Sukses

Health

Ketahui 3 Penyebab Nyeri Sendi yang Paling Umum Beserta Pengobatannya

Fimela.com, Jakarta Banyak dari kita mungkin mengesampingkan beberapa gejala umum sebagai tanda-tanda penyakit ringan. Nyeri sendi, misalnya, sering diasosiasikan dengan rematik, sementara perut kembung dihubungkan dengan asam lambung.

Nyeri sendi atau rematik merupakan gangguan nyeri pada persendian tubuh, yang diakibatkan oleh peradangan. Keluhan nyeri sendi dapat disertai dengan rasa kaku pada sendi, kemerahan, serta pembengkakan yang timbul di pagi hari, yang bukan disebabkan oleh benturan atau kecelakaan.

Nyeri sendi juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang telah terkena penyakit yang serius. Maka dari itu, menjadi penting untuk kamu tahu apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami nyeri sendi. 

Untuk itu, berikut Fimela.com telah merangkum 3 penyebab nyeri sendi yang paling umum beserta pengobatannya. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

 

Penyebab Nyeri Sendi yang Paling Umum

Penyebab nyeri sendi dapat berbeda-beda, bergantung dari jenisnya. Berikut beberapa penyebab nyeri sendi yang paling sering ditemui:

1. Osteoartritis

Salah satu penyebab nyeri sendi yang paling umum adalah radang sendi, atau arthritis. Dua bentuk utama dari arthritis yaitu osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.

Menurut American College of Rheumatology, osteoarthritis merupakan kondisi yang paling sering terjadi pada orang dewasa di atas usia 40 tahun. Kondisi ini berkembang perlahan dan cenderung mempengaruhi sendi yang biasa digunakan dalam aktivitas. 

Nyeri sendi akibat osteoartritis dapat dikaitkan dengan faktor risiko tertentu, seperti peningkatan berat badan dan pertambahan usia.

2. Artritis reumatoid

Nyeri sendi akibat artritis reumatoid lebih sering timbul pada perempuan, dan dikaitkan dengan proses peradangan autoimun –yaitu sistem daya tahan tubuh yang menyerang persendian karena dianggap sebagai benda asing tidak dikenal.

Rheumatoid arthritis dapat merusak dan melemahkan sendi dari waktu ke waktu. Rheumatoid arthritis menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan penumpukan cairan di persendian karena sistem kekebalan tubuh menyerang membran yang melapisi persendian.

3. Artritis gout

Nyeri sendi akibat artritis gout dihubungkan dengan peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh.

Proses Diagnosis Nyeri Sendi

Diagnosis nyeri sendi ditentukan oleh dokter berdasarkan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisis. Pemeriksaan penunjang juga dapat dilakukan, bergantung dari arah diagnosis.

Pada kasus artritis gout, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan kadar asam urat dalam darah, serta pemeriksaan mikroskopis dari cairan sendi untuk melihat adanya endapan kristal asam urat.

Pada kasus osteoartritis, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan sinar X atau foto rontgen dari sendi yang mengalami nyeri.

Pada kasus artritis reumatoid, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan rheumatoid factor (RF), anti-nuclear antibody (ANA), dan c-reactive protein (CRP).

Gejala Nyeri Sendi

Selain keluhan nyeri pada persendian yang sama-sama dialami oleh penderita rematik, karakteristik dari nyeri sendi dan keluhan lain yang timbul dapat berbeda-beda, bergantung dari jenis penyakit yang mendasari.

Pada osteoartritis, nyeri sendi yang terjadi umumnya sebagai berikut:

  • Nyeri sendi timbul dengan aktivitas (nyeri mekanik).
  • Nyeri disertai dengan kemerahan dan pembengkakan pada persendian.
  • Nyeri dikaitkan dengan peningkatan berat badan dan bertambahnya usia.
  • Paling sering terjadi pada sendi-sendi besar, seperti lutut atau panggul.
  • Umumnya terjadi pada satu sisi saja (kiri atau kanan).

Pada artritis reumatoid, nyeri sendi yang terjadi umumnya sebagai berikut:

  • Nyeri sendi timbul di pagi hari.
  • Nyeri sendi disertai dengan rasa kaku pada sendi.
  • Paling sering terjadi pada sendi-sendi kecil, seperti jari tangan.
  • Umumnya terjadi simetris pada kedua sisi bagian tubuh yang terkena.
  • Lebih sering ditemukan pada perempuan.

Pada artritis gout, nyeri sendi yang terjadi umumnya sebagai berikut:

  • Nyeri sendi paling sering ditemukan pada ibu jari kaki.
  • Nyeri dapat disertai benjolan pada sendi (tofus).
  • Nyeri sendi dikaitkan dengan kadar asam urat yang tinggi.

Pengobatan Nyeri Sendi

Secara umum, nyeri sendi dapat diobati dengan obat-obatan antinyeri. Bila nyeri sendi tidak hilang dengan obat antinyeri, penderita disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Tujuannya untuk mengetahui penyebab yang mendasari serta pengobatan yang sesuai.

Pada nyeri sendi akibat osteoartritis, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan yang dapat mengurangi proses peradangan. Tindakan ini juga dapat digabungkan dengan strategi penurunan berat badan, seperti mengatur pola makan dan aktivitas fisik untuk penderita osteoartritis yang memiliki berat badan berlebih.

Pada nyeri sendi akibat artritis reumatoid, dokter akan memberikan obat anti-reumatoid, dan beberapa golongan obat untuk mengurangi proses peradangan.

Pada nyeri sendi akibat artritis gout, terdapat beberapa kategori obat yang digunakan seperti obat untuk mengurangi proses peradangan, atau obat untuk menurunkan kadar asam urat di dalam tubuh.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading