Fimela.com, Jakarta Prokrastinasi adalah sebuah tantangan yang paling banyak dialami dan dirasakan oleh semua orang dari berbagai macam latar belakang, serta umur. Sahabat FIMELA pasti pernah merasakan rasa malas yang tidak tertahankan ketika ingin memulai mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan lainnya. Akibat dari rasa ke balasannya tinggi tingkat ke produktivitasan seseorang di hari itu akan sangat mengurangi dan membuat mereka menunda banyak sekali pekerjaan.
Untuk kamu yang tidak tahu, prokrastinasi adalah sebuah tindakan yang menunda-nunda untuk mengerjakan tugas atau aktivitas yang sudah direncanakan. Prokrastinasi terjadi karena timbulnya rasa malas yang tidak tertahankan dan kurangnya motivasi untuk melakukan pekerjaan tersebut. Kemalasan ini sering sekali terjadi kepada orang yang merasa kesulitan saat ingin memulai atau menyelesaikan sebuah tugas.
Dilansir oleh Vogue.in, menyatakan bahwa kebanyakan orang yang melakukan prokrastinasi sesaat sebelum mengerjakan semua tugas terjadi karena mereka memiliki rasa negatif yang tidak dapat mereka atasi, seperti Kebosanan, kecemasan, rasa tidak percaya diri akan hasil tugas, frustasi, selalu ragu dengan diri sendiri, dan lain-lain. Memang kita sudah melakukan berbagai macam cara untuk menghindari perasaan malas ini akan tetapi terkadang masih susah untuk dilakukan. Terutama rasa kepercayaan diri atas tugas yang dihasilkan.
Advertisement
Advertisement
Caranya untuk Stop Prokrastinasi
Tindakan penyebab prokrastinasi yang paling umum dan paling banyak dikenal oleh orang-orang adalah distraksi dan rasa denial terhadap suatu hal. Rasa denial inilah yang menjadi jembatan timbulnya distraksi dan pagar untuk menyelesaikan tugas. Karena rasa denial ini orang-orang akan menyelesaikan tugas makin lama dan mulai melakukan aktivitas lain seperti bermain game, menonton video singkat, dan lain-lain.
Alasan terakhir adalah putus jembatan koneksi diri sendiri dengan masa depan diri sendiri. Singkatnya adalah motivasi, biasanya orang yang memiliki motivasi tinggi dan memiliki harapan yang tinggi terhadap suatu hal. Akan merasa senang saat mengerjakan tugas atau pekerjaan. Berdasarkan studi yang dilakukan pada 2019, Sekelompok peneliti memindai magnetik resonance imaging (MRI) Pada otak manusia menemukan bahwa proses informasi tentang diri mereka saat ini dan masa depan sangatlah berbeda. Orang yang mendeskripsikan dirinya di masa depan memiliki frekuensi otak yang sama ketika mereka mendeskripsikan seseorang yang kita suka. Maksudnya adalah ketika kamu memiliki rasa kecintaan dalam suatu hal maka hal itu akan lebih mudah untuk didapatkan.
Maka dari itu FIMELA telah merangkum bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi prokrastinasi agar tidak dapat mengganggu kinerja kalian dalam mengerjakan tugas ataupun pekerjaan. Berikut adalah rangkuman tips untuk stop prokrastinasi.
Fokus Mengontrol Emosi
Nawal Mustafa selaku ahli saraf kognitif mengungkapkan untuk memberantas prokrastinasi, cara yang tepat adalah untuk mengontrol emosi diri sendiri. Mulai dengan menghindari dan menghilangkan pikiran negatif, penuhi otak dengan kata-kata positif, seperti “bisa yok, bisa” atau “aku pasti bisa”. Kata positif dapat membuat dirimu bergerak dan mulai mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
Contohnya, jika kamu sudah mengerjakan tugas dan mendapatkan tanggapan yang buruk. Anggota tersebut sebagai hinaan melainkan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut lebih baik lagi. Setelah kamu berhasil mengubah pikiran negatif menjadi positif maka rasa kecemasan atau stres juga akan mulai menghilang. Intinya konsisten saja dalam menjalankan berbagai macam tantangan.
Membuat Motivasi Diri
Saat kamu mengerjakan sebuah tugas atau pekerjaan, selalu bayangkan kalau kamu bisa dan gambarkan masa depan yang sekiranya dapat kamu bayangkan, seperti tugas dapat selesai tepat waktu atau dengan tugas ini kamu bisa mendapatkan penghargaan atau apresiasi. Selalu tekankan itu, di otakmu.
Bangun lah motivasi diri dan selalu berpegang kuat pada motivasi itu. Dilansir oleh jamesclear.com jika seseorang memiliki motivasi dan semangat yang tinggi dalam mengerjakan tugas berarti tingkat prokrastinasi juga akan menurun. Jangan lupa juga untuk membuat rencana masa depan. Seperti rencana harian, bulanan, dan tahunan. Intinya tergantung dengan jangka waktu tugas dan pekerjaan kamu.
Jangan Harap untuk Selalu Sempurna
Healthline.com menyatakan bahwa orang yang perfectionis adalah salasatu penderita kronis dari prokrastinasi.
Berdasarkan penelitian yang berjudul Perfectionism Among Young People Significantly Increased Since 1980, Study Finds mengungkapkan bahwa adanya peningkatan perfectionist mahasiswa angkatan 1989 tahun 2016. Penelitian menemukan bahwa anak muda jaman sekarang lebih kompetitif daripada jaman dulu, hal ini dikarenakan adanya ekspektasi yang tidak rasional dan realistis. Akibatnya banyak mahasiswa akan mengidap gangguan kecemasan. Bahkan beberapa diantara mereka mengalami depresi.
Intinya buatlah tujuan yang sekiranya dapat kamu lakukan dan dapat membuat kehidupan kamu menjadi seimbang. Seperti dalam sehari harus ada berapa aktivitas dan seberapa lama kamu harus istirahat. Hal ini diterapkan agar kamu tidak merasakan tekanan yang berlebihan yang menyebabkan kamu prokrastinasi.
Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim