Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu mendengar adanya cairan dalam paru-paru? Nah ternyata kondisi ini bisa dijelaskan secara medis. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan Edema Paru. Edema paru terjadi ketika jaringan dan kantung udara di dalam paru-paru yang seharusnya berisi udara, justru dipenuhi oleh cairan.
Tentunya kondisi ini tak bisa dianggap remeh atau bahkan dianggap bisa sembuh dengan sendirinya. Kondisi ini cukup berbahaya dan bisa membuat penderitanya sulit bernafas.
Lalu apa yang menyebabkan adanya cairan dalam paru-paru serta bagaimana gejala dan cara mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Adanya Cairan dalam Paru-paru
Penyebab munculnya cairan di dalam paru-paru dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu kardiogenik (penyebab yang berasal dari jantung) dan nonkardiogenik (penyebab yang bukan berasal dari jantung).
Beberapa kondisi kardiogenik yang dapat menyebabkan edema paru adalah:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol atau tidak diobati.
- Rusaknya otot jantung yang menyebabkan kelemahan pada fungsi jantung (kardiomiopati).
- Kekakuan, kebocoran, kelemahan, atau kerusakan katup jantung.
- Penyakit jantung koroner.
Tanpa penanganan yang tepat, kondisi-kondisi di atas dapat menyebabkan komplikasi yang lebih berat, yakni gagal jantung. Saat darah tak lagi dapat dipompa dengan baik ke seluruh tubuh, akan terbentuk tekanan pada pembuluh darah paru sehingga terjadi kebocoran cairan tubuh ke dalam paru-paru.
Sedangkan faktor nonkardiogenik yang dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, antara lain:
- Gagal ginjal
- Emboli paru
- Penyakit ketinggian (high-altitude pulmonary edema)
- Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
- Demam berdarah dengue
- Efek samping penggunaan heroin dan kokain
- Gangguan saraf, misalnya akibat cedera atau perdarahan otak.
Selain itu, faktor lain munculnya cairan di paru-paru bisa terjadi karena menghirup asap saat kebakaran atau gas beracun, serta dapat pula terjadi pada korban tenggelam.
Gejala Edema Paru
Gejala edema paru yang terjadi secara cepat atau tiba-tiba (akut), antara lain berupa:
- Denyut jantung tidak teratur dan berdebar-debar.
- Sensasi seperti kehabisan napas atau tenggelam, terutama saat berbaring.
- Napas terengah-engah, dapat disertai bunyi mengi.
- Cemas, linglung, atau gelisah.
- Keringat dingin di seluruh tubuh.
- Permukaan bibir dan ujung jari tampak kebiruan.
- Batuk dengan dahak berbuih, dapat bercampur darah.
Edema paru akut tergolong sebagai kondisi darurat yang dapat berakibat fatal, sehingga memerlukan penanganan segera. Bila seseorang mengalami gejala-gejala di atas, segera cari pertolongan medis.
Sedangkan gejala pada penderita edema paru yang bersifat kronik atau terjadi dalam jangka panjang, di antaranya:
- Mudah sesak napas saat beraktivitas
- Kesulitan bernapas saat berbaring
- Sering terbangun dari tidur, akibat batuk, sensasi kehabisan napas, atau mimpi tenggelam.
- Ada bunyi napas tambahan berupa mengi.
- Pembengkakan pada anggota tubuh, terutama bagian bawah, misalnya kaki.
- Peningkatan berat badan secara drastis, akibat akumulasi cairan tubuh.
- Rasa lelah yang berlebihan atau fatigue.
Jika kamu merasakan gejala-gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. Untuk mencegah munculnya cairan di paru-paru, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan yaitu dengan mengontrol tekanan darah dan kolesterol, membatasi asupan garam, menjaga berat badan, serta hindari merokok. Selain itu, jaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat, agar paru-paru dapat bekerja dengan baik.