Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasakan tiba-tiba perutmu terasa perih? atau perutmu terasa seperti ditusuk-tusuk benda tajam? Ini merupakan ciri-ciri dari kram perut yang terjadi secara tiba-tiba. Seringkali seseorang mengalami kram perut tanpa adanya gejala atau kondisi penyakit tertentu. Kebanyakan kram perut tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan diagnosis, tetapi harus berhati-hati karena ada juga yang bisa menjadi tanda-tanda dari penyakit berbahaya.
Siapa pun bisa merasakan kram perut, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Kram perut ini bisa disebabkan karena beberapa faktor kondisi medis, termasuk pola makan, stres, atau efek samping dari obat-obatan. Tidak sedikit juga perempuan yang merasakan kram perut karena sedang menstruasi. Ini adalah kondisi yang normal dan tidak berbahaya.
Namun jika kram perut terjadi selama beberapa hari dan semakin terasa sakit, ini harus segera ditangani oleh pihak medis untuk mendapatkan diagnosis yang pasti apa penyebab dari rasa sakit tersebut. Terlepas dari itu semua, jangan pernah meremehkan kram pada perut ini karena bisa menjadi gejala dari penyakit berbahaya lainnya. Simak penjelasan di bawah ini gejala dari kram di perut serta cara meredakannya.
Advertisement
Advertisement
Bahaya dari kram perut berkepanjangan
Pada dasarnya, nyeri di perut bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja tanpa melihat kondisi dan keadaan. Melansir dari Cleveland Clinic, kram perut bisa disertai dengan gejala lain, seperti terasa menusuk, terbakar, melilit, hingga menyebabkan rasa mual. Banyak pula yang sampai merasakan dehidrasi dan kehilangan selera makan karena rasa sakit yang tak tertahan. Rasa sakit itu bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa waktu. Namun jika terasa terus-menerus selama beberapa hari, ini bisa menjadi gejala dari penyakit berbahaya. Beberapa kondisi yang bisa disebabkan karena kram perut, antara lain:
- Gastroesophageal reflux disease atau populer dikenal dengan GERD. Penyakit yang sangat umum menyerang seseorang yang memiliki kondisi asam lambung naik dari perut menuju kerongkongan. GERD biasanya menyebabkan nyeri terbakar tepat di bawah tulang dada, dan dapat meningkat ke atas. Terkadang disertai dengan sendawa.
- Radang usus buntu. Rasa kram pada perut juga bisa disebabkan karena gejala penyakit usus buntu. Biasanya terjadi pada perut bagian tengah pusar dan berpindah ke bagian perut kanan.
- Batu empedu. Penyakit yang menyerang saluran pencernaan dan adanya pembentukan batu di dalam kantong empedu. Pembentukan batu ini terjadi karena cairan empedu yang tidak mampu menahan kolesterol dengan baik. Ini bisa terjadi kram perut secara tiba-tiba di bagian kanan atas dan di sekitar tengah pusar.
- Ulkus peptikum, juga dikenal sebagai tukak usus. Ini merupakan penyakit yang terjadi karena luka radang yang terbentuk pada dinding lambung. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri yang tajam di perut bagian atas didampingi dengan rasa mual dan penurunan nafsu makan.
Penanganan pertama kram perut
Walaupun kram perut tidak semuanya berbahaya dan rendah berisiko menyebabkan kondisi penyakit kronis, bukan berarti tidak perlu ditangani dan hanya diabaikan saja. Rasa nyeri tersebut bisa terasa sangat menyakitkan dan membuat perasaan tidak nyaman, sehingga bisa mengganggu produktivitas sehari-hari. Penanganan rasa nyeri di perut bisa dilakukan dengan cara perawatan di rumah. Lakukan beberapa cara di bawah ini:
- Hindari mengonsumsi makanan padat. Rasa nyeri di perut terkadang akan menurunkan nafsu makan seseorang. Jika terlalu dipaksakan maka akan menyebabkan rasa mual dan ingin muntah. Berikan jeda selama beberapa jam untuk menunggu rasa nyeri tersebut berkurang sedikit demi sedikit.
- Hindari minum susu. Walaupun susu menyehatkan, namun terkadang rasanya bisa membuat sebagian orang merasa mual. Terlebih lagi jika sedang merasakan nyeri perut.
- Kompres dengan sesuatu yang hangat. Ini adalah salah satu metode yang cukup efektif untuk mengurangi rasa nyeri di perut. Gunakan botol minum yang telah diisi dengan air hangat atau hot pack, letakkan pada bagian perut yang terasa nyeri. Cara ini bisa membantu mengendurkan otot sekaligus mengurangi rasa sakit.
- Istirahat. Cobalah untuk beristirahat dan mengatur pola pernapasan secara perlahan. Tenangkan pikiran dan tubuh agar mengurangi kekencangan otot yang mungkin menyebabkan kram. Dengan cara ini juga bisa untuk meredakan kepanikan.
- Pijat perlahan. Selagi istirahat sesekali bisa didampingi dengan pijatan dengan gerakan yang lembut. Pijat perut dalam arah jarum jam. Cara ini mampu untuk mengurangi ketegangan otot dan merangsang sirkulasi aliran darah di area yang terasa nyeri.
Segera konsultasi ke dokter jika sudah merasakan gejala-gejala tak biasa dan terjadi selama waktu yang lama. Ingat, jangan pernah meremehkan sakit kram di perut karena bisa mengakibatkan kondisi yang lebih buruk.
*Penulis: Balqis Dhia.
#Breaking Boundaries