Fimela.com, Jakarta Semua orang pasti mengeluarkan keringat, hal ini merupakan bagian penting dari sistem pendingin tubuh kamu. Banyak kegiatan yang dapat membuat kamu berkeringat seperti cuaca panas, olahraga, atau makanan pedas. Mungkin kamu akan berkeringat saat mengalami stress atau demam.
Berkeringat yang berlebihan dikenal sebagai istilah hiperhidrosis, hal ini biasanya akan membuat kamu mengeluarkan keringat lebih banyak dari yang seharusnya. Berkeringat terus menerus juga dapat menjadi suatu masalah yang serius.
Faktanya, berkeringat berlebih dapat mempengaruhi semua aspek dalam tubuh kamu. Kamu juga perlu berhati-hati jika mengalami keringat berlebih. Berikut di bawah ini adalah beberapa penyebab keringat berlebih:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
1. Hiperhidrosis Primer
Keringat abnormal tanpa penyebab medis disebut hiperhidrosis fokal primer. Hal ini dapat menyebabkan keringat umum atau keringat yang terisolasi pada satu atau lebih area seperti:
- Ketiak (hiperhidrosis aksila)
- Wajah.
- Daerah selangkangan.
- Telapak tangan.
- Daerah di bawah payudara.
Kamu mungkin akan berkeringat jauh lebih banyak dalam panas dibandingkan dengan orang lain. Selain itu jika kamu berkeringat tanpa hal lain dapat terjadi karena saraf yang terlalu aktif membuat kelenjar keringat bekerja meskipun kamu tidak membutuhkan pendinginan. Hiperhidrosis primer biasanya dimulai sekitar masa pubertas dan tampaknya akan terjadi pada beberapa keluarga dan dipengaruhi faktor genetik.
2. Kehamilan
Seperti halnya menopause, kehamilan merupakan masa dimana kadar hormone akan berfluktuasi secara liar, sehingga bagi ibu hamil yang mengalami hiperhidrosis, terutama pada trimester pertama dan ketiga pasca persalinan.
Kehamilan juga akan menyebabkan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh dan menyebabkan ibu hamil merasa lebih hangat dan cenderung berkeringat. Namun, setelah melahirkan bayi dan hormon kamu akan merata setelah melewati periode postpartum, keringat berlebihan juga akan menghilang.
3. Menopouse
Hot flash menopause diketahui dapat menyebabkan keringat berlebih. Keringat jenis ini juga dapat terjadi pada masa peralihan sebelum menopause yang disebut perimenopause. Saat tubuh perempuan berisap menopause, maka kadar esterogennya akan naik dan turun secara signifikan.
Flutuasi hormonal akan menyebabkan timbulnya perasaan hangat yang tiba-tiba disertai dengan keringat. Cara terbaik untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat keringat menopause adalah berpakaian berlapis-lapis atau menonsumsi makanan yang tidak pedas dan minuman dingin.
Advertisement
4. Hipertiroidisme
Seperti menopause, hipertiroidisme akan menganggu kadar hormone normal dalam tubuh kamu. Hal ini terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormone tiroksin yang dapat membantu mengatur hal-hal seperti metabolism, suhu tubuh, dan detak jantung.
Jika kamu berkringat berlebihan karena hipoertiroidisme maka akan memiliki gejala lain seperti jantung berdebar, penurunan berat badan atau perubahan kebiasaan. Hipertiroidisme bisa menjadi masalah yang serius dan menyebabkan masalah jantung, tulang rapuh dan masalah mata.
5. Diabetes
Jika kamu menderita diabetes, mungkin akan mengalami keringat berlebih atau keringat malam saat gula anda rendah (hipoglikemia). Berikut tanda-tanda dari gula darah rendah:
- Pembilasan.
- Kelaparan.
- Detak jantung yang tidak beraturan.
- Keringat berlebihan juga dapat menjadi efek samping insulin atau obat diabetes lainnya.
6. Serangan Jantung
Keringat yang tiba-tiba dan berlebihan juga dapat menandakan bahwa serangan jatung dapat terjadi. Padahal, gejala inilah yang seringkali mendorong orang untuk mencari pertolongan medis karena serangan jantung.
Ketika suplai darah yang biasanya memelihara jantung terputus, maka terjadilan serangan jantung. Hal ini juga menyebabkan sistem saraf melakukan respons melawan yang dapat menyebabkan hot flash atau berkeringat secara tiba-tiba.
7. Obesitas
Hiperhidrosis dapat terjadi akibat obesitas, orang yang memiliki berat badan lebih biasanya akan mengalami berkeringat tanpa alasan. Mereka harus lebih sering memaksakan diri secara fisik untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan lebih cenderung kepanasan.
Advertisement
8. Infeksi dan Cidera
Beberapa jenis infeksi juga dapat menyebabkan hiperhidrosis. Yang paling umum adalah tuberculosis, HIV, Infeksi tulang, atau abses. Jenis kanker tertentu seperti limfoma dan tumor ganas juga dapat memicu terjadinya hiperhidrosis.
9. Obat-Obatan
Beberapa jenis obat-obatan yang digunakan untuk mengobati tekanan darah yang tinggi dan kondisi kejiwaan juga dapat menyebabkan keringat berlebih.
Itulah beberapa penyebab terjadinya keringat berlebih yang mungkin belum kamu tahu. Kamu juga perlu memperhatikan gaya hidup dan pola makanmu. Seringkali diremehkan keringat berlebih juga dapat menjadi masalah serius yang berkaitan dengan kesehatan dalam tubuh.