Fimela.com, Jakarta Perasaan marah adalah perasaan yang wajar dialami oleh semua orang. Beberapa bisa sangat marah saat ia dikecewakan dan disakiti. Tapi, beberapa orang lainnya nampaknya akan marah tanpa alasan yang jelas. Saat marah, reaksi setiap orang pun berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Beberapa tetap tenang meski hatinya berapi-api. Sementara beberapa lainnya, meluapkan amarah dan emosinya dengan berlebihan.
Mengutip dari laman michaelgquirke.com, kemarahan adalah emosi manusia yang alami dan bisa muncul karena berbagai alasan. Namun, ada orang yang terlihat sering marah tanpa alasan jelas. Lantas, bagaimana bisa seseorang marah tanpa alasan jelas? Berikut beberapa alasan kenapa seseorang marah yang tanpa alasan atau penyebab di hidupnya.
Advertisement
Stres Kronis
Stres yang berkepanjangan atau kronis bisa memengaruhi kesejahteraan emosional seseorang. Seseorang yang terus-menerus menghadapi tekanan dalam pekerjaan, hubungan, atau masalah keuangan mungkin lebih rentan terhadap kemarahan yang tiba-tiba. Mereka juga lebih mungkin tampak garang dan bersikap kurang menyenangkan di hadapan orang lain.
Masalah Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau bipolar bisa berpengaruh besar terhadap perasaan seseorang. Kadang-kadang, kemarahan yang tidak terduga adalah gejala dari kondisi kesehatan mental yang lebih dalam. Studi menemukan jika orang yang memiliki masalah mental, akan lebih sulit mengontrol emosi dan amarahnya. Mereka juga cukup sulit mengendalikan suasana hatinya.
Advertisement
Trauma atau Pengalaman Traumatis
Pengalaman traumatis atau kekerasan dalam masa lalu bisa meninggalkan bekas emosional yang mendalam. Seseorang yang pernah mengalami trauma mungkin mengalami gejala seperti marah yang tiba-tiba, bahkan jika tidak ada pemicu yang jelas. Mereka juga mungkin akan lebih menutup diri dari sekitar, seolah tidak butuh orang lain dan menjaga jarak.
Ketidakmampuan Mengelola Emosi
Beberapa individu mungkin tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk mengelola emosi mereka dengan efektif. Ini bisa membuat mereka lebih rentan terhadap kemarahan yang muncul tanpa sebab yang jelas.
Advertisement
Ketidaknyamanan Emosional
Tak jarang, seseorang mungkin merasa tidak nyaman dengan perasaan mereka sendiri. Terutama jika mereka merasa terlalu sensitif atau rentan. Kemarahan bisa menjadi mekanisme pertahanan untuk menghindari merasakan emosi yang lebih dalam. Ini juga sebagai alat agar ia terlihat baik-baik saja meski ia merasa sedang sangat tidak baik.
Perubahan Hormonal
Perubahan hormonal, seperti yang terjadi selama menstruasi atau menopause pada perempuan, juga bisa mempengaruhi suasana hati dan kemarahan. Hormon yang tidak seimbang akan memicu perubahan emosi. Pada perempuan yang hamil dan menyusui, juga rentan terhadap situasi mudah marah. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan mengalami stres atau depresi karena perasaannya sendiri.
Advertisement
Ketidakpuasan dalam Hubungan
Konflik atau ketidakpuasan dalam hubungan, baik itu dengan pasangan, keluarga, atau teman, bisa menciptakan ketegangan emosional. Seseorang mungkin merasakan kemarahan yang tiba-tiba akibat ketidaknyamanan yang tidak terpecahkan.
Alasan di atas bisa berlaku pada siapa saja. Dan untuk mengatasi hal ini, penting bagi siapapun untuk mulai belajar mengelola emosi dengan lebih baik lagi. Agar kemarahan tidak berlebihan, penting juga untuk selalu dekat dan mendapat dukungan dari orang-orang sekitar yang mencintai, menyayangi serta mengasihi secara tulus. Baik itu pasangan, keluarga, sahabat atau seorang profesional. Semoga informasi ini bermanfaat. Semoga kita senantiasa bisa mengendalikan amarah dan hidup lebih tenang serta nyaman setiap harinya.
*Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di tautan ini.