Fimela.com, Jakarta Kolesterol adalah zat lemak yang ditemukan dalam tubuh manusia. Ada dua jenis kolesterol yaitu kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol baik (HDL). Kolesterol jahat atau LDL dikenal sebagai penyebab utama masalah kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Naiknya kolesterol jahat bisa disebabkan oleh berbagai macam penyebab. Biasanya, kita tidak menyadari saat kolesterol sedang naik. Karena tidak ada gejala yang pasti, saat kolesterol sedang naik.
Untuk itu, Sahabat Fimela harus mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Contohnya dengan memulai pola makan sehat dan melakukan olahraga. Berikut penyebab kolesterol jahat naik yang harus dihindari:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Penyebab Kolesterol Jahat
1. Diet Tinggi Lemak Jenuh
Salah satu penyebab utama kolesterol jahat adalah diet tinggi lemak jenuh. Makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging merah berlemak, produk susu tinggi lemak, dan makanan olahan yang mengandung minyak kelapa dan kelapa sawit, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Karena lemak jenuh memicu hati untuk menghasilkan lebih banyak kolesterol LDL.
Menurut American Heart Association (AHA), mengurangi asupan lemak jenuh dalam diet adalah langkah penting dalam mengendalikan kadar kolesterol LDL. Sebaliknya, menggantinya dengan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dari sumber seperti alpukat, ikan berlemak, dan minyak zaitun dapat membantu menurunkan kolesterol jahat.
2. Obesitas
Obesitas adalah faktor risiko utama untuk tingginya kadar kolesterol jahat. Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung memiliki kadar kolesterol LDL yang lebih tinggi. Hal ini karena jaringan lemak dalam tubuh, terutama di area perut, memproduksi lebih banyak kolesterol LDL. Selain itu, obesitas juga dapat mengganggu metabolisme lemak dan kolesterol dalam tubuh.
Obesitas juga bisa terjadi karena kurangnya kegiatan fisik atau olahraga. Padahal olahraga dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mengurangi kadar kolesterol jahat. Lakukan olahraga setidaknya 150 menit setiap minggu untuk menjaga kesehatan jantung.
3. Merokok
Merokok adalah faktor risiko tambahan yang berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol jahat. Komponen dalam rokok merusak dinding arteri, yang dapat menyebabkan peradangan dan penumpukan plak kolesterol di arteri. Selain itu, merokok juga mengurangi kadar kolesterol baik dalam darah. Jadi, jika Anda merokok, Anda tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung melalui peradangan arteri, tetapi juga dengan meningkatkan kadar kolesterol jaha.
Penyebab Kolesterol Jahat
4. Riwayat Keluarga
Genetika juga memainkan peran penting dalam tingkat kolesterol LDL seseorang. Jika dalam keluarga memiliki riwayat dengan masalah kolesterol tinggi, mungkin Sahabat Fimela memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan kadar kolesterol LDL yang tinggi. Gen-gen tertentu dapat memengaruhi bagaimana tubuh mengatur kolesterol, dan faktor ini tidak dapat diubah.
5. Usia dan Hormon
Usia juga berperan dalam peningkatan kolesterol jahat. Dengan bertambahnya usia, terutama setelah usia 20 tahun, kadar kolesterol LDL cenderung meningkat. Selain itu, perubahan hormonal yang terjadi selama menopause pada wanita dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol LDL.
6. Diabetes dan Penyakit Metabolik
Diabetes tipe 2 dan kondisi metabolik seperti sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko kadar kolesterol LDL yang tinggi. Penyakit ini sering terkait dengan ketidakseimbangan kadar gula darah dan resistensi insulin. Kedua faktor ini dapat memengaruhi cara tubuh mengatur kolesterol LDL.
7. Obat-obatan dan Suplemen
Beberapa obat dan suplemen juga dapat memengaruhi kadar kolesterol LDL. Beberapa contohnya termasuk obat-obatan penurun kolesterol seperti statin, yang sering diresepkan oleh dokter untuk mengurangi kadar kolesterol jahat. Selain itu, suplemen seperti niacin dan serat larut juga dapat membantu menurunkan kolesterol LDL. Namun, penggunaan obat-obatan dan suplemen harus selalu dikonsultasikan dengan dokter. Penggunaan yang tidak tepat atau berlebihan dapat memiliki efek samping yang serius.