Sukses

Health

4 Mitos dan Fakta tentang Kucing

Fimela.com, Jakarta Sebagian orang mungkin suka untuk memelihara hewan peliharan seperti kucing, anjing, kelinci, kura-kura, dan masih banyak lagi, terutama bagi kamu yang memiliki banyak waktu kosong. Memelihara hewan tentu, kamu perlu untuk memberikan kasih sayang dan perhatian seperti memberikan makan, memandikan, memastikan hewan peliharaan tidak stres, dan lainnya. 

Tak sedikit orang yang memelihara kucing dengan berbagai alasannya. Dilansir dari helpguide.org, kucing merupakan hewan peliharan yang hebat dan berikut beberapa manfaat yang dapat kamu pertimbangkan untuk memilih hewan peliharaan kucing.

Kucing memiliki perawatan yang rendah

Kucing memiliki pemeliharaannya lebih rendah dengan biaya yang lebih murah daripada anjing. Selain itu, kucing juga tidak memerlukan banyak ruang untuk bermain. 

Kucing merupakan hewan yang diam

Kucing akan cenderung mengeong hanya saat ketika ia lapar sehingga kamu tidak perlu khawatir terbangun dari istirahat atau teralihkan dari pekerjaan oleh perhatian yang diinginkan oleh kucing.

Kucing merupakan hewan yang mandiri

Seekor kucing akan menemanimu disaat kamu membutuhkannya, tetapi mereka juga hewan yang pintar untuk menghibur diri sendiri sehingga tidak memerlukan perhatian terus menerus dari pemiliknya.

Kucing menjaga rumah bebas dari hama

Kucing suka berburu hewan pengerat, tetapi ia juga pembunuh serangga alami. Selain itu, banyak kucing juga yang dapat memusnahkan serangga seperti lalat rumah dan laba-laba. 

Kucing memiliki masa hidup yang panjang

Setiap orang yang memelihara hewan tentu akan merasa hal terberat adalah perpisahan dengan peliharan yang dicintainya. Namun, walaupun tentu usia manusia akan lebih lama dari pada seekor kucing, tetapi rentang hidup yang dimiliki kucing bisa hingga usia 20 tahun sehingga kamu dapat menghabiskan waktu lebih banyak bersama kucing kesayanganmu.

Mitos dan fakta kucing

Dilansir dari petable.care, terdapat beberapa mitos dan fakta mengenai peliharaan kucing:

Mitos 1: Kucing menularkan penyakit asma

Faktanya: asma merupakan penyakit radang kronis yang mempengaruhi saluran udara di paru-paru dan biasanya terjadi setelah terpapar pemicu, tetapi tidak berasal dari penularan langsung atau kontak dengan agen infeksius apapun. Selain itu, reaksi alergi yang dialami oleh kamu mungkin berasal dari air liurnya atau Fel D 1. diri. 

Mitos 2: Kucing selalu mendarat dengan kakinya

Faktanya: walaupun mitos ini benar dalam beberapa kasus, tetapi pernyataan tersebut bukan kebenaran mutlak karena kucing memiliki kemampuan untuk memposisikan dirinya dengan benar saat terjatuh ketika berada dari ketinggian lebih dari 60 cm dan tidak ada halangan, sedangkan ketika berada dari ketinggian yang lebih rendah, tidak memungkinkan mereka untuk memiliki waktu yang cukup untuk melakukan rotasi. 

Mitos 3: Kucing berbahaya bagi ibu hamil

Faktanya: kucing merupakan inang definitif Toxoplasma gondii yaitu parasit yang bertanggung jawab atas Toksoplasmosis. Penyakit tersebutlah yang dapat menyerang manusia, termasuk ibu hamil dan dapat menimbulkan akibat yang serius termasuk malformasi pada janin. Kucing liar tentu akan memiliki kebiasaan berburu dan makan daging mentah sehingga ia akan lebih mudah terinfeksi dan menghilangkan parasit di kotorannya sehingga memungkinkan orang untuk terinfeksi jika bersentuhan dengan tinjanya, sedangkan kucing rumahan hanya mengonsumsi makanan olahan yang hampir tidak memiliki risiko dan kebersihannya selalu terjaga sehingga penularan hampir tidak mungkin terjadi.

Mitos 4: Kucing berbahaya karena mencakar

Faktanya: Kucing memang memiliki cakar yang tajam karena penting untuk kehidupannya di luar ruangan seperti memanjat dan mempertahankan diri dari hewan dan ancaman lainnya. Oleh karena itu, manusia mungkin akan lebih sulit mengendalikan cakaran tajam mereka, tetapi seiring berjalannya waktu dengan diberikannya perhatian, kamu mungkin akan mudah untuk memahami sifat, bahasa, dan perilaku kucing sehingga dapat menghindar dari goresan yang tidak diinginkan.

 

*Penulis: Fani Varensia.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading