Sukses

Health

5 Tips Menjaga Kesehatan Mulut di Bulan Ramadan Agar Menjalani Puasa dengan Nyaman

Fimela.com, Jakarta Menjaga kesehatan mulut sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh. Seperti area tubuh lainnya, mulut juga bisa menjadi tempat bakteri berkumpul karena mulut menjadi pintu utama untuk masuknya makanan dan makanan yang dikonsumsi.  Banyak yang tidak menyadari bahwa masalah kesehatan di mulut seperti karies gigi, penyakit gusi, dan bau mulut bisa berpengaruh pada bagian tubuh lainnya, salah satunya masalah pencernaan. 

Terlebih lagi saat memasuki bulan Ramadan. Ketika berpuasa, kita dilarang untuk makan dan minum, sehingga mulut kita cenderung mengeluarkan bau karena faktor dehidrasi dan kurangnya produksi air liur. Makanan dan minuman yang dikonsumsi saat sahur juga menjadi faktor dari bau mulut.

“Supaya kita terhindar dari permasalahan seputar gigi, gusi, dan mulut selama berpuasa dan bisa menunaikan ibadah puasa sebulan penuh dengan lebih sehat dan tanpa kendala seperti bau mulut, mulut kering, sariawan atau gangguan gusi, gigi, mulut dan lainnya,” ujar Drg. Dhanny R Medianti dari Adore Dental Clinic Jakarta.

Ia menyarankan kita untuk lebih peduli akan pentingnya menjaga kesehatan gigi, gusi, dan mulut, dengan begitu kita akan menjalani puasa dengan nyaman dan sehat. Untuk melindungi kesehatan mulut, Fimela sudah kumpulkan beberapa tips untuk menjaga kesehatan mulut saat menjalani ibadah puasa, simak sampai akhir ya!

Menyikat gigi

Waktu yang tepat untuk menyikat gigi selama bulan Ramadan adalah ketika setelah selesai makan ketika sahur dan saat berbuka puasa setelah selesai makan malam. Langkah yang tepat untuk menyikat gigi langsung setelah mengonsumsi berbagai macam makanan, sehingga terhindar dari penumpukan bakteri pada mulut. 

Memperbanyak minum air putih

Hidrasi memain peran penting untuk kesehatan tubuh, termasuk gigi dan mulut. Minum air yang cukup saat waktu berbuka dan sahur untuk  menghindari dehidrasi dan mencegah kurangnya produksi air liur. Jika tidak mendapatkan jumlah air yang cukup, maka akan mengakibatkan penumpukan bakteri dan bau mulut. Kurangi konsumsi air soda, kopi, atau teh, penuhi asupan air putih dengan meminum 2 liter per hari dibagi menjadi dua waktu, ketika sahur dan berbuka puasa.

Hindari makanan yang lengket

Makanan yang lengket cenderung lebih sulit dihilangkan dari gigi dan mulut, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi dan masalah kesehatan mulut lainnya. Maka dari itu, sebaiknya dibatasi, terutama saat berpuasa.

 

Mengutamakan konsumsi buah dan sayur

 

Terlalu banyak memakan tepung dan gula tak hanya akan memicu risiko berbagai penyakit tubuh, tetapi juga menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi. Dikutip dari University of Rochester Medical Center, bakteri dan plak yang bersentuhan akan membentuk asam, akan berbahaya memicu inflamasi atau peradangan.

Oleh karena itu, batasi makanan yang mengandung gula dan memperbanyak asupan sayur dan bauh yang mengandung banyak nutrisi. Antioksidan dalam kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan dapat memperkuat kekebalan tubuh untuk melawan peradangan dan bakteri. Tak hanya itu, buah dan sayuran kaya akan serat, berfungsi menjaga kebersihan gigi dan gusi serta memproduksi air liur. 

Gunakan obat kumur dan flossing

Selain menyikat gigi setelah makan sahur dan berbuka puasa, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah menggunakan floss atau benang dan berkumur-kumur dengan obat kumur. Fungsi dari obat kumur adalah untuk menghilangkan sisa makanan setelah menyikat gigi dan flossing.

Salah satu produk obat kumur adalah Pieras Propolinse, gunakan selama 30 hingga 60 detik lalu dibilas dengan air bersih dua sampai tiga kali. Manfaat yang didapat tak hanya menghilangkan bau mulut, tetapi juga memelihara kebersihan dan kesehatan gigi, gusi maupun mulut secara keseluruhan.  

Pieras Propolis Mouthwash

Pieras Propolis Mouthwash mengandung bahan-bahan alami dan organik dari ekstrak propolis, ekstrak teh hijau Jepang, dan ekstrak buah jeruk Jepang. Memiliki 7 varian rasa yang cocok diberikan untuk semua orang dimulai dari umur 3 tahun termasuk ibu hamil dan menyusui,  pemakai behel maupun gigi palsu. Beberapa varian sebagai berikut:

Sakura, dengan ciri khas rasa jus apel, ice lychee tea, ice peach tea & non-alkohol. Memberikan sensasi manis-manis segar seperti jus apel. Original Orange dan Pure Honey dengan ciri khas rasa orange juice, yang memberikan sensasi manis asem-asem segar seperti orange juice.

Yuzu mempunyai ciri khas rasa lemon tea, memberikan sensasi manis asem-asem segar seperti lemon tea. Matcha memiliki ciri rasa es teh manis dengan sedikit rasa mint, memberikan sensasi manis asem-asem segar.

Refresh Black yang berciri khas rasa Peppermint. Cocok untuk seseorang yang aktif merokok, namun untuk orang yang tidak merokok juga boleh memakai varian ini. Mengandung bahan alami dan organik yaitu ekstrak propolis, ekstrak teh hijau Jepang, dan ginseng yang memberikan sensasi peppermint pada mulut. Dental Whitening dengan ciri rasa floral mint, mengandung bahan alami dari propolis, ekstrak teh hijau Jepang, lalu baking soda dan xylitol alami.

 

*Penulis: Balqis Dhia.

#Breaking Boundaries

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading