Sukses

Health

Penyebab Sering Demam Pada Orang Dewasa yang Harus Diwaspadai

Fimela.com, Jakarta Demam adalah kondisi yang cukup umum dialami oleh kebanyakan orang. Demam bisa dialami oleh siapapun, baik itu anak kecil maupun orang dewasa. Umumnya demam disertai dengan beberapa gejala, seperti flu, batuk hingga tubuh yang terasa panas.

Meskipun sudah jadi kondisi yang umum, namun demam tak boleh disepelekan. Demam bisa menjadi suatu gejala penyakit serius. Jika tidak segera ditangani, demam bisa membahayakan kesehatan.

Penanganan demam tidak sulit kok, cukup dengan minum obat penurun panas biasanya demam akan berangsur-angsur turun. Namun bagaimana kalau sering mengalami demam? Ternyata hal ini bisa menunjukkan gejala dari suatu penyakit yang kamu derita namun tidak kamu sadari. Berikut penyebab sering demam pada orang dewasa yang harus kamu waspadai.

1. Infeksi Saluran Kandung Kemih

Infeksi saluran kandung kemih dapat menjadi salah satu pemicu sering demam akibat infeksi bakteri di saluran kandung kemih, kandung kemih, dan ginjal. Infeksi saluran kandung kemih dapat diatasi dengan antibiotik dari dokter.

Indikasi lain dari infeksi ini adalah air seni yang berwarna gelap, sakit perut, sering buang air kecil, selalu ingin buang air kecil, dan adanya sensasi panas atau terbakar saat buang air kecil.

2. Tuberkulosis

Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat menjadi tidak aktif atau dorman dalam tubuh Anda selama bertahun-tahun. Bila daya tahan tubuh melemah, tuberkulosis bisa muncul sewaktu-waktu.

Selain sering demam, kamu akan mengalami gejala lain seperti kelelahan, berkeringat di malam hari, batuk berdarah, dan terasa sakit saat batuk. Tergantung jenisnya, penderita tuberkulosis perlu mengonsumsi obat selama enam bulan sampai dua tahun.

3. Infeksi pernapasan

Gangguan pernapasan, seperti flu, bronkitis, dan pilek dapat memicu sering demam. Saat terjangkit infeksi pernapasan, kamu juga bisa mengalami batuk, bersin, menggigil, kelelahan, hidung yang berair, kurangnya nafsu makan, dan sakit tenggorokan.

4. Masalah Pada Tiroid

Kelenjar tiroid yang meradang atau tiroiditis dapat menyebabkan sering demam. Gangguan ini dapat diakibatkan oleh infeksi, radiasi, obat-obatan tertentu, kondisi autoimun, atau cedera.

Selain sering demam, kamu bisa mengalami kelelahan, nyeri otot, sakit di leher yang dapat menyebar ke telinga, dan rasa lunak dekat kelenjar tiroid.

5. Penyakit autoimun

Terkadang, penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang memicu sering demam.

Bila sering demam disebabkan oleh penyakit autoimun, dokter mungkin akan menyarankanmu untuk mengonsumsi NSAIDs atau acetaminophen, serta meminum banyak cairan dan menanggalkan pakaian berlebih sampai demam turun.

6. Stres

Sekilas stres terlihat tidak mungkin menyebabkan demam, tetapi faktanya, stres bisa menimbulkan sering demam. Istilah ini dikenal dengan nama demam psikogenik. Biasanya, demam psikogenik muncul pada wanita muda yang mengalami stres berlebih.

Bila sering demam diakibatkan oleh stres, maka obat antidemam tidak akan mempan untuk menghilangkan demam yang dialami. Kondisi ini umumnya diatasi dengan pemberian obat anticemas.

7. Efek Samping Obat-obatan

Terkadang sering demam bisa jadi karena obat-obatan tertentu, seperti quinidine, methyldopa, antibiotik beta-lactam, carbamazepine, procainamide, dan phenytoin.

Sering demam yang disebabkan oleh obat akan berlangsung tujuh sampai 10 hari setelah konsumsi. Demam akan berhenti setelah kamu berhenti mengonsumsinya.

Untuk memastikan penyebab kamu sering mengalami demam, lebih baik konsultasikan pada dokter. Nantinya dokter akan memberikan diagnosa dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan diagnosanya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading