Sukses

Health

10 Penyebab Tremor di Usia Muda yang Patut Diwaspadai

Fimela.com, Jakarta Tremor adalah gerakan ritmis yang tidak disengaja dan tak terkendali dari satu bagian atau satu anggota tubuh. Tremor dapat terjadi di bagian tubuh mana saja dan kapan saja. Biasanya merupakan hasil dari masalah di bagian otak yang mengontrol gerakan otot.

Tremor tidak selalu serius, tetapi dalam beberapa kasus, mereka mungkin mengindikasikan gangguan serius. Sebagian besar tremor tidak dapat diobati dengan mudah, tetapi akan sering hilang dengan sendirinya.

Tremor di tangan dapat terjadi tanpa sebab atau sebagai gejala dari kondisi yang mendasarinya. Tangan yang goyah bukanlah gejala yang mengancam jiwa, tetapi dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari. 

Kabar buruknya, tremor juga bisa menyerang anak muda. Maka dari itu, sebaiknya kamu tahu hal apa saja yang menyebabkannnya. Berikut Fimela.com telah merangkum 7 penyebab tremor di usia muda yang patut diwaspadai. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Penyebab Tremor di Usia Muda

Dilansir dari Liputan6.com, dalam Jurnal Biomedik dijelaskan bahwa gejala tremor paling sering terjadi pada extremitas bagian distal jari-jari dan tangan. Frekuensi tremor adalah bisa lambat (3-5 Hz), sedang (5-8 Hz), atau cepat (9-12 Hz).

Amplitudo tremor adalah bisa kasar, sedang, atau halus. Tremor bisa konstan atau intermiten dan bisa ritmis atau relatif nonritmis.

Tremor adalah secara umum dipengaruhi oleh masalah di bagian otak yang mengatur gerakan. Meski begitu, sebenarnya ada beberapa penyebab tremor yang selama ini menjadi sumber masalah utama dan tidak disadari, diantaranya yakni: 

1. Konsumsi obat

2. Pukulan atau cedera otak

3. Konsumsi kafein

4. Kelelahan otot

5. Usia atau penuaan

6. Kadar gula darah rendah

7. Penyakit degeneratif

8. Konsumsi alkohol berlebihan

9. Kelebihan hormon tiroid

10. Riwayat keluarga

Tremor sangat mudah dipicu ketika penderitanya sedang dibawah tekanan, kecemasan, hingga ketakutan. Untuk meredakan getaran tremor adalah penderita perlu menenangkan diri agar bisa berhenti.

Gejala dan Klasifikasi Tremor

Setelah mengetahui penyebabnya, kamu juga perlu tahu gejala-gejala tremor yang paling umum, diantaranya: 

  • Timbulnya gerakan gemetar yang tidak terkendali pada tangan, lengan, tungkai, dan kepala.
  • Munculnya suara bergetar ketika berbicara.
  • Kesulitan menulis atau menggambar akibat tangan yang gemetar.
  • Kesulitan menggenggam atau menggunakan alat makan akibat gemetar.

Selain itu, tremor juga bisa diklasifikasikan berdasarkan penyebab dan gejalanya, berikut klasifikasinya: 

1. Tremor Esensial

Tremor ini tergolong masalah yang ringan dan tidak berhubungan dengan penyakit tertentu.

“Penelitian terbaru menghubungkannya dengan degenerasi ringan di otak kecil, yang merupakan bagian otak yang mengontrol gerakan motorik,” dijelaskan.

2. Tremor Parkinson

Ini merupakan salah satu tanda penyakit parkinson, pemengaruhnya kerusakan yang terjadi di bagian otak yang mengontrol gerakan.

“Umumnya menyerang usia 60 tahun ke atas,” dijelaskan.

3. Tremor Distonik

Kasus tremor ini terjadi tak menentu dan penyebab tremor adalah yang distonik biasanya terjadi ketika ada kontraksi otot yang tidak disengaja oleh penderita distonia.

Kondisi gemetar atau tremor distonik bisa menyerang berbagai kalangan usia. Tremor tipe ini contohnya dipicu oleh gerakan memutar leher.

4. Tremor Serebelum

Tremor tipe serebelum berhubungan dengan bagian otak yang mengontrol gerakan dan keseimbangan.

5. Tremor Acerebellar

Masalah tremor satu ini umumnya dipengaruhi kerusakan di otak kecil karena stroke, tumor, multi sclerosis, konsumsi alkohol, dan obat-obatan berlebihan.

6. Tremor Psikogenik

Kondisi tremor psikogenik dapat mengganggu aktivitas keseharian. Ini tipe tremor adalah berhubungan dengan psikologis.

7. Tremor Ortostatik

Paling khas, gejala tremor ini timbul di kaki dan bisa terjadi ketika penderita berdiri tiba-tiba.

8. Tremor Fisiologis

Pengaruh utama dari tremor fisiologis adalah reaksi dari obat-obatan tertentu, konsumsi alkohol, masalah gula darah rendah, elektrolit, dan tiroid yang terlalu aktif.

Pengobatan dan Perawatan Tremor

Pada umumnya, pengobatan tremor dilakukan untuk mengurangi gangguan fungsional penderita dan diupayakan agar kualitas hidup penderita bisa ditingkatkan. Berikut beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk menangani tremor: 

Pengobatan dengan Mengonsumsi Obat

  • Beta-blocker biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau penyakit jantung. Namun, mereka telah terbukti mengurangi tremor pada beberapa orang.
  • Obat penenang, seperti alprazolam (Xanax), dapat meredakan tremor yang dipicu oleh kecemasan.
  • Obat anti-kejang kadang-kadang diresepkan untuk orang-orang yang tidak dapat menggunakan beta-blocker atau yang mengalami tremor yang tidak tertolong oleh beta-blocker.

Suntikan Botox

Suntikan botox juga dapat meredakan tremor. Suntikan kimia ini sering diberikan kepada orang yang memiliki tremor yang mempengaruhi wajah dan kepala.

Terapi Fisik

Terapi fisik dapat membantu memperkuat otot dan meningkatkan koordinasi tubuh. Penggunaan bobot pergelangan tangan dan perangkat adaptif, seperti peralatan yang lebih berat, juga dapat membantu meredakan getaran.

Operasi Stimulasi Otak

Operasi stimulasi otak mungkin satu-satunya pilihan bagi mereka yang mengalami tremor yang melemahkan. Selama operasi ini, ahli bedah memasukkan probe listrik ke bagian otak yang bertanggung jawab atas tremor.

Setelah probe terpasang, kawat masuk dari probe ke dada, tepatnya di bawah kulit. Dokter bedah menempatkan alat kecil di dada dan menempelkan kawat ke sana. Perangkat ini mengirimkan sinyal ke probe untuk menghentikan otak memproduksi tremor.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading