Fimela.com, Jakarta Seiring dengan bertambahnya waktu, kamu juga akan bertambah usia. Dari fase anak-anak, lama kelamaan akan memasuki fase remaja, dewasa hingga kemudian memasuki fase tua. Ketika sudah tua, organ-organ tubuh tidak berfungsi sebaik dulu.
Contohnya seperti rambut yang semakin tua akan semakin memutih atau biasa juga disebut dengan uban. Rambut bisa berwarna karena sel melanin. Seiring bertambahnya usia, kemampuan fungsi sel melanin akan menurun secara bertahap, menjadi kurang aktif dan bahkan mungkin mati yang kemudian membuatnya tidak lagi bisa memberikan warna pada rambut dan membuat munculnya uban.
Tidak hanya rambut, organ lain dalam tubuh juga akan semakin melemah bahkan kehilangan fungsinya. Salah satu tanda tubuh semakin tua adalah badan yang bergetar terus menerus atau dikenal juga dengan sebutan tremor.
Advertisement
Tremor adalah gerakan bergetar atau gemetar di satu atau lebih bagian tubuh dan tidak dapat dikendalikan. Sebagian besar tremor terjadi di tangan. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi di kepala, wajah, pita suara, tungkai, dan kaki.
Lalu apa penyebab tremor yang biasa dialami oleh lansia? Simak penjelasannya berikut ini.
Advertisement
Penyebab Tremor Pada Lansia
Tremor dapat terjadi sebagai gejala dari penyakit yang memengaruhi sistem saraf pusat dan pergerakan. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan munculnya tremor adalah:
- Cedera kepala
- Multiple sclerosis
- Hipertiroidisme
- Penyakit Parkinson
- Stroke
Selain sebagai gejala dari beberapa penyakit di atas, tremor juga dapat dipicu oleh beberapa kondisi di bawah ini:
- Penuaan
- Riwayat tremor pada keluarga
- Kadar gula darah rendah (hipoglikemia)
- Lelah otot
- Gangguan kecemasan atau panik
- Konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau soda
- Keracunan merkuri
- Gagal hati atau gagal ginjal
- Efek samping penggunaan obat, seperti obat asma, amfetamin, kortikosteroid, lithium, dan beberapa obat antidepresan
- Kecanduan alkohol
Jenis Tremor Berdasarkan Penyebabnya
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tremor dapat disebabkan oleh penyakit tertentu, atau dipicu oleh kondisi tertentu. Berikut adalah pembagian tremor berdasarkan penyebabnya:
1. Tremor esensial
Tremor esensial adalah jenis tremor yang paling sering terjadi. Belum diketahui secara pasti penyebab dari tremor ini, tetapi umumnya berkaitan dengan faktor keturunan. Seseorang yang orang tuanya menderita tremor esensial lebih berisiko mengalami kondisi yang sama.
2. Tremor psikogenik
Tremor psikogenik umumnya disebabkan oleh gangguan mental, seperti depresi dan gangguan stress pascatrauma (PTSD). Tremor ini dapat muncul di bagian tubuh mana pun secara tiba-tiba, serta biasanya akan terlihat lebih parah ketika penderita sedang tertekan dan membaik setelah stres mereda.
3. Tremor serebelum
Tremor jenis ini disebabkan oleh kerusakan pada otak kecil (serebelum). Kondisi ini bisa terjadi akibat penyakit stroke, tumor, atau multiple sclerosis. Umumnya, gerakan gemetar pada tremor ini terjadi secara lambat, dan paling sering muncul sesaat setelah tubuh menekan sesuatu, seperti jari yang menekan tombol.
4. Tremor Parkinson
Tremor ini muncul sebagai bagian dari gejala penyakit Parkinson. Kondisi ini umumnya dialami orang yang berusia di atas 60 tahun. Tremor pada penyakit Parkinson umumnya muncul saat istirahat.
5. Tremor distonik
Tremor distonik terjadi pada orang-orang yang mengalami dystonia. Tremor ini dapat terjadi di bagian tubuh mana pun dan ditandai dengan bagian tubuh yang bergerak secara memutar dan berulang. Kondisi ini biasanya akan berkurang setelah istirahat.
6. Tremor ortostatik
Belum diketahui penyebab pasti dari tremor ortostatik. Tremor ini ditandai dengan kontraksi pada otot kaki yang terjadi sesaat setelah berdiri dan akan mereda ketika seseorang mulai mengangkat kaki, berjalan, atau duduk.
7. Tremor fisiologis
Tremor fisiologis umumnya disebabkan oleh penyakit di luar sistem saraf, seperti tirotoksikosis atau hipoglikemia. Tremor jenis ini akan mereda dengan sendirinya setelah penyebabnya diatasi.
Advertisement
Pengobatan Tremor
Tidak ada metode pengobatan khusus untuk mengatasi tremor. Pada beberapa kasus, penanganan mungkin tidak perlu dilakukan jika tremor yang dialami cukup ringan atau bukan disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu.
Pengobatan biasanya dilakukan dengan mengobati kondisi yang menjadi penyebab tremor. Misalnya, jika tremor disebabkan oleh hipertiroidisme, pengobatan dilakukan dengan mengatasi hipertiroidisme.