Sukses

Health

Penyebab Nadi Terasa Berdenyut Lebih Cepat yang Harus Diwaspadai

Fimela.com, Jakarta Denyut nadi adalah salah satu cara yang kerap dilakukan untuk memastikan jantung bekerja dengan baik. Jumlah denyut yang dihasilkan oleh nadi dapat menjadi respons terhadap detak jantung.

Denyut nadi bukan sekadar menggambarkan frekuensi arteri yang mengembang dan berkontraksi, melainkan bisa menggambarkan kondisi kesehatan seseorang. Normal denyut nadi pada orang dewasa umumnya berkisar antara 60-100 kali per menit. 

Mungkin kamu pernah menghitung denyut nadimu sendiri dan ternyata hasilnya melebihi denyut nadi normal. Ternyata denyut nadi yang cepat bisa jadi indikasi suatu penyakit. Namun denyut nadi yang berdenyut cepat juga bisa karena aktivitas sehari-hari. Berikut beberapa penyebab denyut nadi cepat yang bisa terjadi karena aktivitasmu maupun karena gejala penyakit.

Penyebab Denyut Nadi Cepat

Denyut nadi yang cepat bisa dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini:

  • akitivitas fisik
  • konsumsi obat akibat efek obat seperti obat alergi atau obat batuk
  • kebiasaan merokok dan konsumsi kafein serta alkohol
  • obesitas
  • faktor piskologi seperti cemas dan stres

Penyebab Denyut Nadi Cepat Bisa Karena Aritmia

Apa Itu Aritmia?

Aritmia adalah kondisi saat irama jantung berdetak terlalu cepat ataupun terlalu lambat daripada kondisi normalnya. Kondisi ini terjadi akibat impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Aritmia bisa terjadi dengan gejala maupun tanpa gejala. Gejala aritmia pada umumnya adalah denyut nadi yang terasa lebih cepat (takikardia) atau lebih lambat (brakikardia).

Gejala lainnya dari aritmia adalah sebagai berikut:

  • Kelelahan
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Kehilangan kesadaran (pingsan).

Cara Mencegah Aritmia

Namun kamu jangan khawatir. Secara umum, aritmia dapat dicegah dengan menjaga kesehatan jantung, yaitu dengan:  

  • Berhenti merokok
  • Mengonsumsi makanan sehat
  • Menjaga berat badan ideal
  • Berolahraga secara teratur
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein
  • Menghindari konsumsi obat tanpa petunjuk dokter

Penderita penyakit jantung perlu melakukan kontrol rutin ke dokter agar kondisi penyakitnya tidak makin memburuk dan menimbulkan aritmia. Penderita juga perlu mengonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter dan segera ke dokter begitu gejala memburuk.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading