Sukses

Health

Ask The Expert: 8 Fakta Mengenai Susu yang Penting untuk Anak, Dewasa, Hingga Lansia

Fimela.com, Jakarta Sejak lahir manusia sudah mengkonsumsi susu, baik Air Susu Ibu atau susu formula. Susu sendiri menjadi asupan dari pertama kita hidup, maka tak heran jika menjadi nutiris yang paling lengkap untuk tubuh kita. 

Yuliana Sp.GK dari RS EMC Pekayon mengatakan susu hakikatnya memang dibutuhkan, tetapi dia salah satu balance diet. Dia sangat complex, terdiri dari 18 komponen dari 22 yang harus ada. Jadi susu sangat punya manfaat, terutama bagi anak-anak dan jangan lupa, sampai lansia pun kita masih membutuhkannya.

“Susu kandungan untuk tubuh sangat komplit. Jadi kalo karbohidrat ya ada kandungan karbonya, paling penting lagi komplek dari proteinnya sendiri. Proteinnya hampir sangat lengkap sekali, jadi dia mengandung 18 asam amino di antara dari 22 asam amino yang ada, juga mengandung lemak, mengandung mineral, vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh kita sendiri. Yang kadang kala tidak didapatkan dari makanan jenis tertentu,” ujar dalam Ask The Expert

Lalu apa saja fakta mengenai susu? Yuk kita ulas

 

1. Tidak hanya untuk tulang dan gigi

Benarkan susu hanya baik untuk tulang dan gigi? Yuliana mengatakan memang komponen paling besar dari susu kalsium dan vitamin D yang baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi karena susu juga mengandung fosfor. 

Namun, susu juga mengandung lemak, vitamin dan mineral. Akhirnya mengandung asam, susu bisa bersifat sebagai antioksidan, antiflamasi dsb.  Beberapa penelitian terakhir kita mendapatkan bahwa susu bisa mencegah penyakit kronis serta mencegah obesitas. 

“Jadi tergantung pada takarannya, manfaatnya, juga indikasinya aja sebenarnya,” katanya. 

2. Susu Tidak Hanya untuk Anak dan Lansia

Banyak yang menganggap susu hanya untuk anak-anak atau lansia. Banyak yang berusia produktif dan menyepelekan tentang susu. Padahal, Yuliana mengatakan bila susu juga dikonsumsi di usia produktif akan membuat tubuh tidak mudah lemah dan  akan membuat wajah glowing karena susu memiliki antioksidan . 

“Kalau ngga minum susu merasa agak lemah, produktivitas akan berkurang sekali karena mungkin dia tidak konsumsi yang lainnya pengganti susu. Jadi agak lemas kan kalo kita bilang. Jadi kurang glowing karena antioksidannya tidak ada, dsb. Karena seperti yang saya katakan, bukan hanya untuk pertumbuhan tulang dan gigi tapi efeknya sangat banyak,” paparnya. 

3. Susu untuk anak di atas 2 tahun

Yuliana menyampaikan memang pada anak usia 0 – 2 tahun harus ASI tapi satu kuncinya, walaupun pada ASI tapi kita harus tekankan pertumbuhan anak harus pada kurvanya. Jadi kalau misal ASI, kurva anak tidak sesuai, itu harus ditambah susu formula atau bahan makanan lain pendamping ASI. 

Nah kalau misalnya, susu seperti apa yang harus dipakai setelah menggantikan ASI sebenernya kita memiliki banyak merk atau komposisi susu yang bisa kita gunakan. Seperti susu bubuk. Kemudian pada anak di usia atas 2 tahun bisa saja menggunakan susu UHT, tergantung kenyamanan dari anak. 

Kemudian di atas 2 tahun sudah dengan makanan pendamping, di atas 1 tahun bahkan. Sudah dengan bahan makanan pendamping lainnya. Artinya susu sudah tidak menjadi komponen yang utama tapi dia bisa menjadi penambah yang sangat baik.

“Untuk susu UHT apapun rasanya, berbalik kembali pada kenyamanan anak tadi. Dan yang pasti setelah minum susu kalau dia efek dengan yang rasa dan sebagainya, minum air putih setelah susu pasti akan prefer lagi,” katanya. 

