Fimela.com, Jakarta Semua orang pasti pernah mendapatkan luka terbuka. Luka terbuka adalah kondisi saat jaringan kulit mengalami kerusakan dan memperlihatkan lapisan di bawahnya. Berbeda dengan luka tertutup yang tidak terekspos dengan lingkungan luar, misalnya memar karena terkena benda tumpul.
Luka terbuka ada beragam jenisnya, seperti luka koyak, tusuk, robek, sayat dan baret. Seperti namanya, luka terbuka sangat rentan terekspos dengan lingkungan luar. Hal ini menyebabkan debu atau berbagai kuman di luar dengan mudah menempel di luka yang terbuka dan bisa menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, luka terbuka harus segera diobati.
Namun mengobati luka terbuka tak boleh sembarangan agar tidak menimbulkan infeksi. Berikut cara-cara mengobati luka terbuka yang benar agar tidak infeksi.
Advertisement
Advertisement
Cara Merawat dan Mengobati Luka Terbuka
1. Cuci Tangan
Sebelum melakukan perawatan luka, cuci tangan terlebih dahulu dengan air mengalir dan sabun untuk menghindari infeksi.
2. Menekan Luka
Perdarahan pada goresan dan luka ringan biasanya akan berhenti sendiri. Jika tidak, beri tekanan lembut pada luka dengan kain yang bersih. Posisikan bagian tubuh yang terluka lebih tinggi.
3. Bersihkan Luka
Selanjutnya, bilas luka dengan air bersih yang mengalir. Sekitar luka boleh dibersihkan dengan sabun, tetapi hindari menyabuni luka karena dapat mengakibatkan iritasi. Membilas luka dengan air bersih mungkin akan terasa perih. Sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan cairan antiseptik dengan kandungan Polihexanide (PHMB), karena kandungan ini tidak menimbulkan perih. Untuk menggunakannya, kamu cukup menyemprotkannya ke area luka.
Selain untuk membersihkan luka, penggunaan antiseptik ini juga bermanfaat untuk membasmi bakteri, sehingga mencegah luka mengalami infeksi. Menggunakan antiseptik PMHB untuk membersihkan luka lebih disarankan daripada menggunakan alkohol atau hidrogen peroksida. Hal ini dikarenakan alkohol dan hidrogen peroksida dapat merusak jaringan kulit dan membuat luka sembuh lebih lama.
Jika ada kotoran atau benda kecil yang tertancap pada luka, gunakan pinset yang disterilkan menggunakan alkohol untuk mencabutnya.
4. Menutup Luka
Setelah luka dibersihkan, tutup luka menggunakan perban steril agar luka terhindar dari kotoran dari bakteri. Jangan lupa untuk mengganti perban setidaknya sekali sehari, atau tiap kali perban basah atau kotor.
Apakah Luka Harus Selalu Diperban?
Luka gores atau luka lecet yang ringan dan tidak mengeluarkan banyak darah bisa dibiarkan terbuka tanpa diperban. Namun, menurut American Family Physician, beberapa jenis luka kecil tetap perlu ditutup menggunakan perban agar terhindar dari infeksi dan mempercepat penyembuhan.
Berikut ini adalah beberapa syarat yang menentukan luka harus diperban:
- Luka terletak pada bagian kulit yang mudah teriritasi oleh pakaian atau tergesek permukaan benda.
- Kamu berada di lingkungan yang kering dan berudara dingin sehingga bisa membuat kulit menjadi kering.
- Luka rentan terkontaminasi debu, polusi, atau kotoran yang mungkin mengandung bakteri penyebab infeksi.
- Kamu memiliki penyakit kulit seperti eksim atau psoriasis yang membuat kulit sering mengalami peradangan dan berubah kering. Luka perlu diperban terutama saat luka berada di area kambuhnya penyakit.
Jika kamu mengalami luka terbuka yang cukup dalam, menganga, terlihat lemak atau otot, dan perdarahan tidak berhenti setelah 10 menit, segera ke rumah sakit atau klinik untuk mendapat penanganan medis dari dokter.