Fimela.com, Jakarta Sakit perut adalah salah satu permasalahan kesehatan yang paling umum terjadi dan dialami oleh banyak orang. Sakit perut juga bisa dibilang merupakan penyakit yang cukup ringan. Biasanya sakit perut bisa sembuh dengan pengobatan sederhana, misalnya dengan mengonsumsi obat antimual atau antimuntah, banyak minum air putih dan istirahat yang cukup. Meskipun demikian, sakit perut tidak boleh diremehkan.
Sakit perut sebenarnya bisa mengindikasikan berbagai penyakit, misalnya berkaitan dengan usus atau lambung. Sakit perut yang berkaitan dengan lambung umumnya adalah maag atau gastritis. Kedua penyakit ini termasuk penyakit yang cukup populer dan diderita oleh banyak orang. Namun penyakit ini tidak bisa dibilang ringan atau bisa diremehkan.
Kamu harus memahami mengenai penyakit tersebut terlebih dahulu untuk mengetahui cara mengatasinya. Berikut penjelasan mengenai penyakit gastritis yang wajib kamu ketahui.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Gastritis
Secara umum, gastritis terjadi ketika dinding lambung mengalami peradangan. Gastritis terbagi menjadi dua jenis, yaitu gastritis kronis dan akut. Gastritis akut terjadi ketika peradangan di lapisan lambung berlangsung secara tiba-tiba. Kondisi ini menyebabkan nyeri ulu hati hebat yang bersifat sementara. Namun, jika tidak ditangani, gastritis akut bisa berlanjut menjadi kronis. Berikut penyebab gastritis berdasarkan jenisnya.
Gastritis Akut
Gastritis akut terjadi ketika dinding lambung mengalami kerusakan atau melemah secara tiba-tiba. Akibatnya, lambung bisa terpapar cairan asam lambung dan mengalami iritasi. Seseorang dapat terserang gastritis akut bila:
- Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid dan kortikosteroid
- Menderita infeksi bakteri Helicobacter pylori atau infeksi virus
- Mengalami kecanduan alkohol
- Mengalami penyakit Crohn, divertikulitis, atau kanker saluran pencernaan
- Mengalami stres berat atau sedang dalam sakit parah
- Menderita penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang dinding lambung
- Menelan zat yang bersifat asam yang dapat merusak dinding lambung, seperti racun serangga
- Menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator)
- Menyalahgunakan NAPZA, terutama kokain
Gastritis Kronis
Gastritis kronis terjadi akibat peradangan jangka panjang di dinding lambung yang tidak diobati. Gastritis kronis dapat berdampak pada sebagian atau semua bagian mukus pelindung lambung. Beberapa hal yang dapat menyebabkan gastritis kronis meliputi:
- Daya tahan tubuh lemah
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti aspirin dan ibuprofen
- Penyakit tertentu, seperti diabetes atau gagal ginjal
- Stres berat yang terjadi terus-menerus sehingga memengaruhi sistem kekebalan tubuh
Faktor Risiko Gastritis
Gastritis lebih sering terjadi pada orang yang melakukan atau mengalami hal-hal berikut:
- Punya kebiasaan merokok
- Pola makan tinggi lemak atau garam
- Pertambahan usia, karena seiring waktu lapisan mukosa lambung akan mengalami penipisan dan melemah
- Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
- Konsumsi obat pereda nyeri yang terlalu sering
- Penyakit tertentu, seperti penyakit autoimun, HIV/AIDS, dan penyakit Crohn
- Operasi besar
- Penyakit ginjal atau liver
Advertisement
Gejala Gastritis
Gastritis tidak selalu menimbulkan gejala. Namun, penderita gastritis umumnya dapat mengalami beberapa keluhan berikut:
- Nyeri yang terasa panas atau perih di bagian ulu hati
- Perut kembung
- Mual dan muntah
- Tidak nafsu makan
- Cegukan
- Cepat merasa kenyang saat makan
- Gangguan pencernaan
- Buang air besar dengan tinja berwarna hitam
- Muntah darah
Jika kamu mengalami gejala tersebut di atas selama seminggu atau bahkan lebih, sebaiknya segera konsultasikan dan periksakan ke dokter. Nantinya dokter akan memberikan diagnosa dan memberikan penanganan sesuai dengan diagnosa yang diberikan.