Fimela.com, Jakarta Mungkin kamu belum familiar dengan istilah hernia hiatus. Hernia hiatus adalah kondisi ketika sebagian lambung menonjol ke dada. Normalnya, posisi lambung berada di bawah diafragma. Namun, pada penderita hernia hiatus, sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada melalui diafragma.
Jika tonjolan tersebut masih berukuran kecil, hernia hiatus terhitung tidak berbahaya. Namun lama kelamaan bisa membesar dan bisa membuat makanan yang ditelan kembali ke kerongkongan dan memicu naiknya asam lambung.
Meski lebih sering dialami oleh lansia berusia 50 tahun ke atas, namun hernia hiatus bisa dialami oleh semua umur. Oleh karena itu, kamu wajib memahami hal-hal mengenai hernia hiatus agar bisa mencegah mengalami kondisi tersebut.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Hernia Hiatus
Hernia hiatus umumnya terjadi akibat peningkatan tekanan di rongga perut. Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan hal tersebut. Meski demikian, ada beberapa faktor yang diduga menjadi pemicunya, antara lain:
- Batuk kronis
- Kebiasaan merokok
- Obesitas
- Muntah
- Kehamilan
- Pertambahan usia
- Kebiasaan mengejan terlalu keras saat buang air besar
- Sering mengangkat beban berat
- Kelainan lahir berupa celah pada diafragma
- Cedera pada diafragma atau efek samping prosedur bedah tertentu
Gejala Hernia Hiatus
Gejala hernia hiatus bergantung pada jenisnya. Ada dua jenis hernia hiatus yaitu sliding hiatal hernia dan fixed hiatal hernia. Berikut penjelasan untuk keduanya.
Sliding hiatal hernia
Sliding hiatal hernia merupakan jenis hernia hiatus yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi ketika lambung dan kerongkongan menonjol dari rongga dada melalui otot diafragma yang terbuka.
Sliding hiatal hernia biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala. Oleh sebab itu, kondisi ini mungkin tidak memerlukan perawatan khusus.
Fixed hiatal hernia
Pada hernia hiatus jenis ini, sebagian lambung menonjol ke rongga dada melalui diafragma dan menetap di dalam rongga dada. Fixed hiatal hernia merupakan kondisi gawat darurat yang berisiko menghambat aliran darah ke perut.
Hernia hiatus yang masih berukuran kecil umumnya tidak menimbulkan gejala. Namun, jika benjolannya makin membesar, dapat muncul gejala berupa:
- Penyakit asam lambung (GERD)
- Perut terasa penuh sesaat setelah makan
- Nyeri ulu hati (heartburn)
- Kesulitan menelan
- Sakit perut
- Nyeri dada
- Sesak napas
Jika hernia hiatus yang kamu alami semakin parah, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Apalagi jika disertai dengan gejala-gejala sebagai berikut:
- Muntah darah
- BAB berwarna hitam atau gelap
- Nyeri di dada atau perut
- Sakit perut yang tidak kunjung membaik
- Tidak bisa BAB atau buang gas