Fimela.com, Jakarta Mungkin setiap orang pernah merasakan hidung tersumbat. Tentu hal tersebut sangat tidak enak dan mengganggu dalam beraktivitas. Mungkin sebagian besar orang mengiranya pilek atau flu, tetapi bisa saja yang dialami ternyata adalah polip hidung. Dilansir dari medicalnewstoday, polip hidung merupakan pembengkakan berdaging yang berkembang di lapisan hidung dan sinus paranasal.
Ukuran dan warna polip hidung juga beragam seperti berwarna coklat kekuningan atau merah muda dan biasanya berbentuk seperti tetesan air mata. Saat tumbuh, polip hidung akan terlihat seperti anggur di batangnya karena polip dapat bertumbuh baik secara sendiri maupun berkelompok. Polip juga dapat tumbuh di salah satu atau kedua lubang hidung secara bersamaan. Polip hidung cenderung lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dan tidak memberikan gejala apapun serta dapat muncul di usia berapapun. Selain itu, polip hidung dapat menyebabkan sleep apnea.
Dilansir dari mayoclinic.org, polip hidung lunak, tidak menimbulkan nyeri, dan pertumbuhan non-kanker pada lapisan saluran hidung atau sinus. Mengonsumsi obat untuk mengatasi polip, seringkali dapat mengecilkan atau menghilangkan polip hidung, tetapi terkadang diperlukannya pembedahan untuk mengangkatnya. Namun, tidak menutup kemungkinan polip hidup dapat kembali tumbuh setelah pengobatan.
Advertisement
Advertisement
Penyebab dan Gejala Polip Hidung
Dilansir dari healthline.com, polip hidung tumbuh pada jaringan mukosa hidung yang meradang. Mukosa sendiri merupakan lapisan yang sangat basah dan dapat melindungi bagian dalam hidung serta melembapkan udara yang dihirup. Namun, selama infeksi atau iritasi akibat alergi, mukosa hidung menjadi membengkak dan merah serta dapat menghasilkan cairan yang menetes.
Jika iritasi terjadi dalam waktu yang lama, mukosa akhirnya dapat membentuk polip yang nantinya menyumbat saluran hidung. Berikut beberapa pemicu berkembangnya polip:
- Infeksi sinus kronis atau berulang
- Asma
- Rinitis alergi
- Fibrosis Kistik
- Sindrom Churg-Strauss
- Kepekaan terhadap obat anti inflamasi non steroid (NSAID) seperti ibuprofen atau aspirin.
Biasanya seseorang akan mengalami beberapa gejala saat mengalami polip hidung, seperti:
- Hidung tersumbat
- Pilek
- Tetesan postnasal atau kondisi saat lendir berlebih mengalir ke belakang tenggorokan
- Indera penciuman berkurang
- Bernapas melalui mulut
- Perasaan tertekan pada dahi atau wajah
- Sleep apnea
- Nyeri atau sakit kepala
Cara untuk Mengatasi dan Mencegah Polip Hidung
Ketika mengalami polip hidung sebaiknya kamu mengatasinya, walaupun memang tidak semua orang dapat disembuhkan, tetapi terdapat beberapa perawatan berikut yang dapat mengatasi polip hidung ,dilansir dari my.clevelandclinic.org:
- Menggunakan semprotan steroid yang berguna untuk mengecilkan polip dan memperbaiki gejala
- Mengonsumsi steroid oral
- Pemberian obat yang disebut dupilumab melalui suntikan
- Operasi rawat jalan untuk memasang stent kecil yang dapat membuka saluran hidung dan memberikan steroid atau obat lainnya
- Operasi rawat jalan menggunakan endoskopi untuk mengangkat polip dapat dilakukan ketika perawatan lain tidak berhasil
Namun, tentu sebelum terjadinya polip hidung alangkah lebih baiknya kamu mencegahnya dengan melakukan beberapa cara berikut:
- Mengikuti petunjuk dokter untuk meminum obat alergi dan asma
- Menghindari menghirup alergen atau iritan di udara yang menyebabkan radang hidung dan rongga sinus
- Menggunakan pelembab udara ketika berada di rumah dapat membantu melembapkan saluran pernapasan
- Menggunakan pembilas atau semprotan hidung saline sehingga dapat menghilangkan alergi atau iritasi lainnya yang menyebabkan polip hidung
*Penulis: Fani Varensia