Fimela.com, Jakarta Kolesterol adalah zat lemak alami dalam darah yang diproduksi oleh hati dan juga beberapa kandungan makanan. Kolesterol berperan penting untuk menjaga sel-sel dalam tubuh dan memproduksi hormon-hormon tertentu. Kolesterol tinggi merupakan suatu kondisi di mana tubuh memiliki terlalu banyak lipid atau lemak dalam darah.
Dilansir dari my.clevelandclinic.org, lipid yang terlalu banyak akan menumpuk di saluran arteri, yang kemudian bergabung dengan zat lain dalam darah dan membentuk plak. Seiring berjalannya waktu, plak tersebut akan semakin membesar dan dapat menyumbat aliran darah. Ini lah sebabnya kolesterol tinggi yang tidak segera diobati dapat menimbulkan sejumlah penyakit serius seperti serangan jantung, stroke, dan lainnya.
Penderita kolesterol sering kali tidak menyadari memiliki kadar kolesterol tinggi, sebab kolesterol tinggi umumnya tidak memiliki keluhan yang khas atau bahkan tidak menimbulkan gejala apa pun. Gejala mulai terasa ketika kolesterol tinggi sudah parah dan mulai menyebabkan masalah lain di tubuh. Oleh karena itu sangat penting untuk memeriksakan kadar kolesterol, yaitu melalui tes darah.
Advertisement
Advertisement
Tanda-tanda kolesterol tinggi
Meskipun kolesterol tinggi tidak memiliki tanda-tanda yang khas, beberapa gejala dirasakan sebagian orang saat mengalami kolesterol tinggi:
Benjolan di sekitar mata (Xanthoma)
Xanthoma sering ditemukan pada daerah kelopak mata berupa gumpalan lemak yang berwarna kekuningan.
Sering mengantuk
Kadar kolesterol tinggi dapat menghambat aliran darah sehingga aliran oksigen tidak berjalan normal, yang membuat mudah mengantuk.
Kenaikan berat badan
Meski nafsu makan cenderung menurun, saat kadar kolesterol terlalu tinggi dapat menyebabkan kenaikan berat badan secara drastis.
Nyeri dada
Tingginya kadar kolesterol menimbulkan endapan pada dinding arteri, yang mengurangi aliran darah arteri.
Nyeri pada tungkai kaki
Saat kolesterol tinggi, tungkai kaki akan terasa dingin, kaku, nyeri, hingga sensasi terbakar. Lalu diikuti dengan nyeri pada bagian paha, atau pantat.
Pemeriksaan kadar kolesterol
Tes darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui kadar kolesterol yang terlalu tinggi, yaitu di atas 200 mg/dL. American Heart Association merekomendasikan agar kadar kolesterol diperiksa setiap 4 hingga 6 tahun pada orang dewasa sehat di atas usia 20 tahun. Apabila memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tnggi atau memiliki faktor risiko yang lebih besar untuk terkena kolesterol, mungkin perlu memeriksakan kolesterol lebih sering. Dilansir dari my.clevelandclinic.org, berikut rekomendasi pemeriksaan kadar kolesterol tubuh:
Anak-anak dan remaja
Periksakan kolesterol setiap lima tahun mulai usia sembilan tahun. Seorang anak yang orang tuanya memiliki kolesterol tinggi atau riwayat masalah jantung memiliki risiko mengalami penyakit ini lebih awal.
Orang yang ditetapkan sebagai laki-laki saat lahir (AMAB)
Periksakan kolesterol setiap lima tahun hingga usia 45 tahun. Dari usia 45 hingga 65 tahun, periksakan kolesterol setiap satu hingga dua tahun. Setelah usia 65 tahun, periksakan setiap tahun.
Orang yang ditetapkan sebagai perempuan saat lahir (AFAB)
Periksakan diri setiap lima tahun hingga usia 55 tahun. Dari usia 55 hingga 65 tahun, periksakan setiap satu hingga dua tahun. Setelah usia 65 tahun, periksakan setiap tahun.
Penulis: Maritza Samira.
#BreakingBoundariesOktober