Fimela.com, Jakarta Mewaspadai penyebab rematik adalah salah satu upaya pencegahan paling utama, mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Penyebab Rematik berkaitan dengan genetika atau keturunan, gaya hidup berupa pola makan dan aktivitas fisik yang kurang, serta kebiasaan buruk yang terus dipelihara seperti merokok dan konsumsi alkohol.
Rematik atau Artritis Reumatoid termasuk penyakit yang sulit disembuhkan. Pengobatan yang bisa dilakukan hanya untuk mencegah atau memperlambat kerusakan sendi saja. Inilah mengapa mengetahui penyebab rematik sangat penting. Rematik adalah penyakit autoimun sistemik penyebab peradangan sendi.
Advertisement
BACA JUGA
Tak banyak yang tahu bahwa rematik seiring berjalannya waktu bisa memicu erosi tulang, menghancurkan jaringan sendi, dan merusaknya total. Dampaknya adalah di otot, ligamen, dan tendon. Bukan cuma di persendian, bahkan paru-paru, pembuluh darah, dan kulit bisa diserang. Gejala selain di bagian sendi, yakni demam, lemas, tangan merah, dan berat badan yang turun.
Untuk lebih jelasnya, Fimela.com kali ini akan mengulas 15 penyebab rematik yang patut dihindari, lengkap beserta gejala dan pengobatannya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkpanya di bawah ini.
Advertisement
Penyebab Rematik yang Harus Diwaspadai
1. Faktor Genetik
Penyebab rematik yang pertama adalah karena faktor genetik. Ternyata penyebab rematik ini terkenal karena keturunan. Bila kandung empedu dalam tubuh tidak berfungsi dengan baik, maka ini bisa menjadi penyebab rematik. Setidaknya dengan adanya satu saja keluargamu yang mengidap rematik, maka hal ini juga meningkatkan risiko kamu terkena penyakit rematik.
2. Kekurangan Kalsium
Kurangnya kalsium di dalam tubuh merupakan penyebab rematik baik di usia muda maupun lanjut usia. Kalsium adalah salah satu jenis zat mineral yang penting bagi kesehatan tubuh, salah satunya yakni berperan penting dalam proses metabolisme, pendukung gerakan saraf, kerja jantung, hingga otot.
Saat tubuh kekurangan kalsium, maka berbagai jaringan pada tubuh akan terganggu. Hal tersebut seperti otot yang kaku, cairan tubuh yang tak seimbang, hingga menurunnya keaktifan saraf.
Hal ini yang kemudian dapat memicu menjadi penyebab rematik. Maka dari itu, pastikan agar selalu mencukupi kebutuhan kalsium di dalam tubuh dengan mengonsumsi berbagai makanan seperti susu, yogurt, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.
3. Gangguan Autoimun
Gangguan autoimun adalah penyebab rematik yang harus diwaspadai. Dalam hal ini, perkiraan wanita dapat terserang penyebab rematik tiga kali lebih besar daripada pria. Hal ini disebabkan oleh hormone estrogen yang dimiliki oleh perempuan.
Dalam hal ini, hormon yang dimiliki wanita ini dapat salah mengenali dan malah menyerang jaringan tubuh pada wanita dengan sifat autoimun tersebut. Timbulnya sistem imun yang tidak baik karena hormon ini, perempuan dapat terserang penyakit rematik.
Penyebab rematik karena gangguan autoimun biasanya ditemui pada orang-orang yang berusia 40-50 tahun. Walaupun sebenarnya, tak menutup kemungkinan menyerang kalangan di usia muda.
4. Faktor Lingkungan
Penyebab rematik satu ini berasal dari faktor eksternal tubuh, yaitu faktor lingkungan. Faktor lingkungan membuat seseorang terkena penyakit rematik karena berhubungan dengan kekuatan daya tahan tubuh. Biasanya orang orang yang secara genetik lemah, bisa terserang oleh virus virus atau bakteri di lingkungannya yang menyebabkan infeksi.
Dampaknya seperti yang terjadi pada autoimun tadi, sistem kekebalan tubuh malah menyerang tubuh sendiri karena salah arah. Sehingga terjadilah peradangan sendi yang menjadi penyebab rematik. Faktor lingkungan menjadi satu satunya penyebab rematik yang dapat diderita karena faktor eksternal.
Meskipun kurang dipahami, beberapa paparan seperti asbes atau silika adalah penyebab rematik yang dapat meningkatkan risiko pengembangan rheumatoid arthritis. Para peneliti telah mengaitkan paparan iritan udara dengan pengembangan penyebab rematik, ini termasuk asap rokok, polusi udara, dan insektisida.
5. Racun dalam Tubuh
Penyebab rematik selanjutnya adalah racun dalam tubuh. Hal ini harus diperhatikan karena limbah beracun di dalam darah terkonsentrasi di sekitar sendi dan tulang. Hal ini pada akhirnya menjadi salah satu penyebab rematik.
Produk makanan seperti daging, gula, roti ataupun sereal olahan dapat meninggalkan banyak sekali limbah beracun dalam tubuh.
Selain itu limbah ini nantinya dapat bergerak ke seluruh tubuh dan membuat tempat untuk dirinya sendiri dalam sendi, yang menjadi penyebab rematik setelah itu. Selain itu makanan yang mengandung asam juga berbahaya bagi kesehatan sendi dan tulang pada tubuh.
Penyebab Rematik yang Harus Diwaspadai
6. Infeksi
Peneliti menduga agen infeksi seperti bakteri bisa menjadi penyebab rematik, yakni peradangan yang memicu rheumatoid arthritis. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine dari Johns Hopkins University pada Desember 2016 menemukan bakteri yang diketahui menyebabkan infeksi gusi inflamasi kronis dapat memicu RA. Virus dapat berperan dalam memicu RA. Menurut Klinik Cleveland, orang dengan RA, rata-rata, memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi terhadap virus Epstein-Barr.
7. Obesitas
Kegemukan atau obesitas adalah salah satu penyebab rematik. Sebenarnya tidak hanya rematik saja yang dapat menyerang orang orang obesitas ini, tapi penyakit penyakit lain akan mudah menyerang orang dengan kelebihan berat badan ini.
Dalam penyebab rematik, obesitas berhubungan dengan dampaknya terhadap persendian yang terletak pada lutut maupun pinggul. Sendi-sendi tersebut memiliki fungsi untuk menopang berat badan, sehingga bila berat tak dapat lagi disangga oleh sendi-sendi tersebut, terjadilah penyebab rematik tersebut.
Jadi, penyebab rematik salah satunya adalah adanya beban atau tekanan yang terlalu berat ditahan oleh sendi, yang disebabkan oleh obesitas. Untuk bisa menghindari penyebab rematik ini, mulai atur pola makan dan pola hidup agar berat badan idel bisa didapatkan.
8. Sel Darah Putih
Kenapa sel darah putih bisa menjadi penyebab rematik? Tepatnya penyebab rematik ini terjadi bila sel darah putih bergerak keluar dari aliran darah dan masuk ke membran sendi. Padahal sel darah putih ini bertugas untuk melawan virus atau bakteri yang mencoba menyerang tubuh dan mengalir di dalam darah ke seluruh tubuh. Akan tetapi dampaknya akan berbahaya bila mereka tidak bergerak di jalurnya. Ini dapat mengiritasi lapisan membran di sekitar sendi yang bisa menyebabkan rasa sakit pada tubuh kita.
9. Kelelahan dan Kekakuan
Kelelahan dan kekakuan merupakan penyebab rematik yang jarang diperhatikan. Kelelahan terkadang disertai dengan perasaan tidak sehat atau bahkan Depresi. Rasa kaku di pagi hari seringkali merupakan tanda awal radang sendi seperti rematik. Kekakuan yang berlangsung selama beberapa menit biasanya merupakan gejala dari bentuk artritis yang dapat memburuk seiring waktu tanpa pengobatan yang tepat.
Kekakuan pada satu atau lebih sendi yang lebih kecil adalah tanda awal rheumatoid arthritis yang umum. Biasanya, kekakuan dimulai di persendian tangan. Biasanya muncul perlahan, meski bisa datang tiba-tiba dan memengaruhi banyak sendi selama satu atau dua hari. Kekakuan sendi sering kali diikuti dengan nyeri sendi atau nyeri saat bergerak atau saat istirahat. Ini juga memengaruhi kedua sisi tubuh secara merata.
10. Hormon
Rheumatoid arthritis lebih banyak diderita perempuan daripada pria. Diyakini, kadar hormon wanita dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit salah satunya penyebab rematik. Misalnya, beberapa perempuan mungkin mengalami fluktuasi gejala rematik saat mereka hamil. Gejala seorang wanita bisa mereda saat dia hamil dan kemudian memburuk setelah kehamilan.
Menyusui dan peningkatan kadar hormon yang terkait dengannya, dapat memperburuk gejala rematik. Menggunakan alat kontrasepsi pun dikaitkan dengan peningkatan risiko menjadi penyebab rematik.
Advertisement
Penyebab Rematik yang Harus Diwaspadai
11. Trauma
Para peneliti telah mengaitkan trauma fisik sebagai penyebab rematik yang cukup potensial. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Open Access Rheumatology, trauma dapat memicu peradangan yang dapat menyebabkan rematik.
Contoh trauma penyebab rematik meliputi patah tulang, dislokasi sendi, dan kerusakan ligamen. Trauma biasanya menyebabkan peradangan yang suatu hari bisa menyebabkan rheumatoid arthritis.
12. Merokok
Merokok dapat memengaruhi penyebab rematik, tingkat keparahan gejala, dan efektivitas pengobatan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Arthritis Research and Therapy menemukan bahwa bahkan merokok ringan berhubungan dengan peningkatan risiko Rheumatoid Arthritis.
Studi penyebab rematik tersebut juga menunjukkan bahwa merokok setiap hari dapat melipatgandakan risiko wanita terkena RA. Jika penderita rematik memerlukan operasi, merokok dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi.
13. Daging Kambing
Rasanya bagi kamu yang sedang menderita kolesterol, rematik, dan hipertensi mungkin sudah tahu apa penyebab terlalu sering mengonsumsi daging kambing. Daging kambing memang sangat nikmat, apalagi ketika diolah menjadi sate.
Tapi daging kambing mengandung zat purin yang cukup tinggi di dalamnya. Jika kita terlalu sering mengonsumsinya maka bisa meningkatkan kadar purin dalam tubuh. Konsumsi ini bisa memicu penyebab rematik yang diakibatkan oleh menumpuknya zat purin di dalam tubuh.
14. Jeroan
Ini juga makanan yang banyak disukai orang. Rasanya yang gurih membuat setiap orang yang memakannnya selalu ketagihan. Jeroan merupakan makanan penyebab rematik yang diambil dari isi hewan, seperti usus, hati, ampela, otak, dll. Bagi kamu yang suka memakannya, sebaiknya kurangi saja pengonsumsiannya karena makanan ini bisa menjadi penyebab rematik.
15. Seafood
Jenis makanan penyebab rematik selanjutnya seafood atau makanan laut. Hal ini perlu kamu waspadai karena kebanyakan seafood memiliki kandungan purin yang cukup tinggi. Sehingga kamu yang terlalu sering mengonsumsinya bisa memiliki risiko terkena rematik lebih tinggi. Contoh seafood penyebab rematik yang harus bisa dihindari adalah udang dan kepiting atau jenis ikan yang bertempurung.
Gejala dan Diagnosis Rematik
Gejala Rematik
1. Nyeri sendi
2. Pembengkakan sendi
3. Nyeri sendi bila disentuh atau di tekan
4. Tangan kemerahan
5. Lemas
6. Kekakuan pada pagi hari yang bertahan sekitar 30 menit
7. Demam
8. Berat badan turun
Artritis reumatoid dapat menimbulkan masalah di beberapa sendi dalam waktu yang sama. Pada tahap awal, rematik biasanya mengenai sendi-sendi kecil seperti, pergelangan tangan, tangan, pergelangan kaki, dan kaki. Dalam perjalanan penyakitnya, selanjutnya akan mengenai sendi bahu, siku, lutut, panggul, rahang dan leher.
Diagnosis Rematik
Pada pemeriksaan fisik Artritis Reumatoid (AR) atau penyakit rematik bisa ditemukan:
1. Sendi yang bengkak, nyeri, dan hangat
2. Gangguan dalam gerakan sendi
3. Adanya cairan dalam sendi
4. Timbulnya benjolan-benjolan di tubuh (rheumatoid nodules)
Pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan adalah:
1. Pemeriksaaan darah rutin.
Pada pemeriksaan ini, rasio sedimen eritrosit (ESR) cenderung meningkat. Pemeriksaan ini juga akan memperlihatkan adanya proses peradangan dalam tubuh. Pemeriksaan darah lain yang biasa nya dilakukan adalah pemeriksaan antibodi seperti faktor rheumatoid dan anti-CCP.
2. Analisa cairan sendi.
Dapat dilakukan tindakan berupa pengambilan cairan sendi dengan menggunakan jarum steril. Selanjutnya cairan sendi akan dianalisa untuk melihat adanya peningkatan kadar leukosit sekaligus menyingkirkan kemungkinan penyakit rematik lainnya.
3. Pemeriksaan foto rontgen.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat progesifitas penyakit artritis reumatoid. Dari hasil foto dapat dilihat adanya kerusakan jaringan lunak maupun tulang. Pemeriksaaan ini dapat memonitor progresifitas dan kerusakan sendi jangka panjang.
Advertisement
Cara Mengobati Rematik
Penyakit Artritis Reumatoid atau penyakit rematik sulit untuk disembuhkan. Tujuan dari pengobatan adalah mengurangi peradangan sendi dan rasa nyeri , Selain itu pengobatan juga dimaksudkan untuk mencegah atau memperlambat kerusakan sendi.
Secara umum pengobatan rematik yang dapat dilakukan adalah pemberian obat-obatan dan tindakan operatif. Apabila terjadi gangguan gerakan sendi dapat juga dilakukan terapi fisik (fisioterapi, terapi okupasi, podiatri).
Contoh Obat Rematik:
1. NSAIDs.
Obat antiinfalamasi nonsteroid (NSAID) dapat mengurangi gejala nyeri dan mengurangi proses peradangan. Beberapa obat yang termasuk dalam golongan ini adalah ibuprofen dan natrium naproxen. Golongan ini mempunyai risiko efek samping yang tinggi bila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
2. Kortikosteroid.
Golongan kortikosteroid seperti prednison dan metilprednisolon dapat membantu mengurangi peradangan, nyeri serta memperlambat kerusakan sendi. Dalam jangka pendek kortikosteroid memberikan hasil yang sangat baik. Namun bila di konsumsi dalam jangka panjang, efektifitasnya berkurang dan memberikan efek samping yang serius.
3. Obat remitif (DMARD).
Obat rematik ini bisa diberikan untuk pengobatan jangka panjang. Oleh karena itu biasanya dokter akan memberikannya pada stadium awal. Fungsi obat rematik ini adalah untuk memperlambat perjalanan penyakit dan melindungi sendi serta jaringan lunak disekitarnya dari kerusakan. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah klorokuin, metotreksat salazopirin, dan garam emas.
Makanan Pereda Rematik:
Walaupun begitu, kamu bisa meredakan nyeri rematik dengan berbagai bahan alami yang mudah didapatkan. Pereda nyeri rematik terutama bersumber dari buah dan sayur. Maka mengonsumsi buah dan sayur tersebut, kamu bisa meredakan rasa sakit dari rematik.
Berikut makanan pereda nyeri rematik:
1. Wortel
2. Bayam
3. Anggur
4. Jeruk
5. Apel
6. Brokoli
7. Minyak Zaitun
8. Bawang Putih
Minuman Pereda Rematik:
1. Air Putih
2. Kunyit
3. Lemon
4. Jahe
5. Teh Hijau
6. Jus Nanas
7. Jus Apel
8. Jus Pepaya
9. Jus Semangka