Sukses

Health

Penyebab Leher Terasa Tegang dan Kaku

Fimela.com, Jakarta Sakit leher sebenarnya merupakan kondisi yang cukup umum dialami oleh banyak orang. Biasanya sakit leher terjadi karena stres atau hal lainnya. Sakit leher juga bisa dibilang merupakan suatu kondisi yang cukup ringan dan bisa ditangani sendiri. Sakit leher bisa diatasi menggunakan obat-obatan OTC (Over the Counter) atau bisa juga dengan istirahat yang cukup.

Meskipun bisa terbilang ringan, namun sakit leher tidak bisa diremehkan atau dianggap enteng. Sakit leher yang diabaikan dan tidak segera ditangani bisa membuat kondisi ini semakin parah bahkan bisa menjadi gejala suatu penyakit.

Sakit leher yang masih ringan biasanya disebabkan karena tubuh yang kelelahan, terlalu lama duduk, kurang minum air putih dan lain-lain. Namun jika leher belakang sudah terasa kaku dan tegang, maka kamu harus waspada. Apa penyebab leher belakang terasa kaku? Simak penjelasannya di sini.

Penyebab Leher Belakang Kaku

Dalam kebanyakan kasus, penyebab paling umum leher kaku adalah ketegangan otot atau keseleo di bagian leher. Keluhan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya:

  • Cedera otot atau ligamen di leher karena gerakan leher yang mendadak, misalnya sering membunyikan leher
  • Sering membawa beban yang berat dan tidak seimbang, misalnya tas ransel yang berisi banyak barang
  • Kebiasaan tidur dengan posisi yang janggal dan tidak nyaman atau bantal terlalu banyak
  • Postur tubuh atau posisi tubuh yang buruk, misalnya ketika duduk di meja dalam waktu yang lama atau sering membungkuk
  • Mengalami stres atau kecemasan yang berlebihan

Penyakit yang Menyebabkan Leher Belakang Kaku

Berikut adalah beberapa penyakit yang perlu diwaspadai sebagai kemungkinan penyebab leher kaku:

1. Meningitis

Meningitis merupakan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. Penyakit ini bisa menyebabkan gejala berupa nyeri leher serta leher kaku dan sulit digerakkan. Nyeri dan kaku leher karena meningitis biasanya tidak akan mereda dengan perubahan posisi leher atau obat anti nyeri biasa. Selain leher kaku, meningitis juga bisa menimbulkan berbagai gejala lain berikut:

  • Sakit kepala yang parah
  • Demam tinggi
  • Mual dan muntah
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kejang
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Tidak nafsu makan
  • Penurunan kesadaran atau koma

Meningitis merupakan kondisi yang berbahaya dan perlu segera diobati oleh dokter. Tanpa pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa menimbulkan kerusakan otak permanen atau bahkan kematian.

2. Tortikolis

Leher kaku karena tortikolis biasanya disertai dengan keluhan leher nyeri, bengkok, dan terdapat kram atau kedutan di otot leher. Tortikolis bisa terjadi pada anak-anak dan juga orang dewasa. Tortikolis bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti kelainan genetik, gangguan saraf, infeksi, dan cedera.

Tortikolis ada yang bisa sembuh sendiri tanpa penanganan khusus, tetapi terkadang bisa juga menetap hingga menimbulkan kesulitan dalam beraktivitas.

3. Cervical spondylosis

Cervical spondylosis adalah kondisi ketika tulang, ligamen, dan otot di leher mengalami peradangan, sehingga timbul gejala leher kaku dan nyeri. Rasa sakit yang mengganggu di leher akibat kondisi ini biasanya bertambah buruk saat leher digerakkan. Selain itu, penderita masalah leher ini juga mungkin akan mengalami pusing dan sakit kepala.

Sebagian besar kasus leher kaku karena radang sendi leher bisa hilang dengan sendirinya. Namun, jika leher kaku berlangsung selama lebih dari beberapa hari dan disertai dengan kesulitan berjalan atau kelemahan otot di lengan atau kaki, sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut ke dokter.

4. Rheumatoid arthritis

Leher kaku juga merupakan salah satu gejala umum dari rheumatoid arthritis. Tingkat keparahannya bisa bervariasi, ada yang mengalami nyeri berdenyut di bagian belakang leher, serta ada juga yang mungkin mengalami kekakuan dan pembengkakan sendi leher, sehingga kepala menjadi lebih sulit digerakkan. Selain itu, penderita juga mungkin mengalami sakit kepala yang akan terasa memburuk ketika leher dan kepala digerakkan.

Pada kasus leher kaku akibat rheumatoid arthritis, nyeri dan kaku leher akan semakin parah, jika penyakit ini tidak diobati. Bahkan, jika gejala telah membaik, peradangan, nyeri, pembengkakan, dan kekakuan leher masih bisa datang kembali.

Cara Meredakan Leher Belakang Kaku

  • Gunakan satu bantal saat tidur.
  • Posisikan kepala agar tidak tertekuk dan terlalu tinggi ketika tidur. Pastikan posisi kepala bagian tubuh lain tetap sejajar ketika berbaring.
  • Berikan kompres dingin pada leher yang kaku dengan kain yang dibungkus es atau direndam air dingin selama sekitar 15–20 menit. Langkah ini bisa diulang selama 2−3 kali sehari hingga leher terasa lebih nyaman dan tidak bengkak. Setelah itu, kamu bisa memberi kompres hangat untuk membuat otot leher lebih rileks dan nyaman.
  • Gerakkan leher secara perlahan-lahan dan hindari kebiasaan menggeretakkan leher.
  • Lakukan pijatan lembut di leher dan bahu untuk membuat otot lebih rileks.
  • Gunakan gel atau krim pereda rasa sakit, misalnya yang mengandung obat ibuprofen atau sodium diclofenac. kamu juga bisa menggunakan obat minum untuk meredakan nyeri, seperti paracetamol.

Cara-cara di atas ampuh mengatasi leher belakang kaku yang belum parah. Bila dengan cara-cara di atas keadaanmu belum juga membaik, lebih baik segera periksakan ke dokter agar segera ditangani.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading