Sukses

Health

Kapan Sebaiknya Melakukan Kontrol Kolesterol untuk Mencegah Sakit Jantung?

Fimela.com, Jakarta Melakukan kontrol kolesterol adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung. Kapan sebaiknya melakukan kontrol kolesterol tergantung pada usia, faktor risiko pribadi, hasil pemeriksaan sebelumnya, dan saran dari dokter. Penting untuk mengikuti anjuran dokter dan melakukan perubahan dalam gaya hidup jika diperlukan untuk menjaga kolesterol.

Ketika melakukan pemeriksaan kolesterol, dokter akan memeriksa berbagai komponen kolesterol, termasuk LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), dan trigliserida. Hal ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kesehatan kolesterol. Sehingga Sahabat Fimela dapat terbebas dari sakit jantung.

Penting untuk diingat bahwa kontrol kolesterol bukanlah tujuan akhir. Hasil pemeriksaan kolesterol seharusnya menjadi alat yang membantumu membuat perubahan dalam gaya hidup yang lebih sehat. Berikut penjelasan kapan sebaiknya melakukan kontrol kolesterol:

 

1. Kontrol Kolesterol Sesuai Usia

Kapan sebaiknya mulai melakukan kontrol kolesterol tergantung pada beberapa faktor, termasuk faktor usia. Jika usia 20-29 tahun memiliki faktor risiko kolesterol tinggi, seperti riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau gaya hidup yang tidak sehat, pertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol setiap lima tahun sekali. Jika tidak memiliki faktor risiko kolesterol tinggi, mungkin bisa menunggu hingga usia 30 tahun untuk memeriksakan kolesterol pertama kali.

Untuk usia 30-45 tahun, jika memiliki faktor risiko seperti obesitas, merokok, atau diabetes, sebaiknya mulai memeriksakan kolesterol lebih awal, mungkin setiap lima tahun sekali atau sesuai saran dokter. Jika sehat dan tidak memiliki faktor risiko, pertimbangkan untuk memeriksakan kolesterol setiap lima tahun sekali.

Sedangkan usia di atas 45 tahun, pemeriksaan kolesterol sebaiknya dilakukan setiap tahun atau lebih sering, tergantung pada faktor risiko dan hasil pemeriksaan sebelumnya.

2. Kontrol Kolesterol Sesuai Faktor Risiko Kesehatan

Jika ada anggota keluarga dengan riwayat penyakit jantung atau kolesterol tinggi, Sahabat Fimela memiliki risiko lebih tinggi dan sebaiknya melakukan pemeriksaan lebih sering. Kegemukan atau overweight dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi, terutama jika lemak terutama terkumpul di daerah perut.

Merokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), sehingga memengaruhi risiko kolesterol tinggi, dan harus sering melakukan kontrol. Penderita diabetes cenderung memiliki kadar kolesterol yang tidak seimbang dan perlu memeriksakan kolesterol lebih sering.

Kebiasaan makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat berkontribusi pada kolesterol tinggi. Apalagi jika memiliki tekanan darah tinggi juga dapat berhubungan dengan kadar kolesterol yang tinggi, sehingga pemeriksaan kolesterol sebaiknya dilakukan secara rutin untuk orang dengan tekanan darah tinggi.

3. Kontrol Kolesterol Sesuai Hasil Sebelumnya

Hasil pemeriksaan kolesterol sebelumnya juga dapat memengaruhi seberapa sering harus melakukan kontrol kolesterol. Jika hasil pemeriksaan sebelumnya menunjukkan kadar kolesterol normal dan tidak memiliki faktor risiko yang signifikan, mungkin Sahabat Fimela hanya perlu memeriksakan kolesterol setiap beberapa tahun sekali.

Namun, jika hasil pemeriksaan sebelumnya menunjukkan kadar kolesterol tinggi atau perubahan signifikan, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih sering. Jangan lupa untuk menjaga kadar kolesterol tetap normal dengan melakukan olahraga dan mengubah pola makan dengan lebih sehat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading