Sukses

Health

Kenali Penyebab Hipokalsemia Serta Gejala dan Cara Menanganinya

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu mendengar istilah hipokalsemia? Hipokalsemia adalah suatu permasalahan kesehatan yang muncul ketika kadar kalsium dalam darah terlalu rendah. Kalsium memang biasanya ada dalam tulang, namun darah juga memerlukan kalsium.

Kalsium dalam darah membantu saraf bekerja, membantu membuat otot menyatu sehingga dapat bergerak, membantu pembekuan darah jika mengalami perdarahan, dan mengoptimalkan kerja jantung. Tingkat kalsium yang rendah dalam darah (hipokalsemia) dapat menghambat kemampuan tubuh untuk melakukan fungsi penting ini. Jika kamu tidak mengonsumsi cukup kalsium, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang yang dapat melemahkan tulang.

Berikut penyebab hipokalsemia serta gejala dan cara menanganinya yang harus kamu pahami.

Penyebab Hipokalsemia

Sering kali, masalah dengan kadar hormon paratiroid (PTH) dan/atau kadar vitamin D terkait dengan penyebab hipokalsemia. Ini karena PTH membantu mengontrol kadar kalsium dalam darah dan vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Tiga penyebab paling umum dari hipokalsemia meliputi:

1. Hipoparatiroidisme

Hipoparatiroidisme terjadi ketika kelenjar paratiroid (tempat kelenjar kecil seukuran kacang pada belakang tiroid leher) tidak menghasilkan cukup hormon paratiroid (PTH). 

Kadar PTH yang rendah menyebabkan rendahnya kadar kalsium dalam tubuh. Kamu dapat mengalami hipoparatiroidisme dari kelainan bawaan, bisa pula karena tindakan pengangkatan satu atau lebih kelenjar paratiroid atau kelenjar tiroid.

2. Kekurangan vitamin D

Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dengan baik, sehingga kekurangan vitamin D dalam tubuh dapat menyebabkan rendahnya kadar kalsium dalam darah. Kondisi ini dapat terjadi karena kelainan bawaan, tidak mendapatkan cukup sinar matahari, atau tidak mengonsumsi makanan maupun suplemen vitamin D.

3. Gagal ginjal

Hipokalsemia pada gagal ginjal kronis terjadi oleh peningkatan kadar fosfor dalam darah dan penurunan produksi ginjal dari jenis vitamin D tertentu.

4. Penyebab lain

  • Konsumsi obat tertentu: Bifosfonat, kortikosteroid, rifampisin, kalsitonin, klorokuin, cinacalcet, denosumab, foscarnet dan plicamycin semuanya dapat menyebabkan hipokalsemia.
  • Pseudohypoparathyroidism. Kelainan bawaan yang menyebabkan tubuh tidak merespons dengan baik terhadap jumlah normal hormon paratiroid (PTH). Tubuh bertindak seolah-olah tidak memiliki cukup PTH padahal sebenarnya tidak.
  • Hipomagnesemia. Kelenjar paratiroid membutuhkan magnesium untuk membuat dan melepaskan hormon paratiroid (PTH). Ketika magnesium terlalu rendah (hipomagnesemia), hormon PTH tidak dapat terpenuhi dan kadar kalsium darah juga lebih rendah.
  • Pankreatitis. Sekitar 15 persen hingga 88 persen pengidap pankreatitis akut akan mengalami hipokalsemia.
  • Kelainan genetik langka tertentu. Misalnya mutasi genetik, seperti sindrom DiGeorge dapat menyebabkan hipokalsemia.

Adapun faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hipokalsemia yaitu:

  • Kekurangan vitamin D.
  • Gangguan paratiroid atau operasi kelenjar paratiroid.
  • Operasi pengangkatan tiroid (tiroidektomi).
  • Riwayat keluarga dengan kondisi genetik seperti mutasi genetik tertentu, kelainan vitamin D genetik, atau sindrom DiGeorge.

Gejala Hipokalsemia

Gejala ringan:

  • Kram otot, terutama di punggung dan kaki.
  • Kulit kering dan bersisik.
  • Kuku rapuh.
  • Rambut lebih kasar dari yang normal.

Gejala berat:

  • Kesemutan di bibir, lidah, jari tangan dan/atau kaki.
  • Nyeri otot.
  • Kejang otot di tenggorokan yang membuat sulit bernapas (laringospasme).
  • Kekakuan dan kejang otot.
  • Kejang.
  • Irama jantung yang tidak normal (aritmia).
  • Gagal jantung kongestif.

Penanganan Hipokalsemia

Suplemen kalsium oral adalah pengobatan yang paling umum untuk hipokalsemia. Mengobati penyebab munculnya hipokalsemia sama pentingnya dengan mengobati kondisi itu sendiri. 

Jika meminum obat yang menyebabkan hipokalsemia, penyedia layanan kesehatan dapat mengubah atau menyesuaikannya untuk mengembalikan kadar kalsium darah menjadi normal. Dokter bisa merekomendasikan bentuk perawatan dan pengobatan untuk hipokalsemia:

  • Obat kalsium oral. Obat atau suplemen kalsium dapat mengembalikan kalsium dalam darah ke tingkat normal.
  • Suplemen vitamin D. Orang dengan hipokalsemia kronis sering mengonsumsi suplemen vitamin D bersama dengan obat kalsium agar tubuh dapat menyerap kalsium dengan baik.
  • Bentuk sintetik hormon paratiroid (PTH). Jika memiliki hipoparatiroidisme yang menyebabkan hipokalsemia, dokter mungkin meminta pengidap menggunakan bentuk PTH sintetik.
  • Kalsium glukonat IV. Jika kondisi ini semakin parah dan pengidap mengalami kram atau kejang otot, dokter mungkin memberi infus kalsium glukonat di rumah sakit.
  • Obat lain. Bergantung pada penyebabnya, pengidap mungkin harus minum obat lain untuk mengobati/dan atau mengatasi penyebabnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading