Fimela.com, Jakarta Kehamilan tentunya jadi kabar yang menggembirakan bagi pasangan yang telah lama menunggu buah hati. Kehamilan kemudian dianggap berkaitan dengan kebahagiaan. Namun nyatanya proses kehamilan tidak semudah dan semenyenangkan yang diperkirakan.
Kesehatan ibu dan bayi yang dikandung jadi prioritas utama. Berbagai hal yang dialami ibu hamil akan mempengaruhi keadaan bayi yang tengah dikandungnya. Terutama jika kesehatan ibu hamil sedang bermasalah.
Ibu hamil bisa saja mengalami berbagai permasalahan kesehatan, salah satunya adalah keputihan. Keputihan sebenarnya merupakan hal wajar apalagi saat hamil. Namun ada berbagai hal yang menyebabkan ibu hamil mengalami keputihan selama masa kehamilan. Berikut penyebab keputihan pada ibu hamil.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Keputihan Pada Ibu Hamil
Selama kehamilan, volume keputihan cenderung lebih banyak karena peningkatan kadar hormon, seperti hormon estrogen, dan aliran darah tambahan ke area leher rahim atau serviks. Peningkatan aliran darah dan hormon kehamilan inilah yang merangsang selaput lendir di vagina untuk memproduksi lebih banyak cairan.
Sebenarnya keputihan saat hamil justru berfungsi untuk menjaga vagina tetap bersih dan bebas dari infeksi. Berikut berbagai manfaat keputihan yang terjadi saat hamil:
- Menghilangkan sel-sel mati dari dinding vagina
- Melindungi dari infeksi
- Menjaga keseimbangan bakteri “baik” yang sehat di dalam vagina
Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil
Keputihan memang hal yang wajar, namun terkadang terasa tak nyaman. Berikut cara mengatasi keputihan yang terjadi saat hamil:
- Ganti pakaian dalam lebih sering dari biasanya.
- Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan dengan daya serap yang baik, misalnya katun.
- Pakailah pantyliner atau pembalut untuk menyerap keputihan dan memudahkan untuk memantau keputihan yang keluar saat hamil. Ganti pantyliner sesegera mungkin jika dirasa telah terasa lembap.
- Hindari penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat.
Advertisement
Cara Mencegah Keputihan Saat Hamil
1. Cuci tangan setiap saat
Biasakan untuk selalu mencuci tangan hingga bersih sebelum atau sesudah menyentuh area organ intim. Ini penting dilakukan guna mencegah masuknya bakteri ke dalam vagina.
2. Bersihkan organ intim dengan cara yang tepat
Setelah buang air besar atau buang air kecil, bersihkan organ intim menggunakan air dengan cara yang tepat. Dahulukan membersihkan vagina, lalu anus untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke vagina.
Jika dirasa sudah bersih, keringkan menggunakan handuk atau tisu yang lembut agar vagina tetap kering dan terjaga kelembapannya.
3. Hindari membersihkan vagina dengan sabun
Saat membersihkan organ intim, Anda disarankan untuk menghindari penggunaan sabun yang mengandung parfum, terutama bila memiliki kulit yang sensitif. Selain itu, hindari pula melakukan vaginal douche atau terlalu sering menggunakan sabun pembersih kewanitaan.
Kebiasaan tersebut dapat mengganggu pH dan keseimbangan bakteri baik pada vagina. Apabila keseimbangan bakteri baik tidak terjaga dengan baik, risiko terkena infeksi vagina pun semakin besar.
4. Gunakan pakaian dalam yang nyaman
Pakaian dalam dari bahan katun yang longgar dapat menjadi pilihan yang tepat bagi ibu hamil. Selain itu, ibu hamil disarankan untuk mengganti pakaian dalam lebih sering dari biasanya, terutama jika keputihan sedang banyak. Ini dilakukan agar area organ intim tetap kering dan bersih.
Keputihan yang terjadi saat hamil sebenarnya merupakan hal yang wajar. Namun kamu harus memperhatikan jika keputihan yang kamu alami berbeda, seperti berubah warna, berbau atau menimbulkan rasa gatal yang terjadi terus menerus. Jika demikian, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab serta ditangani sebelum semakin parah.