Fimela.com, Jakarta Setiap orang dewasa pasti memiliki inner child. Inner child merupakan sisi kepribadian kita yang terbentuk sejak kecil.Sayangnya, terkadang inner child kita dapat mengalami luka emosional yang dapat berdampak pada kesejahteraan dan pertumbuhan pribadi kita di usia dewasa.
Oleh karena itu, menyadari penyebab-penyebab yang memicu luka inner child adalah langkah penting menuju penyembuhan diri. Berikut adalah 5 penyebab umum yang sering kali terjadi dan membuat inner child seseorang terluka:
1. Pengabaian emosional
Advertisement
Dilansir dari Psych Central, pengabaian emosional terjadi ketika kebutuhan emosional anak tidak dipenuhi dengan baik oleh orangtua. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya perhatian atau mengalami penolakan secara emosional dari keluarga. Pengabaian emosional ini dapat menimbulkan perasaan tidak berharga, merasa tidak dicintai, atau merasa tidak layak mendapatkan kasih sayang.
2. Mengalami kekerasan
Mengalami kekerasan, baik secara fisik, seksual, atau verbal pada masa kecil dapat mengakibatkan luka yang mendalam pada inner child. Pengalaman tersebut bisa menjadi trauma yang dapat menyebabkan seseorang merasa takut, rendah diri, dan perasaan tidak aman yang berlanjut hingga dewasa.
Advertisement
3. Perceraian atau kehilangan orangtua
Perceraian atau kehilangan orangtua dapat menjadi penyebab utama luka pada inner child seseorang. Ketika anak mengalami situasi di mana stabilitas keluarga terganggu atau mereka kehilangan figur orangtua yang penting, dampaknya bisa sangat signifikan dalam kehidupan dewasa mereka.
Dilansir dari Good Therapy, ketika orangtua bercerai, anak sering kali merasa kehilangan keutuhan keluarga dan merasa terombang-ambing dalam konflik dan ketidakpastian. Perasaan tidak aman, kebingungan, dan rasa kehilangan bisa menjadi beban emosional yang berat bagi inner child mereka. Mereka mungkin merasa kesepian, merasa tidak diperhatikan, atau bahkan merasa bersalah atas perceraian tersebut, meskipun secara rasional mereka tidak bertanggung jawab atas hal itu.
Disamping itu, kehilangan orangtua karena kematian juga dapat menyebabkan luka yang mendalam pada inner child. Anak yang kehilangan salah satu atau kedua orangtua akan merasakan kehilangan yang mendalam dan kesedihan yang berkepanjangan. Mereka mungkin mengalami rasa kehilangan identitas keluarga dan kurangnya stabilitas yang dirasakan saat orangtua masih ada. Hal ini tentunyadapat mempengaruhi keyakinan diri, kemampuan membentuk hubungan yang intim, dan cara mereka memandang dunia di sekitar mereka.
4. Tuntutan yang berlebihan
Tuntutan yang berlebihan atau ekspektasi yang tidak realistis dari orangtua atau lingkungan sekitar dapat menyebabkan inner child merasa tertekan dan tidak mampu memenuhi harapan. Hal ini lah yang menjadi penyebab timbulnya perasaan gagal dan kekurangan dalam diri yang seringkali mengikuti mereka hingga dewasa. Penting untuk dipahami bahwa kita adalah manusia yang tidak sempurna dan sangat wajar membuat kesalahan.
5. Larangan bebas ber-ekspresi
Larangan bebas ber-ekspresi dapat menjadi penyebab lain dari luka pada inner child seseorang. Ketika anak tidak diperbolehkan untuk bermain, berimajinasi, atau mengekspresikan diri dengan bebas, hal ini dapat membatasi perkembangan dan pertumbuhan inner child mereka. Pembatasan ekspresi ini, mungkin akan membuat anak merasa kehilangan identitas pribadi mereka atau merasa sulit untuk mengekspresikan diri sepenuhnya.
Demikian penyebab-penyebab inner child terluka. Menyadari dan memahami penyebab-penyebab tersebut adalah langkah awal untuk menyembuhkan inner child yang terluka. Penting untuk mencari bantuan profesional jika luka-luka ini menghambat kehidupan kita saat ini.
Ada pun cara efektif lainnya yang dapat menyembuhkan inner child yang terluka seperti melakukan terapi, meditasi, dan praktik-praktik perawatan diri lainnya yang dapat membantu memulihkan hubungan dengan inner child dan membuka jalan menuju kehidupan yang lebih bahagia dan seimbang.
*Penulis: Amelia Septika