Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu mendengar istilah gigi bungsu? Gigi bungsu sendiri adalah istilah untuk gigi yang tumbuh paling terakhir, oleh karena itu dinamakan gigi bungsu. Gigi bungsu merupakan gigi geraham yang tumbuh paling belakang. Biasanya gigi bungsu tumbuh di usia dewasa, sekitar usia 17-25 tahun.
Gigi bungsu terkadang tidak mendapat cukup ruang karena tumbuh paling terakhir. Kondisi ini menyebabkan impaksi, yaitu gigi bungsu tidak tumbuh atau keluar dengan sempurna. Akibatnya, gigi tersebut hanya keluar sebagian atau bahkan tidak keluar sama sekali.
Impaksi sendiri bisa terjadi pada satu gigi atau lebih. Oleh karena itu, impaksi gigi harus segera diatasi oleh dokter gigi. Namun kamu perlu tahu penyebab dari impaksi gigi terlebih dahulu. Berikut penjelasan mengenai impaksi gigi dan gigi bungsu yang perlu kamu ketahui.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Impaksi Gigi
Gigi bungsu sebenarnya normal dan akan tumbuh seiring pertambahan usia. Namun gigi bungsu akan mengalami impaksi jika:
- Tidak memiliki cukup ruang di rongga mulut
- Terdapat hambatan atau halangan di area gigi bungsu tumbuh dan keluar
- Tumbuh dalam posisi yang tidak normal, seperti miring ke arah gigi lain atau berbaring di dalam tulang rahang
Gejala Impaksi Gigi
Tumbuhnya gigi bungsu umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun. Gigi bungsu baru akan menimbulkan gejala ketika mengalami impaksi. Gejalanya antara lain:
- Bau mulut (halitosis)
- Rasa sakit pada gusi
- Sakit kepala yang terus-menerus
- Sakit di rahang
- Kemerahan dan pembengkakan gusi di area impaksi gigi
- Rasa tidak enak di mulut
- Timbul celah antara gigi yang mengalami impaksi dengan gigi sekitarnya
- Sulit membuka mulut
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
Advertisement
Cara Mengobati Impaksi Gigi
Jika terjadi impaksi gigi lebih baik segera periksakan pada dokter. Lebih cepat diperiksakan, maka akan lebih cepat pula diobati.
Pengobatan impaksi gigi tergantung pada posisi gigi yang terdampak dan keparahan kondisinya. Jika impaksi gigi tidak menimbulkan gejala, dokter umumnya akan meminta pasien untuk menjalani kontrol secara rutin.
Jjika impaksi gigi menimbulkan gejala, dokter akan melakukan beberapa tindakan berikut:
1. Cabut gigi
Prosedur cabut gigi dapat dilakukan jika pasien mengalami gejala impaksi gigi, seperti nyeri atau bau mulut. Perlu diingat bahwa pencabutan gigi hanya bisa dilakukan pada gigi yang impaksi sebagian.
2. Operasi ekstraksi gigi
Jika impaksi gigi terjadi menyeluruh, dokter akan menyarankan operasi ekstraksi gigi. Pada operasi ini, dokter akan membuat sayatan pada gusi untuk mencabut gigi yang terkena impaksi. Setelah gigi tercabut, dokter akan menjahit kembali sayatan tersebut dan menutupnya dengan kain kasa.
Setelah memberikan penanganan di atas, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri, seperti asam mefenamat. Jika diperlukan, dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi.