Fimela.com, Jakarta KB atau Keluarga Berencana adalah program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan terbentuknya keluarga bahagia dan sejahtera. Dengan mengikuti program KB, keluarga bisa membatasi kelahiran jumlah anak.
Ada beragam alat kontrasepsi yang bisa mendukung keberhasilan program KB. mengutip dari laman healthline.com, berikut beberapa alat kontrasepsi tersebut.
Advertisement
Jenis Alat Kontrasepsi untuk KB
Kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Beberapa bisa berpengaruh pada kadar hormon dalam tubuh. Sedangkan beberapa lagi tidak memengaruhi hormon sama sekali. Ada beberapa jenis alat kontrasepsi yang bisa digunakan sebagai alat mencegah kehamilan dan melancarkan program KB.
- Kondom. Ini merupakan alat kontrasepsi untuk pria. Kondom mencegah masuknya sperma ke miss v perempuan.
- Pil KB. ini merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan estrogen. Ini bermanfaat mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB umumnya terdiri dari 21 - 35 butir. Penggunaan pil KB harus berkelanjutan dan teratur.
- Suntik KB. Manfaat suntik KB sama dengan pil KB yakni mencegah ovulasi. Suntik KB sendiri ada beberapa jenis sesuai periode penggunaannya. Ada yang satu bulan sekali, dua bulan sekali hingga tiga bulan sekali.
- KB Implan. Bentuk alat kontrasepsi ini kecil memanjang seperti korek api. Implan berfungsi mencegah kehamilan dalam periode 3 tahun. Implan biasanya dimasukkan ke dalam kulit lengan untuk mengeluarkan hormon progestin secara perlahan.
- IUD. IUD ((Intra-Uterine Device) dikenal juga sebagai KB spiral. Alat kontrasepsi ini berbentu T yang dimasukkan ke miss v. IUD bisa mencegah kehamilan selama jenjang 5 - 10 tahun. IUD ada dua jenis, yakni jenis bersifat hormonal dan nonhormonal.
- Kondom perempuan. Selain ada kondom pria. Saat ini juga sudah ada kondom perempuan. Hanya saja, tingkat keefektifannya dikatakan cukup rendah jika dibanding alat konstrasepsi lainnya.
- Spermisida. Ini merupakan alat kontrasepsi berbentuk jeli, krim, atau busa yang mengandung bahan kimia untuk mematikan sperma.
- KB Permanen atau steril. Alat kontrasepsi selanjutnya ada KB permanen atau steril. Ini bisa mencegah kehamilan seumut hidup bagi suami istri yang sudah tidak menginginkan buah hati lagi. KB ini bisa dilakukan pada perempuan atau pun pria.
Apakah KB Bikin Gemuk?
Sejauh ini banyak yang mengatakan jika KB bisa membuat berat badan naik secara siginifikan. Tapi, benarkah demikian?
Memang, sejauh ini KB yang bersifat hormonal bisa meningkatkan berat badan di awal pemakaian alat KB. Hal ini terjadi karena beberapa alat kontrasepsi berpengaruh pada hormon tubuh. Perubahan hormon inilah yang meningkatkan nafsu makan. Semakin tinggi nafsu makan seseorang, maka akan semakin banyak ia makan. Alhasil, ia pun bisa mengalami kenaikan berat badan.
Tapi, mengutip dari laman klikdokter.com, para ahli menyebutkan jika tidak semua alat konstrasepsi bikin gemuk. Perempuan muda yang pada dasarnya memiliki berat badan berlebih, akan lebih rentan mengalami kenaikan berat badan.
Pola makan yang buruk, gerak tubuh yang kurang, istirahat kurang dan pengelolaan stres yang tidak baik, juga perubahan sistem metabolisme tubuh, digadang-gadang sebagai penyebab kenaikan berat badan di luar penggunaan alat kontrasepsi atau KB. Semoga informasi ini bermanfaat.