Sukses

Health

Presiden Jokowi Dorong Produk Obat Modern Asli Indonesia untuk Cegah Stunting

Fimela.com, Jakarta Presiden RI, Bapak Joko Widodo (Jokowi) menargetkan prevalensi stunting Indonesia di angka 14 persen pada 2024, sehingga dibutuhkan kerja sama pentahelix untuk menurunkan dari angka 21,6 persen saat ini. 

Sejalan dengan target pemerintah cegah stunting, PT Dexa Medica sebagai perusahaan farmasi Indonesia turut berkontribusi melalui pengembangan produk Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) HerbaAsimor. 

Bapak Presiden mengapresiasi produk HerbaAsimor yang juga memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi saat berkunjung ke stan pameran dalam pembukaan Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (15/3/2023). 

Bapak Presiden pun berdiskusi dengan perwakilan Dexa Medica pada kesempatan tersebut didampingi oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Bapak Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perindustrian Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita. 

Marketing and Sales Director CHD PT Dexa Medica, Bapak Maret Yudianto memaparkan mengenai HerbaAsimor kepada Bapak Presiden. Beliau menjelaskan bahwa HerbaAsimor dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yakni daun torbangun, daun katuk, dan ikan gabus. 

"HerbaAsimor dapat membantu melancarkan dan meningkatkan kualitas ASI," ungkap Bapak Maret. 

Bapak Presiden kemudian membaca informasi produk pada kemasan HerbaAsimor. Beliau pun mengangguk saat Bapak Maret menjelaskan TKDN dari HerbaAsimor mencapai 81,9 persen dan sudah tayang di e-Katalog. 

"Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang dilakukan oleh PT Dexa Medica, sebanyak 8 dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat HerbaAsPresiden. Saat ini HerbaAsimor digunakan oleh ibu menyusui di 32 provinsi dan lebih dari 250 kabupaten/kota di Indonesia" tutur Bapak Maret usai kunjungan Bapak Presiden. 

Presiden Tegaskan Produk Lokal di e-Katalog Harus Dibeli Pemerintah

Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh instansi pengguna anggaran negara dan daerah untuk membelanjakan anggaran dengan produk dalam negeri. Hal itu disampaikan Bapak Presiden dalam sambutan Pembukaan Business Matching P3DN. 

“Sudah banyak produk lokal yang masuk ke dalam e-Katalog, jangan dibiarkan saja tetapi harus dibeli. Kementerian, lembaga, BUMN, BUMD, pemerintah provinsi serta kabupaten/kota, semuanya tengok itu e-Katalog. Beli,” ujar beliau. 

Senada dengan  Bapak Presiden, Bapak Menko Kemaritiman dan Investasi juga menegaskan agar setiap kementerian dan lembaga pemerintah membuat peta jalan substitusi impor. Beliau menyontohkan Kementerian Kesehatan yang sudah membuat peta jalan substitusi impor obat, vaksin, dan alat kesehatan. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading