Fimela.com, Jakarta Rasa kesemutan hampir sama halnya dengan mati rasa, yakni hilangnya perasaan di beberapa bagian tubuh. Biasanya meninggalkan rasa tidak nyaman di bagian tangan dan kaki dan tidak berbahaya. Banyak penyebab mengapa kesemutan terjadi, sebagian besar hanya bersifat sementara. Saat duduk bersila terlalu lama dan tekanan yang lama pada bagian tubuh tertentu, ini adalah sebagian kecil yang menyebabkan datangnya rasa kesemutan.
Namun, perlu diwaspadai juga karena hadirnya rasa kesemutan bisa menyebabkan hal yang serius pada kesehatan tubuh. Sistem Saraf dalam tubuh sangat halus. Mereka berfungsi sebagai alarm peringatan ketika duduk berlebihan atau berdiri dengan tidak benar. Mereka juga yang memperingatkan tentang kondisi medis yang mendasarinya. Sistem saraf menjadi jaringan perantara untuk berkomunikasi dengan otak.
Maka dari itu, bagaimana cara membedakan mati rasa dan kesemutan yang berbahaya dan yang ringan? Berikut penjelasannya yang dikutip dari South Valley Neurology.
Advertisement
Advertisement
Cubital Tunnel Syndrome
Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin pernah merasakan mati rasa atau kesemutan di jari tangan, biasanya disebabkan karena mereka terlalu menekan saraf ulnaris yang bersentuhan dengan tulang epicondyle. Pada akhirnya menyebabkan nyeri saraf yang menjalar ke lengan bawah dan diakhir di jari, ini disebut dengan Cubital Tunnel Syndrome.
Jangan khawatir, itu hanya bagaimana cara tubuh bereaksi ketika duduk terlalu lama dan tanpa disadari berakibat pada saraf yang salah. Setiap mati rasa dan kesemutan yang terus-menerus terjadi mungkin merupakan tanda kondisi neurologis atau saraf yang rusak. Mati rasa dan kesemutan sementara menunjukkan parestesia, perasaan aneh seperti ditusuk benda tajam atau jarum.
Parestesia yang terus-menerus
Jika mengalami parestesia atau seperti rasa tertusuk bendam tajam yang terus-menerus, sebaiknya harus menemui ahli saraf. Misalnya, jenis perasaan ini adalah tanda umum dan awal dari multiple sclerosis atau MS. Multiple sclerosis adalah penyakit saraf yang berpotensi melumpuhkan otak dan sumsum tulang belakang, tempat sistem saraf pusat.
MS menyerang mielin dan mengakibatkan masalah komunikasi antara otak dan selutuh tubuh. MS memicu kasus parestesia ringan hingga parah di berbagai lokasi, termasuk lengan dan tangan, tungkai dan kaki, serta wajah. Dalam beberapa kasus, pasien mengalami apa yang disebut MS hug, terasa seperti rasa sesak atau tertekan yang tidak nyaman terkadang menyakitkan, biasanya di sekitar perut atau dada.
Advertisement
Hubungan MS dan Parestesia
Kaitannya parestesi dengan MS biasanya tidak permanen atau melemahkan. Namun, mati rasa yang parah dapat membuat area tubuh seseorang sulit digunakan tanpa merasakannya, yang membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit.
Contohnya terjadi saat mengalami kesemutan di tangan, pasti kesulitan untuk mengangkat barang atau saat kesemutan pada kaki menjadi sulit berjalan dan merasa tidak nyaman. Kesemutan pada jari-jari bisa disebabkan oleh kurangnya kalsium atau hipokalsemia.
Jika terus mengalami kesemutan seperti ditusuk dengan jarum secara terus-menerus, sebaiknya periksa ke dokter atau ke ahli saraf. Parestesia atau neuropati bisa dilihat dari riwayat medis pasien dan pemeriksaan fisik. Semakin cepat mendapatkan diagnosis, maka semakin cepat juga untuk mendapatkan penanganan.
*Penulis: Balqis Dhia.
#Breaking Boundaries