Fimela.com, Jakarta Masih banyak mitos yang beredar seputar perawatan luka, seperti menggunakan pasta gigi atau masih bingungnya luka ditutup atau terbuka. Apalagi kini informasi dapat mudah didapatkan melalui media sosial dan masyarakat cenderung percaya dengan informasi yang beredar di platform digital tanpa mencari faktanya.
Padahal, penting untuk setiap orang mengerti mengenai P3K sehingga bisa membantu diri sendiri dan orang lain terutama penanganan luka. dr. Kevin Mak selaku Dokter dan health influencer menyampaikan jika melakukan kesalahan terhadap perawatan luka akan berakibat fatal. Dapat membuat luka iritasi, bernanah, hingga bekas luka.
“Padahal bekas luka bisa dicegah dengan perawatan dan produk yang tepat,” papar dr. Kevin dalam acara World First Aid Day dari Hansaplast, di Jakarta, (12/9).
Advertisement
Untuk itu, dr Kevin memberikan langkah-langkah tepat dalam perawatan luka agar tidak meninggalkan bekas. Perawatan luka sebenarnya sederhana yang bisa dilakukan dalam 3 langkah yaitu Bersihkan, Lindungi, dan Sembuhkan.
Pertama bersihkan luka dengan menggunakan air mengalir, karena air mengalir akan menghentikan radiasi panas yang masuk ke lapisan kulit terutama luka terbakar. Kedua gunakan antiseptik agar cepat sembuh dan tidak iritasi, pastikan luka lembap bukan basah.
Ketiga, tutup dengan plester agar tidak terkena kotoran seperti debu yang membuat luka semakin sulit sembuh dan iritasi. Bila diperlukan penyembuhan yang lebih cepat, bisa menggunakan salep luka.
“Luka terlihat lecet sampe tersayat atau tertusuk tentu ada kerusakan pada lapisan kulit yang menjadi barrier. Jadi luka harus ditutup, prinsip luka terbuka justru akan lebih iritasi karena mudah kena kotoran seperti debu. Menggunakan pasti gigi pun mitos, baiknya jika terluka langsung bersihkan dengan air mengalir dan gunakan antiseptik. Begitupun ketika luka bakar tipe 1 dan 2a yang bisa dirawat di rumah,” paparnya.
dr. Kevin mengatakan luka bakar tipe 1 dan 2 an bersihkan dengan air mengalir 10-15 menit sampai tidak panas. Jaga kelembapan kulit, maka penting gunakan produk yang menjaga kelembapan. Jika luka sudah ada gelembung dan pecah, dr. Kevin menyarankan untuk ke fasilitas kesehatan.Untuk mengganti plester sebaiknya sesering mungkin, dr. Kevin mengatakan misalnya 6-8 jam sesuai dengan aktivitas.
“Karena kalau aktivitas kita banyak gerak, plester akan tergeser, jadi mudah kotoran masuk. Pilih plester yang lentur dan anti air,” katanya.
Advertisement
Plester untuk kulit sensitif dan anti air
Untuk melindungi luka besar seperti sayatan, goresan, dan luka pasca operasi dari kotoran dan bakteri, Hansaplast meluncurkan rangkaian Plester Luka Ukuran Besar yaitu Hansaplast AQUA PROTECT XL+ dan Hansaplast Sensitive XL+ untuk Hansaplast AQUA PROTECT XL+ hadir dalam empat ukuran dari XL sampai dengan 4XL.
Plester baru ini dilengkapi dengan Bacteria Shield yang telah teruji efektif memblokir kotoran dan bakteri untuk perlindungan optimal dan membantu penyembuhan tanpa risiko infeksi, 100% kedap air dan steril sedangkan Hansaplast Sensitive XL+ hadir tersedia dalam ukuran XL dan XXL, steril dan 100% ramah di kulit kulit sensitif.
“Hansaplas selalu berinovasi dengan kualitas terbaru, seperti kali ini varian plester luka besar dan untuk kulit sensitif. Aqua Protect yang kedap air membuat kita dapat beraktivitas tanpa takut terkena air, dan mandi pun tidak masalah,” kata Yosephine Carolline - Senior Brand Manager Hansaplast PT Beiersdorf Indonesia
Selain itu, dalam rangka merayakan World First Aid Day di bulan September, Hansaplast menggelar kampanye edukasi pertolongan pertama dan perawatan luka melalui program Anak Siaga Hansaplast (yang telah rutin dilakukan sejak 2015) serta First Aid Conference yang ditujukan khusus untuk para tenaga kesehatan (perawat, dokter, dan apoteker) untuk yang kedua kalinya.
“Di Indonesia, komitmen ini diwujudkan melalui Anak Siaga Hansaplast (ASH) yang telah diadakan sejak tahun 2015. ASH ini merupakan program edukasi mengenai pertolongan pertama pada luka (P3K pada luka) kepada anak-anak usia sekolah di Indonesia.” Sampai saat ini, program ASH sudah berhasil mengedukasi 2.185 guru, 81.470 orang tua, dan 101.028 murid sekolah dasar,” kata Dr. Christopher Vierhaus, Group Brand Manager Health Care PT. Beiersdorf Indonesia
“Hansaplast Wound Care Academy di 6 kota di Indonesia. Selain itu kami juga menyelenggarakan konferensi First Aid Conference untuk merayakan FIRST AID DAY (HARI P3K DUNIA) yang khusus ditujukan kepada perawat, dokter, dan apoteker. First Aid Conference 2023 akan dihadiri oleh 2500 tenaga kesehatan secara online dan 300 tenaga kesehatan secara offline.” Ungkap Vivilya Lukman selaku Head of Sales and SNCM Health Care PT Beiersdorf Indonesia.