinggi terhadap rangsangan tertentu yang dapat menyebabkan berkeringat seperti kecemasan, sakit, olahraga, ketegangan. Penyebab keringat berlebih di kepala bukan sebuah tanda adanya penyakit serius.

Penyebab keringat berlebih selanjutnya adalah hiperhidrosis umum sekunder. Kondisi ini ditandai dengan keringat berlebih yang lebih luas, tak cuma pada satu bagian tubuh. Jenis keringat berlebih ini disebabkan oleh kondisi medis lain atau merupakan efek samping dari pengobatan.

Kondisi ini bisa menjadi penyebab keringat berlebih di kepala jika seseorang juga mengalami keringat berlebih di bagian tubuh lainnya. Ada berbagai faktor yang bisa menimbulkan hiperhidrosis umum sekunder. Jika hiperhidrosis primer muncul saat kanak-kanak dan remaja, hiperhidrosis umum sekunder bisa muncul saat usia dewasa.

2. Efek Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu

Menurut Mayo Clinic, beberapa obat, termasuk antibiotik tertentu, beberapa obat tekanan darah, beberapa obat psikiatris, dan bahkan suplemen yang dijual bebas dapat menyebabkan keringat ketika tidak melakukan aktivitas berat.

3. Masalah Tiroid

Penyebab keringat berlebih selanjutnya adalah masalah tiroid. Tiroid merupakan kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu di leher yang berperan dalam keseimbangan tubuh. Tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroidisme dapat meningkatkan proses metabolisme dan membuat tubuh mengeluarkan keringat berlebihan.

4. Masa Menopause

Masa menopause dan perimenopause seringkali membuat wanita memiliki keringat berlebih. Ini karena tubuh bereaksi terhadap perubahan kadar hormon. Pergeseran dalam estrogen memiliki efek langsung pada pengaturan kontrol suhu tubuh, dan beberapa orang mungkin lebih rentan mengalami keringat berlebih.

5. Penyakit Diabetes

Keringat berlebih seringkali menjadi respons terhadap gula darah rendah. Kondisi ini merupakan risiko khusus bagi penderita diabetes. Bagi seseorang yang menderita diabetes, keringat yang banyak dapat menandakan hipoglikemia atau gula darah rendah.

6. Kelebihan Berat Badan

Sudah bukan rahasia umum kalau orang yang gemuk mengeluarkan banyak keringat. Ini karena tubuh harus membawa beban yang lebih berat. Mulailah berdiet dan menjaga pola makan untuk mencapai berat ideal.

Cara Mengatasi Keringat Berlebih

Selain obat-obatan, keringat berlebih bisa diatasi dengan pola hidup sehat. Berikut cara mengatasi keringat berlebih menurut Healthline:

  1. Sering mandi untuk mengurangi bakteri dan menjaga kelembaban kulit.
  2. Mengoleskan antiperspirant sebelum tidur dan di pagi hari.
  3. Menyimpan handuk lembut, penyerap di tas, meja, atau tempat yang mudah dijangkau untuk membantu mengeringkan keringat berlebih.
  4. Menggunakan bedak wewangian untuk membantu menyerap kelembapan.
  5. Menghindari makanan pedas dan kafein, yang keduanya dapat meningkatkan keringat.
  6. Menghindari suhu panas atau berpakaian terlalu hangat.
  7. Mengenakan kain yang bisa bernapas dan tidak lembap.
  8. Banyak mengonsumsi air putih. 
  9. Membawa kipas genggam kecil untuk membantu menjaga wajah tetap dingin dan kering.
  10. Makan dengan porsi lebih kecil untuk membantu mengatur pencernaan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading