Fimela.com, Jakarta Walaupun sudah diketahui bahwa olahraga, mekan sehat, dan mengelola hal-hal seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol sangat penting untuk kesehatan jantung, ternyata kebiasaan tidur juga berperan besar. Sebuah studi terbaru terhadap 2.032 orang yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menemukan bahwa kurang tidur menyebabkan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, termasuk aterosklerosis, masalah di mana plak menyebabkan arteri mengeras atau menebal.
Studi ini mengamati orang dengan apnea tidur terhambat, orang dengan tidur terfragmentasi dan orang dengan durasi tidur pendek. Peserta mengenakan pelacak pergelangan tangan selama 7 hari untuk mengukur tidur mereka dan menyelesaikan jurnal tidur, di mana penelitian ini juga mengukur detak jantung, pernapasan, dan tahap tidur mereka.
Orang yang tidur tidak teratur, yang berarti tidur bervariasi antara 90 menit hingga 2 jam setiap minggu, 1,4 kali lebih mungkin mengalami skor kalsium arteri koroner yang tinggi, yang merupakan jumlah plak di arteri mereka. Studi ini menggarisbawahi data yang ditemukan oleh penelitian tidur dan jantung lainnya.
Advertisement
Penelitian lain telah mengeksplorasi topik ini dan juga menemukan bahwa kualitas tidur yang rendah atau kurang tidur bisa membuat seseorang berisiko mengalami kondisi kardiovaskular lain selain aterosklerosis. Ini termasuk tekanan darah tinggi dan irama jantung yang tidak teratur.
Sayangnya, kurang tidur dalam waktu singkat saja bisa memengaruhi kesehatan jantung. Saat seseorang kurang tidur, tekanan darahnya naik baik di siang hari, maupun saat mereka tidur.
Advertisement
Apa yang terjadi pada jantung ketika kamu kurang tidur
Saat seseorang kurang tidur, fungsi endotel atau kemampuan pembuluh darah untuk melebar, juga terganggu. Ketidakmampuan pembuluh darah untuk melebar merupakan prediktor penyakit kardiovaskular di masa depan.
Selain itu, dalam studi kecil selama 21 hari yang mengikuti orang muda yang sehat, peserta yang tidak cukup tidur mengonsumsi 308 kalori makanan ekstra per hari. Selama 14 hari, peserta hanya tidur 4 jam per malam, yang mengarah pada temuan tersebut.
Para peneliti melakukan pemindaian untuk menemukan bahwa kalori ekstra langsung masuk ke perut dan diubah menjadi lemak visceral, jenis lemak berbahaya jauh di dalam perut yang menghasilkan racun, yang bisa membuat sistem kardiovaskular sakit. Biasanya, pada orang muda yang sehat, lemak pergi ke tempat penyimpanan yang aman di bawah kulit, yang dikenal sebagai tingkat subkutan, tapi ini tidak terjadi ketika mereka kurang tidur.
Kurang tidur menyebabkan 2 hal, yaitu membuat mereka makan lebih banyak kalori dan kalori itu dikirim ke tempat terburuk, yaitu lemak visceral. Bahkan setelah beberapa malam tidur pemulihan, lemak visceral terus menumpuk, yang menunjukkan bahwa tidur pemulihan tidak menggantikan tidur yang singkat.
Yang bisa kamu lakukan jika kurang tidur
Salah satu alasan potensial yang berbahaya di balik tidak tidur sepanjang malam adalah apnea tidur obstruktif. Yaitu saat kamu mengalami obstruksi dan terkadang kamu benar-benar terkejut atau oksigenmu bisa turun di malam hari dan kamu tidak cukup istirahat tidur.
Mendengkur, bangun dengan sakit kepala atau bangun dengan rasa lelah adalah tanda-tanda dari kondisi ini. Jika kamu merasakan masalah ini, beritahu dokter agar mereka bisa melakukan tes untuk menentukan apakah penyebab tidur yang buruk tersebut.
Tapi kalau kamu tidak menderita sleep apnea dan bisa tidur lebih awal, lakukanlah. Ada banyak cara untuk menciptakan lingkungan tidur yang lebih tenang dan damai, seperti menjaga kamar tetap sejuk dan gelap.
Cahaya dari ponsel bisa mematikan melatonin dan melatonin membantu tidur di malam hari. Untuk menjaga kesehatan jantung, pedoman dari Life's Essential 8 dari American Heart Association bisa dicoba, yaitu makan lebih baik, berolahraga, berhenti merokok, mengatur berat badan, dan mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, serta tidur nyenyak.