4. Tinggi Badan

Yuliana mengatakan tinggi badan seseorang sebenarnya tidak bergantung susu. Kecukupan nutrient tertentu pada tubuh anak itu juga akan mempengaruhi sekali. Jadi tidak mutlak karena susu.

“Kenapa paradigma susu menambah tinggi karena komponen proteinnya sangat lengkap dan satu lagi ada kalsiumnya. Di mana kalsium bisa diserap dengan baik karena ada protein. Jadi paradigma susu menambah tinggi itu memang jadi gambaran lah seperti itu. Tapi ya sekali lagi, susu pelengkap dan penambah tinggi itu dipengaruhi nutrisi lainnya juga,” ujarnya.

5. Takaran minum susu

Yuliana mengatakan idealnya, batasan setelah 1 tahun dengan makanan pendamping, minimal bisa mengkonsumsi 200ml. Maksimal tidak boleh lebih dari 3 gelas atau bilang 600 ml. 

“Kalau misalnya yang masih bayi, itu biasanya makanannya karena susu, atau mutlak susu formula biasanya dipengaruhi usia, berat badan dan kebutuhan dari energinya. Biasanya kita perhitungkan seperti itu. Kalau sudah enam bulan ke atas semakin berkurang sampai akhirnya nanti di 1 tahun dia akan mentok di 200ml,” paparnya.

6. Apakah benar jika kita tidak mengkonsumsi susu yang low fat akan memicu tubuh menjadi gemuk?

Mengapa kita maksimal minum susu sebenarnya 200 ml sampai 600 ml. di luar kita tidak mengkonsumsi makanan, ya sesuai. Di luar susu itu makanannya sangat baik, komposisi lemaknya sangat baik kemudian kita konsumsi susunya berlebih, pasti akan menyebabkan obesitas. Tapi jika kita minum susu saja 200 – 600 ml, susu jenis apapun sebenarnya tidak akan menambah berat badan atau kegemukan pada kita. Asalkan tidak lebih dari takarannya. 

 

 

7. Susu hewani dan nabati

 Susu nabati dan hewani yang membedakan jenis proteinnya saja. Jadi kalo susu nabati banyaknya dari biji-bijian, soya, almond, dsb. Kalo susu hewani ya susu sapi, kalau di luar negeri dikenal susu kerbau, susu kambing, unta, kuda, ada. 

“Itu kembali lagi yang membedakan jenis proteinnya. Kalau pada susu Nabati, kadar proteinnya lebih rendah. Dulu sekali, kalau kita bilang kalau anaknya minum susu nabati, gak akan besar atau proteinnya kurang. Atau zat nutrisi lain yang akan kurang. Wajar, karena komposisi nutriennya akan berbeda dengan susu hewani. Cuma pada kondisi sekarang sudah diadaptasi, baik susu hewani dan nabati memiliki nutrient yang hamper sama. Dan proteinnya, hidrolisatnya lebih baik lagi pada susu nabati sehingga komponen keseimbangannya akan tetap sama. Jadi ga ada lagi yang membedakan seperti itu,” paparnya.

 8 Apa efeknya kalau kita kelebihan mengkonsumsi susu? 

Pada anak jadi malas makan, susu terus dan terlalu kenyang, susu komponennya sangat lengkap. Otomatis akan buat kenyang, jadi malas makan.

Otomatis asupan nutrisi dari bahan makanan lain akan kurang. “Yang harus kita ingat, bahwa tidak ada satu pun bahan makanan yang merajai semua. Kadang di dalam susu ada kekurangannya, itu yang harus diadapt sama anak,” katanya.

Kemudian yang kedua kalau dia remaja, menimbulkan jerawat yang cukup banyak. Jangan lupa pada susu juga mempengaruhi hormone. Akhirnya menyebabkan kalau anak jerawatnya banyak akan makin banyak lagi.  Karena hormonnya lagi tidak dalam keseimbangan. 

Kemudian yang ketiga kalau dia ada masalah pada saluran cerna, artinya dia bisa minum satu gelas dengan tidak intoleransi, tidak alergi, alerginya sudah bisa teratasi. Tapi lama-lama terkikis juga dan itu yang harus diperhatikan. 

“Kalau efek samping berlebihan sih ngga, artinya segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik karena akan menimbukan ketidakseimbangan,” katanya. 

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading