Sukses

Health

5 Penyebab Haid Lebih Lama dari Biasanya yang Patut Diwaspadai

Fimela.com, Jakarta Menstruasi yang dialami perempuan pada umumnya berlangsung antara tiga hingga tujuh hari. Periode menstruasi yang berlangsung lebih dari tujuh hari dianggap periode yang panjang.

Haid atau menstruasi adalah kondisi alami pada reproduksi perempuan, tetapi bisa mengkhawatirkan jika tiba-tiba berlangsung sangat lama. Periode menstruasi yang lebih berat atau panjang tidak selalu menyebabkan kekhawatiran.

Ada sejumlah penyebab untuk periode menstruasi yang lebih lama, dan tidak semuanya berbahaya. Meski begitu, periode menstruasi yang lebih lama dari biasanya bisa menjadi tanda dari kondisi kesehatan serius yang sebaiknya kamu perhatikan. 

Untuk itu, kamu perlu membicarakannya dengan dokter agar segera bisa memperoleh perawatan tepat. Penting bagi perempuan mengenali ada yang tidak beres dari siklus menstruasinya. Berikut Fimela.com telah merangkum 5 penyebab haid lebih lama dari biasanya yang patut diwaspadai. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

1. Perubahan pada Hormon

Perubahan pada hormon menyebabkan periode menstruasi yang lama. Ada beberapa alasan yang membuat kamu mengalami ketidakseimbangan hormon dari berbagai kondisi kesehatan, seperti kelainan tiroid atau sindrom ovarium polikistik.

Ketika kadar hormon berubah, lamanya menstruasi juga dapat berubah. Ini biasanya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Perubahan hormon menyebabkan kadar estrogen dan progestin tetap tertekan yang menyebabkan lamanya menstruasi.

Selain itu, jika tubuh tidak berovulasi selama siklus menstruasi, lapisan rahim bisa menjadi sangat tebal. Ketika tubuh akhirnya melepaskan lapisan tersebut, kamu mungkin mengalami periode menstruasi yang lebih lama dari biasanya.

2. Perubahan Kelenjar Tiroid

Tiroid adalah kelenjar kecil di bagian depan leher yang mengeluarkan hormon. Hormon ini memengaruhi banyak proses berbeda di tubuh termasuk juga menstruasi. Perubahan tiroid dapat disebabkan oleh kurangnya yodium dalam makanan, atau karena gangguan autoimun seperti tiroiditis.

Sepertiga perempuan yang  berusia akhir 30-an mengalami perubahan kelenjar tiroid, yang dapat menyebabkan periode menstruasi yang lebih berat atau lebih lama. Ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, tetapi penting untuk tetap mengunjungi dokter kandungan.

3. Polip dan Fibroid

Fibroid rahim dan polip juga menyebabkan perdarahan yang panjang dan terkadang berat. Fibroid terjadi ketika jaringan otot mulai tumbuh di dinding rahim.

Polip adalah pertumbuhan abnormal jaringan pada organ tubuh, termasuk rahim. Ketika perempuan memiliki polip atau fibroid di rahim, mereka mungkin mengalami pendarahan sebelum dan setelah menstruasi, yang mungkin membuat menstruasi tampak lebih lama.

Perempuan mungkin juga akan mendapatkan bercak di antara periode menstruasinya. Polip dan fibroid biasanya jinak, tetapi beberapa bisa bersifat kanker, maka sebaiknya kamu segera periksakan dan konsultasikan dengan dokter sebagai tindak preventif. 

4. Kista Ovarium

Kista ovarium berpotensi menyebabkan perdarahan menstruasi yang lama dan tidak teratur selama siklus bulanan. Sebagian kista ovarium jinak dan jarang bersifat kanker, tetapi kista yang lebih besar dapat mengganggu aliran normal.

Jika kamu memiliki lebih dari satu kista, kamu mungkin menderita Polycistic Ovarian Syndrome (PCOS). Ini adalah gangguan sistem endokrin yang dapat menyebabkan periode menstruasi berat dan tidak teratur. PCOS nantinya dapat menyebabkan infertilitas, jadi penting untuk mendiagnosisnya lebih awal mendapatkan perawatan tepat.

5. Penyakit Tertentu dan Infeksi Menular Seksual

Penyakit tertentu seperi radang panggul, Adenomyosis, atau hemofilia dapat mendasari periode menstruasi yang panjang. Penyakit radang panggul (PID) terjadi ketika bakteri menginfeksi organ reproduksi. Ini dapat merubah siklus menstruasi.

Adenomyosis adalah tipe lain dari penumpukan jaringan. Kondisi ini terjadi ketika lapisan rahim, menanamkan dirinya ke dalam otot-otot rahim. Ini dapat menyebabkan periode menstruasi yang panjang atau berat.

Sementara kondisi yang memengaruhi kemampuan tubuh membekukan darah seperti hemofilia juga dapat menyebabkan menstruasi berjalan lebih panjang dari biasanya. Periode menstruasi yang tidak biasa, menyakitkan atau bercak di antara periode menstruasi juga dapat menjadi gejala IMS.

Pendarahan ini mungkin muncul sebagai satu periode yang panjang yang menandakan kondisi seperti gonore atau klamidia. Gonore dapat menyebabkan perdarahan di antara periode, buang air kecil yang menyakitkan, atau nyeri panggul.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading