Fimela.com, Jakarta Down Syndrome merupakan salah satu kelainan genetik yang menyebabkan penderita mengalami tingkat kecerdasan rendah dan kelainan fisik yang khas. Gangguan perkembangan fisik dan mental ini dapat dialami pada siapa saja. Sehingga kondisi ini perlu diwaspadai oleh wanita hamil dan melakukan cara-cara yang tepat untuk mencegahnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan 3.000 hingga 5.000 bayi mengidap gangguan down syndrome setiap tahunnya. Umumnya, seseorang yang mengalami kondisi ini memiliki ukuran lebih besar dan bagian belakang kepala datar. Adapun penyebab gangguan ini yang sering terjadi karena keluarga memiliki penderita down syndrome.
Advertisement
BACA JUGA
Faktor risiko memiliki anak dengan gangguan down syndrome lebih tinggi terjadi jika perempuan hamil di usia terlalu tua atau terlalu muda. Oleh karena itu, sebaiknya hal ini diperhatikan oleh perempuan hamil agar terhindar dari kelainan genetik pada anak.
Lantas, apa saja penyebab down syndrome dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya yang Fimela.com rangkum dari beragam sumber. Selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
Penyebab Down Syndrome
Down syndrome merupakan kelainan fisik dan mental yang disebabkan karena faktor genetik. Biasanya, seseorang yang mengalami gangguan ini sudah memiliki gejala sejak lahir. Adapun penyebab down syndrome yang paling umum ialah sebagai berikut:
1. Faktor Genetik
Penyebab down syndrome yang paling umum ialah keturunan genetik. Seseorang yang membawa genetik ini sering disebut sebagai carrier. Seorang carrier dapat menurunkan proses kelainan tersebut tanpa menunjukkan gejala secara spesifik. Adapun risiko menurunnya down syndrome dari ibu sekitar 10 hingga 15 persen, dan ayah sekitar 3 persen.
2. Hamil Terlalu Tua
Salah satu penyebab down syndrome yang sering terjadi ialah masa kehamilan yang terlalu tua. Seorang wanita yang hamil di usia 30 tahun memiliki risiko 1 banding 800, sedangkan hamil di atas usia 35 tahun memiliki peluang 1 dibanding 350 untuk mengandung down syndrome.
3. Hamil Saat Menopause
Menopause merupakan kondisi berakhirnya menstruasi secara alami yang dialami perempuan. Umumnya perempuan akan mengalami menopause ketika memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Di mana wanita bisa dikatakan mengalami menopause saat tidak menstruasi lagi minimal 12 bulan.
Hamil saat menopause meningkatkan risiko bayi down syndrome karena rahim perempuan yang mendekati usia menopause memiliki kemampuan tubuh yang menurun untuk menyeleksi kecacatan pada embrio. Sehingga hal ini memiliki risiko lebih tinggi terhadap pembagian kromsom yang tidak tepat.
4. Merokok Saat Hamil
Merokok dapat menyebabkan gangguan kehamilan, salah satunya rentan melahirkan bayi dengan kondisi kelainan jantung dan otak. Selain itu, zat racun pada rokok juga dapat mempengaruhi pembentukan kromsom bayi sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, bagi perempuan hamil sebaiknya tidak melakukan aktivitas merokok.
5. Kekurangan Asam Folat
Penyebab down syndrome lainnya ialah kekurangan asam folat. Perempuan hamil yang kurang asupan asam folat berisiko munculnya down syndrome pada bayi di dalam kandungan karena penurunan metabolisme tubuh dan berpengaruh terhadap pengaturan epigenetik. Sehingga bagi perempuan hamil dianjurkan untuk mengonsumsi buah-buahan yang kaya akan asam folat seperti jeruk, pepaya dan alpukat.
Ciri-Ciri Down Syndrome
Berikut ciri-ciri gangguan down syndrome yang perlu kamu ketahui:
1. Bentuk telinga tidak normal.
2. Bentuk wajah datar, hal ini dapat kamu perhatikan jika melihat wajah bayi dari samping. Namun, perlu diperhatikan pula apakah ciri-ciri anak down syndrome dengan wajah datar tersebut secara genetik mirip dengan orang tua atau tidak.
3. Leher lebih pendek dibandingkan dengan anak kebanyakan. Bahkan terkadang, jika diperhatikan ciri-ciri anak down syndrome sebagian dari mereka memiliki lemak berlebih di bagian leher, sehingga lehernya terlihat dan terasa menggelambir.
4. Lidah besar ditambah ukuran mulut yang relatif lebih kecil. Kondisi ciri-ciri anak down syndrome tersebut membuat lidah dan mulut mereka tampak tidak proporsional.
5. Telapak tangan pada tangan anak dengan Sindrom Down memiliki sebuah garis tangan tunggal yang dalam. Ciri-ciri anak down syndrome ini disebut sebagai simian crease.
6. Berbeda dengan anak normal, ciri-ciri anak down syndrome memiliki jarak yang relatif jauh antara ibu jari dengan jari-jari kaki lainnya, terutama telunjuk.
7.Memiliki jari-jari kaki dan tangan yang relatif lebih pendek dan lebar dibandingkan dengan anak normal.
8. Memiliki pusar yang ukurannya lebih besar dan menonjol. Kendati demikian, ada pula anak yang memiliki pusar besar, tetapi tidak mengalami down syndrome.
Advertisement
Cara Mencegah Down Syndrome
Gangguan down syndrome bisa dialami siapa saja. Mencegah down syndrome bisa dilakukan dengan meminimalisir risikonya. Adapun cara mencegah down syndrome di antaranya sebagai berikut:
Melakukan Pemeriksaan Kromosom
Cara mencegah down syndrome yang pertama ialah saat awal kehamilan rutin melakukan pemeriksaan kromosom. Hal ini perlu dilakukan agar mengetahui apakah ada kromosom tambahan yang sering kali menyebabkan down syndrome. Dengan begitu, kemungkinan mengalami kelainan bisa terditeksi sejak dini.
Hamil di Usia yang Tepat
Salah satu faktor yang meningkatkan bayi berisiko mengalami down syndrome karena masa kehamilan tidak tepat. Perempuan yang hamil terlalu muda atau terlalu tua rentan memiliki bayi dengan kelainan down syndrome. Sehingga dengan memilih masa kehamilan yang tepat bisa mencegah terjadinya gangguan ini.
Konsumsi Asam Folat
Salah satu penyebab down syndrome karena saat masa kehamilan kekurangan asupan asam folat. Dengan mengonsumsi buah-buahan yang kaya akan asam folat dapat meminimalisir down syndrome. Beberapa buah yang memiliki kandungan asam folat di antaranya jeruk, alpukat, dan pisang.
Selain itu, ibu hamil juga disarankan para ahli untuk menerapkan hidup sehat, seperti olahraga teratur dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Aktivitas ini juga berfungsi efektif dalam mencegah gangguan down syndrome.